Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keindahan Ngarai Sianok Berjuluk Grand Canyon Indonesia Sebelum Diterjang Galodo

image-gnews
Panorama Ngarai Sianok Bukittinggi, Sumbar. ANTARA/Iggoy el Fitra
Panorama Ngarai Sianok Bukittinggi, Sumbar. ANTARA/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir kembali melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di Nagari Sianok Anam Suku, Kecamatan Ampek Koto, pada Senin 3 Juni 2024. Penyebab banjir yang terjadi ialah berasal dari luapan air Sungai Ngarai Sianok dan mengakibatkan kerusakan  pada rumah, fasilititas umum dan jatuhnya korban.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi, Sumbar mengungkap sebanyak 33 jiwa menjadi korban terdampak banjir Sungai Ngarai Sianok.

"Kerugian material diperkirakan Rp150 juta. Dari 33 orang ini terdiri dari 14 kepala keluarga yang telah kami data," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bukittinggi, Zulhendri, Selasa.

Ia menyebutkan bahwa ada tujuh rumah warga yang mengalami kerusakan akibat diterjang galodo atau banjir bandang luapan air dari Sungai Sianok. Barang-barang berharga  yaitu 5 unit sepeda motor dan perabotan rumah juga ikut hanyut dibawa banjir.

"Setelah dilakukan evakuasi dan pencarian, sepeda motor itu berhasil ditemukan dengan kondisi tiga unit rusak parah," kata Zuhendri.

Dalam kejadian yang berlangsung tiba-tiba itu tidak terdapat korban jiwa, namun satu mushala dan beberapa warung milik warga turut terdampak "Satu warung bahkan dihanyutkan air rusak parah. Sementara Mushala Al Wadi Ngarai Sianok hanya rusak ringan," katanya.

Meskipun saat ini kawasan di sekitar Ngarai Sianok tengah dihantam banjir sehingga menyebabkan kerusakan ang terjadi dimana-mana, namun lokasi ini nyatanya dikenal sebagai salah satu tempat wisata dengan pemandangan alam terbaik di Sumbar. Lokasinya Ngarai Sianok tepatnya berada di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, dengan jarak kurang lebih 90 kilometer dari Kota Padang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ngarai Sianok menyajikan pemandangan yang mampu memanjakan mata setiap pelancong yang datang berkunjung. Ngarai atau lembah yang ada di Sianok bukan seperti lembah biasa pada umumnya. Ngarai Sianok merupakan lembah sempit yang dikelilingi dinding bebatuan terbentuk dari proses alamiah yang diperkirakan terjadi selama jutaan tahun. Lembah ini memiliki panjang sekitar 15 kilometer, lebar 2 kilometer, dan kedalaman 100 meter.

Saat datang ke lokasi ini para wisatawan akan dibuat kagum dengan setiap sudutnya. Di tempat ini pengunjung akan langsung disambut oleh suasana alam yang hijau dan asri. Ada dua tebing yang menjadi ikonik dari tempat ini. Tebing ini menghimpit ngarai atau lembah yang terdapat aliran Sungai Sianok. Sungai Sianok merupakan sumber air bagi masyarakat sekitar dan juga merupakan salah satu objek wisata yang sering dikunjungi oleh banyak orang.

Dari atas Ngarai Sianok kita juga dapat menyaksikan hamparan hutan, pedesaan, dan pemandangan Kota Bukittinggi serta deretan bukit barisan yang menjadi satu kombinasi menakjubkan. Tempat ini juga menjadi salah satu spot berburu sunset yang sering dipadati para pengunjung saat sore hari tiba. 

Saking indahnya lokasi di sekitar Ngarai Sianok sampai-sampai tempat ini disamakan dengan Grand Canyon, yang terdapat di Amerika. Tempat ini juga pernah dijadikan lokasi syuting  beberapa film seperti Buya Hamka, Liam dan Laila,

Tak hanya  keindahan alamnya, Ngarai Sianok juga memiliki nilai sejarah yang kuat. Saat berjalan-jalan di sekitaran Ngarai Sianok anda juga dapat menemukan beberapa situs peninggalan sejarah, seperti Benteng Fort de Kock dan Goa Jepang. Situs tersebut menjadi saksi bisu bahwa lokasi sekitaran Ngarai Sianok merupakan bekas wilayah jajahan Belanda dan Jepang pada masa silam. Kini dua situs tersebut menjadi objek wisata yang mampu menarik minat pengunjung.

Pilihan Editor: Keindahan Ngarai Sianok Terekam di Uang Kertas Baru Pecahan Rp 2.000

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

1 jam lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Banjir di Halmahera Timur Berangsur Surut Usai Rendam 13 Desa, BPBD Masih Siaga

1 hari lalu

Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir dan pemantauan pasca banjir di Kecamatan Kota Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Rabu (2/7). Sumber foto: BPBD Kabupaten Halmahera Timur
Banjir di Halmahera Timur Berangsur Surut Usai Rendam 13 Desa, BPBD Masih Siaga

Kabupaten Halmahera Timur termasuk wilayah rawan banjir merujuk data inaRisk. Ada 10 kecamatan dengan indeks bahaya banjir sedang hingga tinggi.


