TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahunnya, Florence, Italia menarik jutaan wisatawan yang ingin melihat arsitektur dan monumen-monumen yang menakjubkan. Namun, di tengah kerumunan tersebut, ada banyak penipuan yang berusaha merampas uang turis.
Kejadian ini diungkap oleh vlogger perjalanan, Sam Mayfair, pria berusia 39 tahun, dari Surrey, Inggris. Ia menyarankan para pengikutnya di akun Tiktok @sam.mayfair untuk mewaspadai “seniman” palsu tersebut.
Sam mengungkapkan penipuan itu dalam video berjudul Italia Street Art Hustle, beberapa waktu lalu. Dalam video itu menunjukkan seorang pria berdiri di tengah-tengah Piazza del Duomo yang ramai dengan foto-foto 'karya seni' di atas tanah.
Pria itu memposisikan dirinya di samping para pedagang kaki lima, termasuk seniman dan karikaturis agar tidak dicurigai oleh turis. Mereka tidak benar-benar tertarik untuk menjual apa yang mereka miliki. Tapi mereka ingin membuat turins berjalan di atas karya seni tersebut.
"Mereka akan memasang di lokasi dan jalur yang ramai, meletakkan mungkin lima atau enam gambar dengan harapan Anda tidak akan memperhatikan dan akan menginjaknya saat melihat bangunan arsitektur di sekitarnya. Dan begitu Anda menginjaknya, mereka akan mulai membuat keributan dan meminta uang dari Anda,” jelas Sam pada video di akun Tiktoknya.
Pengalaman serupa
Pengalaman serupa juga dialami seorang wisatawan dari Amerika Serikat. Lewat akun TikToknya, Kacie Rose, menceritakan bahwa dia melihat praktik penipuan karya seni itu di Florence.
Para penipu itu meletakkan lukisan di lantai dan meminta uang tunai jika ada yang menginjaknya. Lalu mereka meminta uang sebanyak 300 euro dari para korban. Menurut dia, penipu itu berhasil diamankan kepolisian.
Jika hal itu terjadi pada Anda, Kacie, mengingatkan agar tidak memberikan uang kepada penipu itu. Jika dipaksa membayar, katakan bahwa mereka akan dibayar jika ada petugas polisi. Seringkali, hal ini akan membuat mereka meninggalkan Anda.
Waspada penipuan dan pencopetan
Florence dikenal kota yang indah kaya akan seni dan budaya. Namun seperti destinasi populer lainnya di Eropa, turis disarankan untuk mewaspadai copet dan penipuan dengan beragam modus.
Ada beberapa aturan umum yang dapat diterapkan saat berlibur. Selalu ingat, bahwa tidak ada sesuatu yang gratis. Jadi hindari apa pun yang ditawarkan atau diberikan sebagai hadiah atau sebagai isyarat. Selain itu, selalu perhatikan tas dan barang bawaan, terutama jika ada sesuatu yang mengganggu di sekitar.
Gunakan taksi yang diparkir di area khusus taksi dan pastikan argonya baru menyala saat masuk. Jangan pernah membeli tiket tur atau atraksi dari orang di jalan atau pedagang kaki lima. Selalu konfirmasi harga layanan atau barang sebelum menerimanya.
LAYYIN AQILA | MAIL ONLINE (DAILY MAIL) | MATADOR NETWORK | NZHERALD.CO.NZ | KENTLIVE
Pilihan editor: 4 Jenis Penipuan yang Sering Dialami Turis di Piramida Mesir Menurut Travel Vlogger