TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran Museum Nasional Indonesia pada Sabtu, 16 September 2023, merusak gedung A dan gedung C di kompleks tersebut. Gedung A merupakan ruang pamer koleksi sedangkan gedung C berisi teater.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Minggu, 17 September 2023 mengatakan, enam ruangan di Gedung A yang terdampak, sedangkan 15 ruangan lainnya di gedung A serta ruangan pamer gedung B dan C sama sekali tidak terdampak. Api tidak menyebar.
Kebakaran Museum Nasional ini berdampak sebagian koleksi di ruang pamer. "Sebagian koleksi yang terdampak adalah replika, seperti di bagian prasejarah. Sisanya dipastikan dalam keadaan aman. Kami secara intensif terus melakukan pengukuran dampak dan rencana tindak lanjut," ujar Ahmad Mahendra.
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api ketika terjadi kebakaran di Museum Nasional di Jakarta, Sabtu, 16 September 2023. Sebanyak 14 unit mobil dan 56 personil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api yang membakar salah satu gedung Museum Nasional. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Dia menambahkan bahwa koleksi repatriasi atau pengembalian dari Belanda dipastikan tidak terdampak karena disimpan di lokasi yang jauh dari pusat kebakaran.
Isi Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional yang berawal dari himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778.
Dilansir dari situs resminya, Museum Nasional, yang juga dikenal dengan Museum Gajah, hingga saat ini menyimpan 190.000-an benda-benda bernilai sejarah. Koleksi ini dibagi ke dalam tujuh kelompok, yakni Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu – Budha; Numismatik dan Heraldik; Keramik; Etnografi, Geografi, dan Sejarah.
Kompleks museum yang dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi ini memiliki dua gedung. Gedung A digunakan untuk ruang pamer dan wahana Imersifa. Ruang Imersifa merupakan ruang baru imajinasi yang menampilkan sejarah Indonesia dalam konsep alam, masyarakat, sejarah, dan budaya dari masa ke masa.
Gedung B, yang dikenal pula dengan sebutan Gedung Arca, digunakan untuk pameran sekaligus kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil, dan perpustakaan.
Gedung C merupakan ruang indoor untuk pemutaran film, pertunjukan drama, konser musik, seminar, kuliah umum, sosialisasi dan kegiatan seni lainnya.
Museum Nasional telah dilengkapi pula dengan gedung penyimpanan atau storage untuk menyimpan benda-benda budaya.
ANTARA | MUSEUM NASIONAL
Pilihan Editor: Museum Nasional Disebut juga Museum Gajah Bermula dari Cerita Ini