Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Perayaan Imlek, Kenali Fakta Unik Tarian Barongsai

image-gnews
Pengunjung menyaksikan atraksi barongsai di Mal Ciputra, Jakarta, Sabtu, 10 Februari 2024. Pertunjukan barongsai yang digelar untuk menghibur pengunjung sekaligus memeriahkan Tahun Baru Imlek 2575 Mu Long Nian (Tahun Naga Kayu). TEMPO/Fajar Januarta
Pengunjung menyaksikan atraksi barongsai di Mal Ciputra, Jakarta, Sabtu, 10 Februari 2024. Pertunjukan barongsai yang digelar untuk menghibur pengunjung sekaligus memeriahkan Tahun Baru Imlek 2575 Mu Long Nian (Tahun Naga Kayu). TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun baru Imlek merupakan perayaan dari budaya Tionghoa. Dilansir dari National Geographic imlek berasal dari dialek Hokkian, Im artinya bulan dan Lek artinya penanggalan. Bahasa Mandarin-nya adalah Yin Li juga berarti penanggalan atau kalender bulan. Menurut sejarah, awal mula Imlek disebut Sin Cia, sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani pada saat tanggal satu, bulan pertama awal tahun baru. 

Selain itu Imlek juga berkaitan dengan pesta untuk merayakan datangnya musim semi. Dimulai pada 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama yang umum diketahui dengan istilah perayaan Cap Go Meh. Perayaan Imlek menurut tradisi masyarakat Tionghoa meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta/Thian (Thian=Tuhan dalam Bahasa Mandarin), dan perayaan Cap Go Meh.

Dalam tradisi Tionghoa di Indonesia melekat dengan budaya dan seninya. Salah satu yang terkenal adalah seni pertunjukan barongsai. Di negeri asalnya Tiongkok tidak mengenal Barongsai, tetapi seni pertunjukan ini disebut dengan istulah “Wu Shi” dan secara internasional dikenal dengan “Lion Dance” atau tarian singa. 

Tarian ini dimainkan oleh dua orang atau lebih yang menggunakan kostum menyerupai singa. Satu orang berada di depan untuk menggerakkan kepala atau tubuh bagian depan dan satu orang di belakang untuk menggerakkan tubuh bagian ekor. Biasanya tarian ini disertai dengan atraksi para penari yang bisa melompat dari tiang dan membutuhkan keselarasan yang baik.

Istilah Barongsai

Istilah Barongsai dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) berasal dari Indonesia sendiri. Barongsai berasal dari dua kata, Barong berasal dari kesenian Bali dan Sai berasal dari bahasa Hokkian yang artinya singa. 

Akulturasi budaya Indonesia dan Tionghoa bisa dilihat dari kesenian barongsai. Pada tahun 2010, kesenian barongsai ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya takbenda dari Indonesia. Menurut kepercayaan warga Tionghoa, singa yang dijadikan wujud dari Barongsai sendiri merupakan simbol keberanian, kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan.

Tari barongsai ditujukan selain untuk pertunjukan juga dipercayakan untuk mengusir roh jahat, memberikan kemakmuran, dan keberuntungan. Tarian ini diiringi musik meriah yang berasal dari simbal, gong, dan terompet. Pertunjukan barongsai biasanya diadakan di pura dan klenteng, area Pecinan, dan di berbagai tempat festival Imlek seperti di lapangan atau mall.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakta Unik Barongsai

Fakta mengenai tarian Barongsai adalah tarian ini terbagi menjadi dua jenis yaitu, tarian singa utara dan tarian singa selatan. Tarian singa utara memiliki ciri khas bulu ikal dan berkaki empat, dengan penampilan yang lebih alami mirip singa. Sedangkan singa selatan sendiri memiliki kaki dengan jumlah lebih variatif. Disebutkan ada yang dua dan ada yang empat, kepala dari singa selatan juga dilengkapi dengan tanduk mirip dengan binatang ‘kilin’.

Uniknya tari Barongsai juga diisi tak hanya penari Barongsai itu sendiri, melainkan juga ada penari lain dengan perlengkapan tambahan berupa topeng dan kipas.

Penari yang ini berperan menggiring barongsai munuju tempat dimana uang disembunyikan. Sebab dalam tarian barongsai terdapat prosesi ‘Lay See’ yang mana barongsai akan memakan amplop berisi uang yang ditempeli selada air. Penari tadi yang menggiring tadi kemudian disebut sebagai Sang Buddha karena perannya menggiring tadi. 

Bagi orang Tionghoa, singa yang menjadi barongsai adalah lambang kebahagiaan dan kegembiraan. Sehingga tari Barongsai dipercaya dapat membawa keberentungan dan identik dengan masyarakat Tionghoa.

SAVINA RIZKY HAMIDA  | MELINDA KUSUMA NINGRUM

Pilihan Editor: Perbedaan Pekingsai dan Barongsai Tarian Singa Saat Imlek dan Cap Go Meh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

38 hari lalu

Gohyong. Shutterstock
Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

52 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)
Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.


Artis Indonesia dalam Perayaan Cap Go Meh 2024, Chef Arnold hingga Chelsea Olivia

25 Februari 2024

Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia merayakan Cap Go Meh. Instagram
Artis Indonesia dalam Perayaan Cap Go Meh 2024, Chef Arnold hingga Chelsea Olivia

Berikut cara selebritas Tanah Air merayakan Cap Go Meh 2024.


5 Hal yang Harus Ada dalam Perayaan Cap Go Meh 2024

24 Februari 2024

Para penari membawakan tari Tepak Selaras saat menyemarakkan Festival Cap Go Meh di Pelataran Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, Sabtu 24 Februari 2024. Acara yang diinisiasi oleh komunitas Bakul Budaya ini menampilkan berbagai pertunjukan seperti pentas tari dan sajian kuliner Cap Go Meh yang memperkenalkan berbagai menu hasil akulturasi kebudayaan Nusantara dan Tionghoa. (TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
5 Hal yang Harus Ada dalam Perayaan Cap Go Meh 2024

Beberapa daerah pecinan di Indonesia selalu memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan Cap Go Meh ini.


Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. Shutterstock
Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.


Taman Safari Gelar Atraksi Sambut Cap Go Meh

23 Februari 2024

Taman Safari Gelar Atraksi Sambut Cap Go Meh

Pengunjung akan disambut dengan pertunjukkan Barongsai hingga aksi teatrikal yang dipadu dengan Fire Dance Special Cap Go Meh.


Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Wedang Ronde Spesial Campur di Kedai Wedang Warna-Warni, Jalan Gardujati No. 52, Bandung. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar


Sejarah Arak-arakan Sipasan, Tradisi Perayaan Cap Go Meh yang Hanya Ada di Padang dan Taiwan

21 Februari 2024

Warga keturunan Tionghoa menggotong
Sejarah Arak-arakan Sipasan, Tradisi Perayaan Cap Go Meh yang Hanya Ada di Padang dan Taiwan

Tradisi Arak-arakan Sipasan saat Cap Go Meh hanya dilakukan di dua tempat di dunia ini, yaitu di Padang dan Taiwan.


4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

Seorang pria berjalan dengan menutupi telinganya saat melintasi kabut asap saat para pemilik toko menyalakan petasan dan kembang api di depan tokonya, di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Februari 2018. Setelah liburan Festival Musim Semi, para pemilik toko di Cina akan berdoa dengan menyalakan petasan dan kembang api untuk kelancaran bisnis mereka.  REUTERS/Stringer
4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.