Kebakaran Hutan, Sumsel Siagakan 5 Helikopter dan Hampir 1.000 Personel

4 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops OKI dan Daops Lahat melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa, 7 November 2023. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 60 orang petugas Manggala Agni dari Daops OKI, Banyuasin, Lahan dan Muba untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut yang terbakar sejak 30 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kebakaran Hutan, Sumsel Siagakan 5 Helikopter dan Hampir 1.000 Personel

BPBD Sumatera Selatan sebelumnya ajukan 10 helikopter untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun ini.


BNPB: 7.000 Lebih Warga Mengungsi Imbas Banjir di Kota Gorontalo

11 hari lalu

Warga mengungsi dengan menggunakan perahu di Tilango, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat, 12 Juli 2024. Pemerintah setempat mendata 9.370 warga dari delapan desa di Kecamatan Tilango terkena dampak banjir luapan Danau Limboto, Sungai Tapodu dan Bulango. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
BNPB: 7.000 Lebih Warga Mengungsi Imbas Banjir di Kota Gorontalo

Banjir ini menjadi yang terparah di Gorontalo pada pertengahan tahun 2024


Puluhan Masih Hilang, Pencarian Korban Longsor Tambang di Bone Bolango Terganjal Cuaca Buruk

15 hari lalu

Tanah longsor yang melanda Desa Tulabolo, Kecamatan Suwaw, wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Minggu 7 Juli 2024. Sumber: Istimewa.
Puluhan Masih Hilang, Pencarian Korban Longsor Tambang di Bone Bolango Terganjal Cuaca Buruk

Pencarian korban yang tertimbun longsor tambang di Kabupaten Bone Bolango terhambat guyuran hujan. Alat berat sulit bergerak.


Banjir di Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku, BNPB Sebut Layanan Publik Masih Terganggu

15 hari lalu

Banjir di Dusun Loki, Seram. Cuplikan video. X/@Valdinho74
Banjir di Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku, BNPB Sebut Layanan Publik Masih Terganggu

Tiga jembatan penghubung antar desa di Kabupaten di Seram Bagian Barat terdampak banjir.


Viral #PrayforGorontalo di Medsos, Ada Seruan 'God! Please Stop The Rain'

15 hari lalu

Banjir setinggi dada orang dewasa melanda Wilayah Kota Gorontalo menggenangi enam kecamatan, pada Kamis, 11 Juli 2024. ANTARA/HO-Irawati Ambo
Viral #PrayforGorontalo di Medsos, Ada Seruan 'God! Please Stop The Rain'

Bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor munculkan #Prayforgorontalo di media sosial saat ini.


Banjir Kota Gorontalo Meluas, Satu Pengungsi Diterjang Tanah Longsor

15 hari lalu

Dua warga mengevakuasi barang miliknya menggunakan perahu ketika banjir merendam di Desa Buhu, Kecamatan Telaga jaya, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Rabu, 10 Juli 2024. Dua desa yaitu Buhu dan Hutadaa terendam air luapan Danau Limboto hingga ketinggian mencapai 1,5 meter akibat hujan deras mengguyur daerah itu. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Banjir Kota Gorontalo Meluas, Satu Pengungsi Diterjang Tanah Longsor

Menurut BPBD, banjir disebabkan curah hujan tinggi yang memicu meluapnya dua sungai plus aliran dari Danau Limboto. Semua bertemu di Kota Gorontalo.


Hujan Lebat Menghambat Pencarian Korban Longsor Tulabolo, 10 Meninggal dan 43 Hilang

18 hari lalu

Tanah longsor yang melanda Desa Tulabolo, Kecamatan Suwaw, wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Minggu 7 Juli 2024. Sumber: Istimewa.
Hujan Lebat Menghambat Pencarian Korban Longsor Tulabolo, 10 Meninggal dan 43 Hilang

Bencana tanah longsor ini melanda kawasan tambang mineral di Desa Tulabolo pada Minggu pagi pukul 09.00 WITA.


Longsor di Bone Bolango Gorontalo Akibat Hujan, 6 Warga Meninggal dan 26 Lainnya Hilang

18 hari lalu

Tanah longsor yang melanda Desa Tulabolo, Kecamatan Suwaw, wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Minggu 7 Juli 2024. Sumber: Istimewa.
Longsor di Bone Bolango Gorontalo Akibat Hujan, 6 Warga Meninggal dan 26 Lainnya Hilang

Beberapa area di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, diterjang banjir pada Ahad, 7 Juli 2024. Ada juga longsor yang membuat sejumlah warga tertimbun.