Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

image-gnews
Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Iklan

Andriko membeberkan selain dilestarikan melalui cara pengolahan tradisional, penggunaan bahan pangan lokal perlu bergeser agar bisa masuk ke industri seperti tepung-tepungan yang pasarnya lebih luas.

"Jadi orang tetap makannya mi, tapi bahan bakunya sudah lokal, pelaku industri kuliner turut berperan mengkampanyekan ini," kata dia.

Proses pembuatannya mi lethek yang masih tradisional di Bantul, Yogyakarta. (Dok. Visiting Jogja)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andriko mengungkap, kuliner lokal bisa menjadi satu rujukan bagaimana bahan baku lokal tetap banyak peminat. Ia mencontohkan, di Yogyakarta, salah satu makanan legendaris dan populer bernama mi lethek (kotor) menjadi favorit mantan Presiden Amerika Barack Obama. Mi itu tampak kotor karena dibuat dari tepung singkong dan gaplek (singkong kering). Pengolahannya pun masih sangat tradisional karena diaduk menggunakan alat penggiling tradisional bentuk silinder besar yang ditarik oleh sapi. Mi lethek ini juga berpotensi masuk industri besar layaknya mi instan yang disukai masyarakat namun seluruhnya berbahan pangan lokal.

Andriko menambahkan, kemandirian pangan terwujud salah satunya ketika ekonomi sirkular yang mendukung jalannya industri pangan juga berputar. Selain pasarnya tersedia, produk dan bahan bakunya termanfaatkan optimal.

"Jadi duit kita di sini tidak kemana-mana (untuk impor), semua berputar di dalam negeri, itu wujud kemandirian pangan, tak sekadar ketahanan pangan," kata dia.

Kemandirian pangan zaman Mataram Islam

Penulis buku Daulat Pangan HM. Nasruddin Anshoriy Ch yang akrab disapa Gus Nas menuturkan, salah satu edukasi agar penggunaan bahan lokal turut naik trennya dengan perspektif kebudayaan. Ia mencontohkan, masyarakat bisa diberi literasi sejarah bertema kemandirian pangan di wilayah masing-masing agar sadar dan turut dalam gerakan itu.

"Seperti di Yogyakarta, di era awal Kerajaan Mataram Islam atau Sultan Agung yang kemandirian pangannya luar biasa," kata dia.

Kemandirian pangan itu ditunjukkan melalui manuskrip lawas bagaimana ketika di masa silam Kerajaan Mataram Islam menjamu tamu-tamunya dari Kerajaan Ottoman. 

"Dalam satu hari Mataram Islam bisa memotong 4 ribu kambing untuk jamun makan bersama tamu tamunya dari Kerajaan Ottoman yang peristiwanya lantas disebut dengan Andrawinaloka," kata dia.

Tradisi menjamu tamu dengan santapan daging kambing oleh Kerajaan Mataram Islam 400 tahin silam itu, ujar Gus Nas, saat ditelusuri sejarahnya ternyata berkaitan dengan sejarah kampung Jejeran Kabupaten Bantul. Kampung Jejeran Bantul merupakan pusatnya kuliner olahan daging kambing di Yogyakarta dengan menu favorit sate klatak.

Sate klatak merupakan sejenis sate kambing yang diolah dengan cara dibakar menggunakan besi dan dengan menggunakan bumbu sederhana yakni garam dan kuah kaldu. Pada zaman dahulu, garam yang dipakai membumbui sate ini berupa garam kasar atau grosok yang ketika terbakar menimbulkan bunyi klatak-klatak, seperti nama jenis kuliner ini.  

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Ada Hidangan untuk Prajurit Pangeran Diponegoro, ini Deretan Kuliner Khas Kulon Progo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

4 hari lalu

Sejumlah pengunjung mendatangi Solo Indonesia Culinary Festival 2024 yang digelar di halaman parkir sisi timur Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.


Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

5 hari lalu

Siput Popaco Kuliner Khas dari Morotai/Kisarasa
Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

8 hari lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

8 hari lalu

Presiden Jokowi saat ditemui di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu siang, 8 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

9 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

10 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas usai melakukan kunjungan kerja ke area Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 6 Mei 2024. Tempo/Novali Panji
Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

15 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

18 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

21 hari lalu

Warga membeli bahan kebutuhan pokok di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 11 Maret 2024. Harga daging sapi juga naik di kisaran Rp 140.000 per kg, cabai merah keriting dan tanjung naik di kisaran Rp 120.000 per kg. Sedangkan beras kualitas medium turun tipis di kisaran Rp 14.500 per kg. TEMPO/Prima Mulia
Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

27 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?