TEMPO.CO, Jakarta - Digital nomad atau pengembara digital semakin digemari. Beberapa negara mulai menawarkan visa digital nomad di awal tahun 2023. Menurut sebuah penelitian Spanyol menduduki peringkat pertama negara yang paling disukai di dunia untuk digital nomad.
VisaGuide.World melakukan penelitian di 38 negara yang menawarkan visa digital nomad. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan antara lain ketersediaan visa, kecepatan internet, kebijakan perpajakan, biaya hidup, Skor Kesehatan Global, popularitas pariwisata dan persyaratan pendapatan untuk pengajuan visa.
Hasilnya Spanyol melampaui beberapa negara yang telah menawarkan visa semacam itu selama bertahun-tahun. Peringkat kedua adalah Argentina, Rumania ketiga, UEA keempat, dan Kroasia kelima. Peringkat selanjutnya secara adalah Portugal, Uruguay, Malta, Norwegia, dan terakhir Andorra.
Spanyol ramah anggaran
Menurut penelitian tersebut, Spanyol muncul sebagai negara tujuan wisata yang paling ramah anggaran. Pekerja dapat hidup dengan upah minimal 641 euro atau sekitar Rp 10,8 juta per bulan. Namun, saat proses pengajuan visa seseorang harusmemiliki setidaknya 2.140 euro atau sekitar Rp 32 juta per bulan.
Wajar saja jika Spanyol juga populer di kalangan digital nomaden. Spanyol juga merupakan salah satu tujuan wisata utama di Eropa. Argentina dan Rumania, yang menempati peringkat kedua dan ketiga, tidak hanya merupakan tujuan wisata unggulan. Keduanya populer karena kebijakan tanpa pajak di Argentina dan periode bebas pajak di Rumania. Selain itu, internet di sana berkecepatan tinggi.
Baca juga:
Di posisi berikutnya UEA disukai karena peluang pendapatan tinggi di Dubai dan kebijakan bebas pajak negara tersebut. Sedangkan Kroasia menonjol dengan kombinasi durasi bebas pajak yang panjang, biaya hidup yang moderat, dan kecepatan internet yang baik.
Digital nomad di Eropa
Ada beberapa negara yang memiliki persyaratan pendapatan minimun yang tinggi terutama di Eropa. Misalnya di Islandia pendapatan minimumnya sebesar 7000 euro atau sekitar Rp 118 juta. Biaya hidupnya juga tinggi yaitu sebesar 1.181 euro atau sekitar Rp 19,9 juta.
Sementara di Siprus mengharuskan pekerja membayar pajak sebesar 20 hingga 35 persen setelah masa bebas pajak selama enam bulan. Pendapatan minimumnya cukup tinggi sebesar 3.500 euro atau sekitar Rp 59 juta. Selain itu, negara ini memiliki kecepatan internet terendah di Eropa.
TRAVEL LEISURE ASIA | UERONEWS
Pilihan editor: Biaya Hidup Murah, Vietnam jadi Negara Tujuan Ekspatriat dan Digital Nomad