Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menghindari Penjual Suvenir atau Restoran yang Mematok Harga Mahal saat Liburan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Turis Milenial
Ilustrasi Turis Milenial
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah saat berjalan-jalan di kawasan wisata yang ramai ditawari untuk membeli suvenir atau makan di restoran? Sebagian besar wisatawan mungkin pernah bertemu pemilik toko atau pekerja restoran yang secara agresif mengajak masuk ke dalam toko atau restoran saat liburan.

Memang tidak terlihat bebahaya. Tapi menurut pakar hal ini sebenarnya tanda pertama yang harus diwaspadai sebelum masuk dalam jebakan turis. Jason Higgs, ahli strategi transaksi senior di Bountii, menjelaskan bahwa banyak bisnis perangkap turis menerapkan taktik memaksa. Saat berada di posisi itu tak sedikit yang akhirnya terpaksa harus beli atau makan di restoran tersebut.

"Trik menciptakan rasa urgensi hingga menggunakan teknik penjualan manipulatif ini bertujuan untuk mengeksploitasi kerentanan wisatawan dan memaksimalkan keuntungan bagi para penjual,” kata Jason seperti dikutip dari laman Express UK.

Jason mengimbau para wisatawan agar memperhatikan satu hal penting saat melewati pertokoan suvenir atau restoran. “Tanda  yang harus diwaspadai adalah tidak adanya informasi harga yang jelas,” katanya.

Perhatikan harga yang ditawarkan. Penjual atau pengelola restoran mungkin tidak  menampilkan harga secara jelas. Bahkan memberikan informasi yang menyesatkan tentang harga barang atau jasa yang ditawarkan. Jika terjebak dalam situasi ini wisatawan mungkin akan membayar lebih dari yang mereka duga.

“Salah satu tanda jebakan turis adalah bertemunya penjual agresif yang menggunakan taktik bertekanan tinggi untuk membujuk wisatawan agar melakukan pembelian. Baik itu menawarkan suvenir, tur, atau layanan lainnya, penjual ini sering kali menargetkan wisatawan di kawasan resor yang ramai," ujarnya.

Tetapkan anggaran realitstis selama liburan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agar tidak terjebak dalam perangkap permainan harga penjual atau pengelola restoran, ada beberapa cara sederhana untuk memastikan anggaran liburan tidak lebih banyak dari yang direncanakan.

Jason mengatakan sebelum memulai perjalanan, tetapkan anggaran yang realistis untuk akomodasi, aktivitas, makan, dan suvenir.  Dengan membatasi pengeluaran dan tetap berpegang pada anggaran, dapat menghindari pengeluaran berlebihan dan mengurangi risiko menjadi korban jebakan turis.

Selain itu penting juga memprioritaskan nilai daripada kenyamanan saat membuat keputusan pembelian selama perjalanan. Jangan sampai menyerah dan akhirnya implusif membeli suvenir atau harga tempat wisata yang terlalu mahal. Pertimbangkan secara cermat kualitas dan efektivitas biaya dari setiap pengalaman."

Kalau ragu percaya pada naluri diri sendiir. Selain itu, jangan takut untuk menjauh dari penjual agresif atau perusahaan yang kurang transparan dalam hal harga. "Lebih baik berhati-hati daripada menyesali pembelian impulsif di kemudian hari," kata Jason. 

Pilihan editor: Libur Lebaran jadi Momen Ajak Keluarga Melakukan Perjalanan Wisata, Simak Tipsnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mulai Desember, Wisatawan Indonesia Wajib Daftar ETA untuk Masuk Thailand

1 jam lalu

Situs Buddha Putih ikon wisata religi Kota Pai. Foto: Otorita Pariwisata Thailand.
Mulai Desember, Wisatawan Indonesia Wajib Daftar ETA untuk Masuk Thailand

Sistem ini merupakan bagian dari upaya Thailand yang lebih luas untuk meningkatkan keamanan nasional dan memperbaiki manajemen arus pengunjung.


Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, YLKI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Restoran

16 jam lalu

Restoran Sec Bowl. Instagram
Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, YLKI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Restoran

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI minta pemerintah memperketat pengawasan restoran. Buntut kasus Sec Bowl yang mencuci alat masak di toilet


Awal Mula Terungkapnya Sec Bowl Cuci Alat Masak dan Makan di Toilet hingga Tutup Gerai

1 hari lalu

Restoran Sec Bowl. Instagram
Awal Mula Terungkapnya Sec Bowl Cuci Alat Masak dan Makan di Toilet hingga Tutup Gerai

Kronologi terungkapnya restoran Sec Bowl cuci alat masak dan alat makan di toilet hingga putuskan tutup gerai.


KAI Prediksi Sampai Akhir Tahun 2024 Bisa Layani hingga 400 Juta Penumpang

1 hari lalu

PT KAI menggelar Rail Clinic dalam rangkaian HUT ke-79 di antaranya di Stasiun Solo Kota, Jawa Tengah, Rabu, 18 September 2024. Foto: Istimewa (Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta).
KAI Prediksi Sampai Akhir Tahun 2024 Bisa Layani hingga 400 Juta Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (KAI) memprediksi hingga akhir tahun 2024 nanti bisa melayani hingga lebih dari 400 juta penumpang dari semua layanan kereta api di seluruh wilayah.


Restoran Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Akibat Cuci Alat Masak di Toilet

1 hari lalu

Sec Bowl. Foto : Instagram/Rius Vernandes,
Restoran Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Akibat Cuci Alat Masak di Toilet

Rius Vernandes, pemilik Sec Bowl, menutup cabang restorannya di Kuningan setelah muncul video viral bahwa staf di sana mencuci alat masak di toilet.


2 Siswa SMA Bandung Terseret Ombak Pantai Cemara Cianjur, Satu Belum Kembali

2 hari lalu

Ilustrasi orang tenggelam. shutterstock.com
2 Siswa SMA Bandung Terseret Ombak Pantai Cemara Cianjur, Satu Belum Kembali

Sampai hari ketiga, Rabu 18 September 2024, pencarian siswa SMA itu masih berlangsung. Diawali pergi mengisi liburan bareng lima teman.


Tekko Signature Panglima Polim Adakan Media Gathering

2 hari lalu

Media Gathering Tekko Signature
Tekko Signature Panglima Polim Adakan Media Gathering

Tekko Signature Panglima Polim resmi memperkenalkan konsep terbarunya dalam sebuah acara Media Gathering.


Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

2 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta  membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Serbia, Ahad 24 Maret 2024. FOTO: Tempo/Ayu Cipta
Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.


Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

3 hari lalu

Sejumlah kendaraan bergerak melambat saat pemberlakuan satu arah menuju jalur wisata Puncak di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 15 September 2024. Satlantas Polres Bogor mencatat peningkatan volume kendaraan di jalur wisata Puncak, Bogor tersebut mencapai 18.200 kendaraan hingga pukul 08.00 WIB pada libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA/Arif Firmansyah
Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

Seorang wisatawan berinisial NM meninggal dunia di Puncak, Bogor, Jawa Barat. NM diduga kelelahan saat libur panjang pada akhir pekan kemarin.


Belajar dari Emily in Paris Season 4, Ketahui 10 Aturan saat Mengunjungi Roma

3 hari lalu

Emily in Paris Season 4. Instagram.com/@emilyinparis
Belajar dari Emily in Paris Season 4, Ketahui 10 Aturan saat Mengunjungi Roma

Emily in Paris Season 4 mengingatkan pengunjung Roma untuk mematuhi aturan, termasuk larangan duduk di Spanish Steps.