TEMPO.CO, Bandung - Kebakaran di Museum Nasional Jakarta menjadi perhatian pengelola museum di Bandung. Kepala Museum Geologi Raden Isnu Hajar Sulistyawan misalnya, akan melakukan latihan penanganan kebakaran. “Dalam waktu dekat akan melakukan simulasi lagi, sebisa mungkin kita juga melibatkan pengunjung,” katanya, Selasa, 19 September 2023.
Anak TK Sampai Mahasiswa Ikut Simulasi Penanganan Kebakaran di Museum
Pengunjung yang akan dilibatkan rencananya dari kalangan siswa Taman Kanak-kanak sampai orang dewasa atau mahasiswa. Sebelum pelaksanaan, pengelola museum akan membuat pengumuman soal simulasi agar tidak menimbulkan kepanikan. Selain itu dilibatkan juga tenaga petugas keamanan dan kebersihan dari perusahaan penyedia jasa yang bekerja di museum. “Kami juga memeriksa fungsi-fungsi hidran di beberapa titik,” ujar Isnu.
Museum Geologi, menurut dia, telah memiliki prosedur operasi standar atau SOP penanganan kebakaran. Beberapa upaya untuk penanganan kejadian misalnya menyiapkan alat pemadam api ringan atau APAR di setiap ruangan yang telah diperiksa fungsinya. Selain itu pengelola mengatur ulang kelistrikan di Museum geologi.
Secara bertahap pengaturan itu kini tengah dilakukan di Ruang Sejarah Kehidupan. Berdasarkan hasil evaluasi pengelola, kelistrikannya dinilai kurang memadai dari sisi keamanan. Sejauh ini Museum Geologi belum memiliki alarm kebakaran dan sistem pemadaman otomatis atau sprinkler.
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api ketika terjadi kebakaran di Museum Nasional di Jakarta, Sabtu, 16 September 2023. Sebanyak 14 unit mobil dan 56 personil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api yang membakar salah satu gedung Museum Nasional. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Larangan Bermain Api di Dalam Gedung Museum Geologi
Setelah kejadian kebakaran di Museum Nasional, pengelola Museum Geologi mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke seluruh pegawai dan pengguna gedung. Isinya antara lain, larangan soal api di dalam gedung dan sekitarnya. Kemudian menetapkan zonasi atau wilayah yang harus diamankan dari kebakaran. “Kita juga mengimbau seluruh pegawai untuk merapikan dan memperhatikan jaringan listrik dan mematikan listrik apabila meninggalkan ruangan lebih dari satu hari,” kata Isnu.
Bagian museum yang rawan kebakaran, kata Isnu, adalah komponen bangunan seperti atap yang terbuat dari sirap, kusen kayu, dan poster di dalam ruangan. Adapun koleksi museum mayoritas adalah batu, dan benda replika terbuat dari bahan resin.
Secara terpisah, Ridwan Miftahul Khoer, staf administrasi Museum Gedung Sate menuturkan, pengelola telah menyiapkan alat pemadam kebakaran juga alat pendeteksi asap. “Kami melarang merokok di sekitar area museum karena takut memicu kebakaran,” ujarnya, Selasa 19 September 2023. Selain itu jalur evakuasi telah disiapkan disertai penanda tulisan.
Pilihan Editor: Museum Nasional Kebakaran, Ini Koleksi yang Tersimpan di Sana