TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai penjajah, Belanda dikenal kerap mambangun benteng sebagai tempat pertahanan dari serangan pejuang. Meski sudah menjadi bangunan tua, benteng-benteng tersebut saat ini masih berdiri kokoh dan jadi tempat wisata. Berbagai benteng ini kerap dikunjungi karena memiliki arsitektur khas kolonial saja yang menarik, namun juga punya nilai historis. Dilansir dari berbagai sumber, ini daftar benteng peninggalan Belanda di Pulau Jawa yang banyak dikunjungi:
1. Benteng Vredeburg (Yogyakarta)
Terletak di depan Keraton Kesultanan Yogyakarta, benteng peninggalan kolonial Belanda bernama Vredeburg ini memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Yogyakarta. Benteng Vredeburg dibangun pada 1760 atas perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono I dan permintaan dari pihak pemerintahan kolonial Belanda.
Jika dilihat langsung, benteng Vredeburg mempunyai bentuk persegi yang mirip dengan empat menara pantau di masing-masing sudut Kesultanan Yogyakarta. Anda juga dapat menjelajahi kawasan depan benteng dengan gapura berdesain khas arsitektur Belanda. Jika ingin berwisata ke benteng Vredeburg, Anda dapat pergi ke Jalan Margo Mulyo Nomor 6, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Benteng Vastenburg (Jawa Tengah)
Benteng Vastenburg dibangun atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Baron Van Imhoff pada 1745. Setelah era kolonial, selain digunakan sebagai tempat wisata, benteng ini juga beralih fungsi menjadi venue untuk event atau pertunjukan seni. Sementara itu, bagian muka fasad benteng ini juga sudah mengalami renovasi agar pengunjung bisa menikmati dan mengabadikan keindahan benteng.
Benteng Vastenburg menyuguhkan pemandangan megah dari bangunan cantik berwarna putih dengan arsitektur khas Eropa. Apabila ingin menikmatinya, Anda bisa datang ke Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
3. Benteng Pendem Van Den Bosch (Jawa Timur)
Kawasan Benteng Pendem Van Den Bosch dibangun pada 1839. Adapun penamaan benteng tersebut diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa itu yakni Johannes Van den Bosch. Jika diperhatikan, Benteng Pendem Van Den Bosch memiliki keunikan tersendiri. Ini karena benteng itu dibuat lebih rendah dari tanah sekitarnya atau dikelilingi tanah yang lebih tinggi, sehingga dari luar terlihat terpendam.
Oleh sebab itu, nama lain bentang ini adalah Benteng Pendem. Dengan menjelajahi kawasan Benteng Pendem, Anda akan dibuat seperti berada di kawasan Colosseum dengan bangunan tuanya yang tidak kalah apik. Menuju Jalan Untung Suropati Nomor II, Pelem II, Pelem, di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Anda akan menemukan Benteng Pendem.
4. Benteng Lodewijk (Gresik)
Benteng Lodewijk terletak di Pulau Mengare, Kecamatan Bungah, atau lebih tepatnya berada di Desa Tanjung Widoro, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Benteng Lodewijk dibangun pemerintah Hindia Belanda pada 1808. Keberadaan benteng ini sengaja dibuat karena menganggap Gresik sebagai wilayah yang mempunyai akses penting bagi perkembangan sekaligus pintu masuk Kota Surabaya.
Selain memiliki nilai sejarah tinggi, pemandangan di sekitar Benteng Lodewijk sangat bagus. Benteng ini juga dikelilingi hamparan pasir putih dan lokasinya masih sangat alami. Itu ditandai dengan adanya bebatuan asli peninggalan Belanda.
Namun, salah satu tokoh nelayan di wilayah Mengare, Asnan mengatakan kepada Antaranews, keberadaan benteng kini banyak mengalami kerusakan akibat gerusan air laut. Kerusakan itu disebabkan tidak adanya perawatan rutin dari pemerintah kabupaten setempat. Ditambah lagi gerusan air pantai yang terus-menerus terjadi, sehingga mengakibatkan sisa bebatuan benteng mengalami abrasi.
Untuk menuju lokasi benteng, Anda harus menggunakan perahu yang disewa dari nelayan di Desa Tanjung Widoro. Hal tersebut karena lokasi benteng terletak di tengah muara anak Sungai Bengawan Solo. Tetapi saat sampai di sana, Anda tidak akan melihat Benteng Lodewijk secara sempurna atau utuh, karena sebagain sudah rusak dan hanya tinggal puing-puing bebatuan.
5. Benteng Palasari (Jawa Barat)
Benteng Palasari berada di atas Gunung Palasari. Berdasarkan laman Pemerintah Kabupaten Sumedang disebutkan bahwa benteng ini merupakan benteng peninggalan zaman penjajahan Belanda. Ada delapan bangunan benteng pertahanan penjajah Belanda. Adapun bentuk bangunannya berupa tembok yang tebalnya sekitar 60 centimeter dan diperkirakan dibangun pada 1913 hingga 1917.
Dulunya, Benteng Palasari kemungkinan adalah gudang mesiu tentara Belanda. Selain itu, diperkirakan benteng ini juga digunakan sebagai tempat observasi karena letaknya yang cukup tinggi. Jika Anda ingin berkunjung ke Benteng Palasari, silahkan menuju Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Menjelajahi berbagai benteng peninggalan Belanda bisa menjadi pilihan menarik untuk melakukan wisata sejarah. Tidak ada salahnya menambahkan sederet benteng itu untuk referensi liburan Anda, baik bersama rekan atau keluarga.
Pilihan Editor: Destinasi Wisata Sejarah Benteng Marlborough, Terbesar di Asia Tenggara