Dari hasil berbagai penelitian ilmiah dan survei lapangan yang telah dilakukan, terdapat sedikitnya 90 jenis mamalia termasuk 8 jenis primata.
Dari fauna yang ada, tercatat 6 jenis mamalia besar terancam punah menurut Red Data Book IUCN, yaitu gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrensis), beruang madu (Helarctos malayanus) dan ajag (Cuon alpinus).
Masih kata Ismanto, kekayaan hayati di TNBBS terus mendapatkan tantangan dalam pengelolaan kelestariannya. Penurunan kualitas merupakan ancaman utama bagi kelestarian flora maupun fauna yang ada di TNBBS. Sebagai bentuk upaya penyelamatan keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna, Balai Besar TNBBS terus melakukan upaya-upaya penyelamatan di antaranya melalui identifikasi, inventarisasi, monitoring populasi, upaya propogasi tanaman atau perbanyakan, pengembangan demplot maupun upaya-upaya perlindungan kawasan.
Edutrip di Belantara
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization yang disingkat UNESCO menetapkan TNBBS sebagai situs warisan dunia. Pengakuan badan dunia itu berkat kekayaan hayati yang terjaga dengan baik di dalam TNBBS.
Lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku juga dapat melakukan kegiatan keilmuan di sana. Sejauh ini sudah belasan kampus melakukan kegiatan di TNBBS. Mereka di antaranya para mahasiswa maupun dosen dari Universitas Lampung, Universitas Bengkulu, Universitas Sriwijaya, Universitas Muhammadiyah Palembang, dan Institut Teknologi Sumatera.
Selain itu, TNBBS juga mencatat kampus lainnya yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajak Mada, Institut Teknologi Bandung, IAIN Metro, Universitas Indonesia, Universitas Bakrie, Universitas Andalas dan masih banyak lagi.
Pengakuan UNESCO
Pada Juli 2004, TN Bukit Barisan Selatan bersama dengan TN Gunung Leseur dan TN Kerinci Seblat ditetapkan sebagai Cluster Tapak Warisan Dunia (Tropical Rainforest Heritage of Sumatra) oleh UNESCO. Adapun penetapan TRHS oleh UNESCO sebagai Lembaga Dunia diakui menandakan esksistensi ketiga TN di mata dunia. Sementara itu seluruh wilayah TNBBS saat ini yang memiliki luasan 313.572, 48 hektare menjadi Tapak Warisan Alam Dunia.
Lokasi
Secara administrasi pemerintahan, kawasan TNBBS terletak di beberapa kabupaten di wilayah Provinsi Lampung, yakni Lampung Barat, Pesisir Barat, dan Kabupaten Tanggamus. Sedangkan di Provinsi Bengkulu TNBBS berada di Kabupaten Kaur.
Beberapa bagian dari wilayah TNBBS ini bisa diakses dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Misalnya saja bila anda berkendara dari arah perbatasan Provinsi Bengkulu-Lampung persisnya di lintas barat Sumatra, selepas meniti jembatan dan tanjakan Manula maka TNBBS berada di sisi kendaraan.
Sarana penginapan
Selain relatif mudah diakses, di sekitar TNBBS juga banyak dijumpai sarana penginapan dengan berbagai variasi harga sewa utamanya di ibu kota kabupaten. Di Liwa, Lampung Barat, misalnya terdapat banyak penginapan hingga hotel. Demikian juga dengan di kota Krui, Pesisir Barat , dan Kota Agung, juga Tanggamus banyak dijumpai penginapan.
Dari sekitar ketiga ibu kota ini, juga banyak alternatif tempat wisata yang bisa dinikmati utamanya yang berbasis pantai dan laut seperti Labuan Jukung di Krui dan Teluk Kilauan di Tanggamus.
PARLIZA HENDRAWAN
Pilihan Editor: Di Taman Nasional Ini, Harimau dan Gajah Sumatera Sering Lewat