- Ciptagelar
Kampung Ciptagelar berada di Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi. Dilansir dari Koran Tempo edisi 15 Agustus 2021, suatu hal yang menarik dari kampung adat ini adalah sistem pertanian tradisional yang sudah berusia lebih dari 6 abad.
Sistem pertanian itu di antaranya adalah penggunaan bibit padi lokal berbatang panjang. Masyarakat adat Ciptagelar pantang memakai pestisida kimia dan pertanian modern. Mereka juga menanam padi di lahan sekali dalam satu tahun dengan tujuan mengistirahatkan tanah.
Sepanjang proses bercocok taman, masyarakat Ciptagelar melakukan berbagai ritual untuk menghormati padi. Seperti satu pekan setelah menanam benih, masyarakat akan melakukan ritual sapang jadian apre, lalu ada juga mapag pare beukah, dan puncaknya adalah Seren Taun.
Seorang warga melintas didepan rumah adat Cikondang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (4/6). Puluhan rumah habis terbakar pada tahun 1942 dan menyisakan 1 rumah adat ini yang diperkirakan berusia 300 tahun. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
- Cikondang
Kampung adat Cikondang berada di kaki Gunung Tilu, Bandung. Secara administratif, kampung ini terletak di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Berjarak 40 kilometer dari Bandung.
Dilansir dari Koran Tempo Edisi 13 September 2008, kampung adat ini memiliki keuinkan rumah adatnya. Rumah adatnya merupakan rumah panggung yang luasnya sekitra 80 meter persegi. Bagian atas dipakai untuk tempat tinggal dan bagian bawahnya untuk kandang unggas.
Menurut kuncen Anom Samsa, ciri khas dari rumah tradisional Cikondang adalah atapnya yang menyerupai seekor burung julang yang merentangkan sayap. “Oleh karena itu, rumah adat ini disebut Julang Ngapak atau seperti burung yang mengepakkan sayap,” katanya.
- Cireundeu
Jika kampung adat Ciptagelar memiliki sistem pertanian tradisional, kampung Cirendeu memiliki ketahanan pangan yang menarik. Pasalnya, masyarakat adat Cireundeu seumur hidup tidak pernah memakan nasi dan hanya hidup dengan memakan singkong.
Kampung Cireundeu berada di Desa Cireundeu, CImahi, Jawa Barat. Penduduk Desa Cirendeu memang tidak memakan nasi. Mereka percaya bahwa singkong lebih bermanfaat dibanding padi. Salah satunya diungkapkan Asep salah satu penduduk di sana.
"Warga di sini sehat, kuat, dan cerdas, mampu berprestasi dalam bidang olahraga. Dari segi pendidikan, banyak anak kami yang kuliah ke luar daerah, sukses namun tetap makan singkong," paparnya.
Singkong yang dimaksud sendiri adalah singkong yang tumbuh liar di sekitar Desa Cirendeu. Meskipun awalnya beracun, oleh masyarakat desa Cirendeu bisa diolah sehingga dapat dikonsumsi. “Singkong dicuci dulu, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kandungan airnya menguap habis. Serta dengan tahap-tahap khas kami lainnya," kata Asep.
Selain beberapa kampung adat yang berada di Pulau Jawa, Anda juga bisa mengunjungi beberapa kampung adat di luar Jawa yang menarik untuk dikunjungi. Di antaranya adalah
- Pulau Siberut di Sumatera Barat
- Kampung Adat Bayan di Nusa Tenggara Barat
- Suku Korowai di Papua
- Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur
- Long Berini di Kalimantan Utara
- Putussibau di Kalimantan Barat
- Desa Jangga, Sumatera Utara
ANANDA BINTANG l ANWQAR SISWADI l LUDHY CAHYANA l ANGIOLA HARRY l NAOMY AYU NUGRAHENI I TIM TEMPO.CO
Pilihan Editor: Menikmati Perjalanan Budaya di Kampung Tradisional Bena di Kabupaten Ngada