Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melawat ke Kota Kelahiran Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail di Bukittinggi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Seorang warga sedang memotret mural Usmar Ismail yang berada di Janjang 40, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Jumat, 29 Maret 2024. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Seorang warga sedang memotret mural Usmar Ismail yang berada di Janjang 40, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Jumat, 29 Maret 2024. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah lukisan dengan wajah Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia, terpampang di dinding Janjang 40, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Selain wajah, mural tersebut juga dilengkapi dengan sebuah kutipan yang berjudul "Di Tengah Jalan". 

Banyak orang lewat di depan mural tersebut. Tidak sedikit juga yang berhenti sejenak untuk melihat dengan saksama, salah satunya Rian, warga Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Dia sebetulnya ingin menuju Jam Gadang, tetapi berhenti sejenak katena tertarik melihat mural tersebut. "Saya tidak begitu tahu sosok bapak yang dilukis di dinding ini," katanya.

Lukisan tersebut dibuat khusus oleh Sako Academy untuk mengenang 100 tahun Usmar Ismail. Usmar Ismail merupakan tokoh kelahiran Kota Bukittinggi pada 20 Maret 1921. Dia mendapat gelar sarjana muda di Jurusan Film di University of California, Los Angeles, dengan beasiswa. 

Dia disebut sebagai bumiputra yang mempelopori industri perfilman nasional. Sepanjang kariernya, dia telah membuat lebih dari 30 film. Usmar yang meninggal pada 1971 dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 2021. 

Hari Film Nasional di Kota Kelahiran Usmar Ismail

Pada perayaan Hari Film Nasional 2024 ini, Sako Academy juga menggelar program untuk mengenang sosok Usmar Ismail. Salah satu program itu adalah lawatan ke SMAN 2 Bukittinggi yang dulunya tempat mengajar ayah dari Usmar Ismail.

Arif Malin Mudo, Founder Sako Academy mengatakan, SMAN 2 Bukittinggi merupakan lokasi yang penuh kenangan bagi sosok Usmar Ismail. Masa muda Usmar banyak dihabiskan di sana. Selain melihat bapaknya, Usmar juga sering mengantarkan keponakannya Alwi Dahlan bersekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami ingin menjelaskan kepada peserta program tentang lokasi-lokasi apa saja yang penuh kenangan bagi Usmar, lewat itulah kami membumikannya," katanya.

Dia juga ingin membumikan sosok Usmar Ismail di kota kelahirannya lewat program tersebut. "Kami ingin masyarakat umum lebih mengetahui sosok Usmar Ismail," ucapnya.

Sako Academy juga melakukan pameran di Usmar Ismail di salah satu warung kopi di Kota Bukittinggi mulai 28 Maret 2024 hingga 8 April 2024. Pameran itu menampilkan lini masa Usmar Ismail dari waktu ke waktu. Ada juga karya-karya Usmar yang cukup terkenal seperti Tiga Dara, Harimau Tjampa, dan Lewat Djam Malam.

Pilihan Editor: Keunikan Jam Gadang di Bukittinggi, Misteri Angka IIII Bukan IV hingga Lonceng Vortmann Recklinghausen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

7 hari lalu

Kapal kajang terparkir di Sungai Mahat Gunung Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra barat. Kapal ini disiapkan untuk perhelatan Alek Bakajang pada 13-17 April 2024. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.


Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

8 hari lalu

Suasana peringatan Hari Kartini oleh Siswa SDN Paseban 03 Paseban, Jakarta, 21 April 2016. Hari Kartini diperingati dengan mengenakan pakaian adat dan berpawai di sekitar sekolah. TEMPO/Subekti.
Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.


Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

12 hari lalu

Siswa Sekolah Dasar Islam Excellent Plus Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengenakan pakaian adat untuk seragam sekolah. Foto: SF Islam Excellent Plus/Istimewa
Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.


Tiga Kecamatan Terendam, Banjir Kota Bukittinggi Mulai Surut

25 hari lalu

Kondisi Kota Bukittinggi pasca hujan deras pada Selasa malam, 2 April 2024. Dok. Humas BNPB
Tiga Kecamatan Terendam, Banjir Kota Bukittinggi Mulai Surut

Sembilan kelurahan di tiga kecamatan terendam air dengan ketinggian 30-120 sentimeter saat banjir berlangsung.


Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

25 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Batam Wonderfood & Art Ramadan, Sabtu, 1 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra.
Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.


Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

27 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

Hari Film Nasional bisa menjadi momen untuk menyoroti berbagai program peningkatan literasi dan apresiasi film


Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

28 hari lalu

Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. Sosok Usmar Ismail, yang melahirkan karya-karya legendaris pada 1950-an hingga 1970-an, menjadi catatan penting dalam sejarah perfilman Indonesia. ISTIMEWA
Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.


Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

28 hari lalu

Riri Riza Sutradara Film Laskar pelanggi berfoto di depan salah panel yang dipamerkan dalam Pameran Usmar Ismail. Pameran Usmar Ismail tersebut diadakan di Kopigo,  Kota Bukittinggi pada 28 Maret hingga  8 April 2024. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

Riri Riza juga menjelaskan, bahwa karya-karya Usmar Ismail identik dengan keIndonesiaannya.


Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

29 hari lalu

Poster film Djenderal Kantjil. Foto: Wikipedia.
Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

Sako Academy menyelenggarakan pemutaran film yang diproduseri oleh Usmar Ismail di Kota Bukittinggi. Film yang diputar berjudul Djenderal Kantjil.


Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

29 hari lalu

Prilly Latuconsina dalam acara konferensi pers Hari Film Nasional bersama Netflix Indonesia di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Marvela
Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

Memperingati Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina mengungkapkan harapannya untuk sineas muda dan masa depan industri perfilman Indonesia.