Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Taman Nasional Ini, Harimau dan Gajah Sumatera Sering Lewat

image-gnews
Gajah sumatera terlatih dijadikan sebagai anggota tim patroli penghalau gajah liar di kawasan TNBBS. TEMPO/Parliza Hendrawan
Gajah sumatera terlatih dijadikan sebagai anggota tim patroli penghalau gajah liar di kawasan TNBBS. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanah Sumatera masih menjadi rumah idaman bagi puluhan bahkan hingga ratusan ekor satwa liar seperti gajah Sumatera, harimau, badak dan satwa yang dilidungi lainnya.

Selain hidup di dalam kawasan taman nasional Berbak-Sembilang di Sumatera Selatan serta Jambi, kawanan hewan liar ini juga menjadi penghuni permanen kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung.
 
Selasa, 14 Januari yang baru lalu, TEMPO sempat berusaha mengintip keberadaan satwa-satwa bersama masyarakat. Karena berdasarkan keterangan dari berbagai sumber, gajah Sumatera bahkan harimau sesekali masih keluar dari kawasan hutan mendekati permukiman baik di Lampung barat maupun Pesisir Barat.

Salah satu lokasi aman untuk pengamatan adalah rumah pohon yang dibangun oleh pihak WWF di register 31 KPH IX, Kota Agung Utara, serta beberapa bangunan serupa milik TNBBS. Untuk diketahui, hingga tahun 2019, WWF merupakan mitra TNBBS dalam melakukan konservasi gajah, harimau, dan badak.
 
Untuk menuju lokasi, biasanya warga berjalan kaki dengan melintasi tanah merah di antara rerimbunan pohon kemuning dan perkebunan masyarakat. Bila sedang tidak turun hujan, perjalanan bisa menggunakan kendaraan roda dua dengan lintasan berupa tanjakan dan turunan sempit.
 
Dalam kesempatan itu, TEMPO bersama staf WWF Southern Sumatera, Lampung sempat merasakan petualangan kecil menaiki sepeda motor. Perlu keterampilan khusus untuk mengendalikan laju sepeda motor tersebut di antara jalan tanah.

Setelah berkendara hampir 30 menit dari sebuah desa yang berada di luar kawasan taman nasional, maka sampailah di bangunan kayu yang berada di ketinggian sekitar 15 meter. Rusmani, dari tim mitigasi konflik WWF Lampung menjadi pramuwisata dalam perjalanan seharian itu.
 
Menurutnya, ia turun langsung ketika membangun rumah pohon tersebut. Pihaknya sengaja membangun rumah pohon mengingat lokasi itu merupakan jalur perlintasan favorit bagi kawanan gajah maupun harimau. Dari atas rumah pohon sepanjang mata memandang terdapat hamparan hutan rimba di bawah kuasa taman nasional.
 
Selain itu juga, sekitar lima langkah dari rumah pohon, kaki telah menginjak tanah perkebunan masyarakat yang masuk dalam Gabungan Kelompok Tani Hutan atau Gapoktanhut Lestari Sejatera. Disana terdapat ribuan batang pohon Kopi, Lada yang terlihat tumbuh subur.

Turun dari rumah pohon itu, Rusmani mengajak masuk ke dalam rimba yang berada persis di pinggir jalan lintas Bengkunat, Pesisir Barat, Lampung. Ia menunjukkan beberapa tumbuhan yang dia sebut sebagai makanan dan camilan kesukaan gajah.
 
Tumbuhan itu berupa akar liana dan tanaman menyerupai rumpun jahe yang belakangan diketahui sebagai tepus. Bagi kalangan pencinta alam, kedua tanaman ini termasuk kelompok tanaman survival karena mengandung kadar air yang tinggi, serta bunga dan buah tepus bisa menjadi asupan darurat.
 
“Saya sudah beberapa kali bertemu dengan kawanan yang berjumlah 12 ekor gajah di sini dan ini merupakan jalan perlintasan gajah,” kata Rusmani.

Sebelum tiba di rumah pohon, pada siang harinya, TEMPO sempat berkunjung ke Wisata Alam Pemerihan, Pesisir Barat. Disini pengunjung dapat menikmati wisata alam yang dibangun oleh warga sekitar dan juga TNBBS.
 
Selain dapat menikmati suasana kampung yang masih asri, pengunjung juga dapat melihat dari dekat gajah-gajah Sumatera jinak yang baru saja didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas. Pada waktu tertentu, pengunjung dapat berfoto bersama lima ekor gajah yang masuk dalam tim patrol penghalau gajah liar dari sekitar taman nasional.
 
