Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Harta Karun Milik Napoleon yang Tersimpan Levens Hall di Cumbria

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Levens Hall and Garden di Cumbria, Inggris. Instagram.com/@levenshall
Levens Hall and Garden di Cumbria, Inggris. Instagram.com/@levenshall
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film Napoleon yang baru dirilis diperkirakan akan meningkatkan popularitas obyek wisata di Inggris, Levens Hall and Garden di Cumbria. Obyek wisata ini merupakah rumah bagi banyak barang yang pernah menjadi milik Napoleon Bonaparte.

Napoleon Bonaparte adalah seorang jendral Prancis yang paling terkenal dalam sejarah barat. Banyak reformasi yang dilakukannya dan meninggalkan jejak abadi pada institusi-institusi di Prancis dan sebagian besar Eropa Barat. 

Levens Hall and Gardens, di Cumbria, merupakan rumah dan sejumlah barang yang dulunya milik Napoleon Bonaparte dan lawan terbesarnya pasukan Inggris, Duke of Wellington. Namun saat ini rumah harta karun itu lebih dikenang sebagai rumah peninggalan Duke, karena ia mengalahkan Napoleon dalam perang Waterloo.

Barang peninggalan Napoleon dan Duke of Wellington

Levens Hall dimiliki oleh keluarga Bagot yang dinikahi keponakan Duke, Lady Mary Charlotte Anne Wellesley, pada tahun 1806. Duke meninggalkan sejumlah barang termasuk seikat rambut dari kuda Duke, Copenhagen, tempat tidur portabel lipatnya, dan sebotol anggur port yang dipersembahkan oleh masyarakat Oporto setelah Perang Semenanjung.

Sementara barang-barang lain miliki Napoleon menjadi milik Duke setelah kemenangan pasukannya atas Prancis. Barang-barang itu termasuk tulisan Kaisar, yang diambil dari salah satu gerbong Napoleon yang ditangkap setelah perang Waterloo. Selain itu juga ada sebuah buku kecil, yang disita dari kereta kakak laki-laki Joseph Bonaparte pada Pertempuran Vitoria.

Ada juga satu set patung porselen Prancis yang menggambarkan Napoleon dan para perwiranya serta pelana Arab dari Kairo. Kemudian ada jepitan yang diambil dari jubah yang dikenakan Napoleon sebelum Waterloo. Jepitan itu menggunakan simbol lembah untuk meningkatkan kredibilitasnya sebagai Kaisar, karena ini merupakan lambang tertua dari penguasa Prancis.

Barang lainnya termasuk Sevres Chocolate Service, yang disita dari pabrik cokelat di Sevres, Prancis, setelah Waterloo. Menurut pihak aula, Napoleon telah memesan barang tersebut untuk Madame Mère. Tak hanya itu pengunjung juga dapat melihat kacamata, sarung tangan dan tas Napoleon yang diambil oleh Duke saat perang Waterloo.

Natal - Silhouettes and Song di Levens Hall and Garden

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyambut Natal, Levens Hall and Garden akan mengadakan acara Natal - Silhouettes and Song. Acara ini akan berlangsung selama akhir pekan pada tanggal 2 dan 3, 9 dan 10, serta 16 dan 17 Desember, mulai pukul 11.00 hingga 16.00. 

Pengunjung dapat berkeliling ke beberapa ruangan di aula yang didekorasi dengan indah untuk Natal dan menikmati penampilan paduan suara dan pertunjukan brass band. Selain itu, juga dapat berkunjung ke bagian taman Levens Hall atau taman topiary tertua di dunia. Setelah acara Natal, Levens Hall akan ditutup dan dibuka kembali pada 27 Maret untuk musim 2024.



LAYYIN AQILA | DAILY MAIL | BRITANNICA | LEVENS HALL

Pilihan editor: St Helena, Tempat Pengasingan Terakhir Napoleon Bonaparte

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

11 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

19 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

19 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

25 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

26 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


8 Jembatan Ambruk Paling Dahsyat di Dunia

29 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
8 Jembatan Ambruk Paling Dahsyat di Dunia

Penyebab jembatan ambruk ini bermacam-macam, mulai dari tentara yang berbaris hingga kerumunan orang menyaksikan pembaptisan.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

29 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard