TEMPO.CO, Jakarta - Badut identik dengan komedi, lucu, dan menghibur. Biasanya badut hadir di perayaan yang melibatkan anak kecil, seperti pesta ulang tahun maupun kegiatan hiburan lainnya. Namun siapa sangka sosok berwajah putih, bermulut lebar, dengan perut besar, dan memiliki hidung bulat merah itu lahir dari sejarah yang panjang.
Transformasi badut sebagai sosok menggemaskan menjadi menakutkan diperkuat oleh film-film bergenre horor. Film bertema thriller juga kerap memilih badut sebagai tokoh utama yang memainkan peran antagonis. Sebut saja karakter Joker yang jadi musuh bebuyutan Batman dan Pennywise di film It yang erat dengan perilaku bengis.
Sejarah Badut
Melansir Britannica, badut merupakan karakter komik pantomim dan sirkus yang dikenal dengan kostum khas, jenaka, menggelikan, dan lawakan. Dia dihadirkan untuk menimbulkan gelak tawa. Sosok badut dulu dianggap sebagai pelawak istana yang datang dari zaman Yunani kuno. Tokoh dengan tampilan kepala botak itu tampil dalam lelucon dan pantomim untuk memparodikan karakter.
Badut juga ada sejak masa Romawi, perbedaannya terletak pada visualisasi berupa topi runcing, mengenakan jubah kain perca, dan menjadi sasaran trik sesama aktor. Pada abad pertengahan, badut bertugas dalam kegiatan menyanyi dan memainkan sulap. Bahkan ia juga berkeliling menawarkan jasa menghibur meniru kejenakaan para pelawak istana.
Sekitar abad ke-16, perusahaan penyedia layanan perjalanan asal Italia, Commedia dell’arte, mengembangkan salah satu badut paling terkenal sepanjang masa, yaitu Arlecchino atau Harlequin. Ketenaran badut itu menyebar hingga ke seluruh wilayah Eropa. Ia bertugas sebagai pelawak kemudian menjadi aktor akrobatik yang memakai topeng domino hitam.
Badut sirkus pertama kali diperankan oleh Joseph Grimaldi pada 1805 di Inggris. Badut Grimaldi atau akrab disapa Joey memiliki spesialisasi trik fisik klasik, tumbling, pratfalls, dan memukul slapstick. Sejak 1860-an, badut komedi muncul dengan nama Auguste yang dapat dikenali karena ciri khas wajah putih, hidung besar, sepatu raksasa, dan pakaian longgar.