Rumah pohon dibangun untuk memantau pergerakan harimau dan gajah Sumatera di kawasan register 31 KPH IX kota Agung Utara. TEMPO/Parliza Hendrawan

Dalam perjalanan dari kota Agung, kabupaten Tanggamus menuju Pemerihan, kami sempat melihat jejak keberadaan gajah. Di sekitar Tanjakan Mait, jalan lintas Sanggi-Bengkunat, terdapat bekas tapak dan juga kotoran gajah. Belakangan diketahui, Ahad, 12 Janurai yang lalu, kawanan gajah itu sempat mencoba untuk keluar taman nasional namun berhasil digiring pulang oleh tim patrol.
 
“Tiga tahun terakhir ini gajah sering keluar masuk kawasan TNBBS masuk perkampungan Hombring hingga sampai ke kecamatan Suoh,” ujarnya.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

21 jam lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.


Kejar Harimau yang Terkam 3 Warga, Jakarta Kirim Tim Pemburu dan Penembak Bius ke Lampung

4 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Kejar Harimau yang Terkam 3 Warga, Jakarta Kirim Tim Pemburu dan Penembak Bius ke Lampung

Menteri LHK Siti Nurbaya mengungkap perkiraan harimau yang berkeliaran di luar zona inti TNBBS itu berusia remaja atau 5-6 tahun.


PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

5 hari lalu

PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

Komitmen PT PLN (Persero) terhadap pelestarian Gajah Sumatra semakin nyata dengan penyediaan motor dan speed boat patroli bagi Pusat Latihan Gajah (PLG) Sumatra Padang Sugihan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.


Seorang Petani Cabai Diterkam Harimau Sumatera di Langkat

6 hari lalu

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) jantan korban konflik berada di dalam kandang perawatan Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi, Jambi, Kamis 21 April 2022. Harimau Sumatera yang masuk ke dalam perangkap yang dipasang BKSDA Jambi di kawasan permukiman Desa Nalo Gedang, Kabupaten Merangin pada Kamis dini hari dan diduga memangsa beberapa ekor ternak warga itu akan mendapatkan perawatan sementara di TPS tersebut. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Seorang Petani Cabai Diterkam Harimau Sumatera di Langkat

Harimau itu menerkam dan menggigit leher petani cabai itu.


Warga Lampung Diterkam, Politikus PDIP Ini Minta Harimau Sumatera Dieksekusi

7 hari lalu

Suasana saat warga di Lampung Barat membakar kantor resor kehutanan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Foto: ANTARA/HO/Warga
Warga Lampung Diterkam, Politikus PDIP Ini Minta Harimau Sumatera Dieksekusi

Anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat dari Fraksi PDIP Sugeng Hari meminta harimau sumatera yang menerkam warga dieksekusi


Harimau Terkam Warga, Kantor Resor Kehutanan di Lampung Barat Dibakar

7 hari lalu

Suasana saat warga di Lampung Barat membakar kantor resor kehutanan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Foto: ANTARA/HO/Warga
Harimau Terkam Warga, Kantor Resor Kehutanan di Lampung Barat Dibakar

Harimau sumatera yang berada di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung Barat, menerkam seorang warga


Pakai 3 Helikopter, KLHK Lepas Harimau Sumatera Ambar dan Beru ke Taman Nasional Gunung Leuser

12 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, saat memberikan keterangan terkait pelepasliaran dua Harimau Sumatera ke Taman Nasional Gunung Leuser, Rabu, 6 Maret 2024. (ANTARA/Juraidi)
Pakai 3 Helikopter, KLHK Lepas Harimau Sumatera Ambar dan Beru ke Taman Nasional Gunung Leuser

Ditemukan jejak beberapa jenis satwa mangsa harimau sumatera berupa babi hutan, rusa dan kijang di lokasi lepas liar.


Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

14 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Sampel organ yang diambil di antaranya cairan usus, limpa, hati, darah, potongan usus, jantung, dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA/Syifa Yulinnas
Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.


Gajah Liar Obrak-abrik Area Wisata TNBBS

17 hari lalu

Salah satu kelompok Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar mencari makan disekitar kantong habitat Sugihan-Simpang Heran di Desa Sungai Batang, Kecamatan Air Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu, 14 Mei 2023. Berdasarkan data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan per tahun 2022, jumlah Gajah Sumatera yang ada di kantong habitat Sugihan-Simpang Heran sebanyak 237 ekor.  ANTARA FOTO/Nova Wahyud
Gajah Liar Obrak-abrik Area Wisata TNBBS

Sedikitnya 18 ekor gajah liar disebut masuk kawasan wisata di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat, Lampung.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

19 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.