Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Jajanan Halal di Pecinan yang Bisa Dicoba Wisatawan Muslim

image-gnews
Choi pan. Shutterstock
Choi pan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pecinan kini dikenal menjadi salah satu destinasi wisata. Banyak budaya Tionghoa yang menarik untuk dilihat termasuk kulinernya.  Di sana banyak ditemui berbagai hidangan khas Tionghoa seperti bakmi, kue bulan, hingga kudapan serupa dimsum. Namun, bagi wisatawan muslim, tak perlu khawatir, sebab di pecinan juga bisa ditemui beragam jajanan halal. Dilansir dari berbagai sumber, ini deretan jajanan halal di Pecinan.

1. Chi Cong Fan

Chi Cong Fan merupakan salah satu jajanan khas Pecinan yang terkenal dari Medan. Jajanan ini berbentuk lembaran mirip kwetiaw. Chi Cong Fan dibuat dari tepung beras dan tang mien.

Kudapan ini biasanya disajikan dengan cara dipotong kecil-kecil, kemudian diletakkan dalam piring. Untuk topping, jajanan ini disiram kecap asin atau saus asam manis pedas dan ditaburi bawang goreng di atasnya.

Chi Cong Fan tersedia dalam dua jenis, yakni Chi Cong Fan polos dan Chi Cong Fan isian. Chi Cong Fan isian dibentuk seperti kulit lumpia yang diisi daging sapi atau babi. Namun, kini kudapan khas Pecinan satu ini banyak beredar versi halal dengan diisi sayuran.

Jajanan ini biasanya ditemani beberapa macam gorengan, seperti uyen atau talas udang, lumpia, atau gorengan lobak yang bernama Chai Thau Kwe.

2. Choi Pan

Choi Pan merupakan jajanan dari Singkawang, Kalimantan Barat khas Pecinan. Jajanan ini sejenis dimsum yang dikukus, dengan taburan minyak bawang putih ini di dalamnya berisi tumisan sayur, berkulit tipis terbuat dari tepung beras. Dilihat dari bentuknya, sekilas kuliner ini memang mirip pastel atau korket, tetapi tidak digoreng melainkan dikukus layaknya dimsum. Kulit Choi Pan ini juga cenderung tipis dan lembut.

Hidangan khas Tionghoa ini memiliki dua sebutan nama, yakni Choi Pan dan Chai Kue. Choi Pan menjadi sebutan dalam bahasa Hakka, sedangkan Chai Kue sebutan dalam bahasa Tiochiu. 

Selain di Singkawang, Choi Pan atau Chai Kue juga bisa ditemukan di beberapa daerah lainnya di Indonesia yang memiliki komunitas Tionghoa seperti Pontianak, Bangka Belitung, dan Medan (di Medan namanya Chai Pao, dan memasaknya dengan cara digoreng). Choi Pan juga memiliki variasi isi seperti talas atau keladi, ebi kukus, jamur, kari ayam, kacang kedelai, dan lainnya.

3. Bakcang

Bakcang menjadi salah satu jajanan khas Tionghoa yang hingga hari ini masih dilestarikan. Bagi masyarakat etnis Tionghoa bakcang bukan sekadar makanan, tetapi sebuah tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bakcang sendiri merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan yang diisi daging (bak) dan dibungkus dengan daun cang (daun bambu panjang).

Jajanan tradisional khas Tionghoa ini dikemas menggunakan bungkusan daun bambu panjang yang sudah dibersihkan serta dimasak maupun disiram air panas terlebih dahulu.

Selain menggunakan daun bambu dapat pula menggunakan daun pandan, daun pisang atau daun hanjuang yang memiliki ciri khas aroma tersendiri. Bentuk bakcang biasanya berbentuk limas segita atau kerucut. 

Bakcang biasanya berisi daging babi. Namun, saat ini telah berkembang versi halal yang berisi daging ayam, sapi, hingga udang. Bakcang dibuat menggunakan bahan beras ketan di bagian lapisan luar serta isinya menggunakan daging udang kecil, jamur seledri dan jahe.

Untuk menambahkan rasa bakcang biasa menggunakan tambahan bumbu seperti garam, merica, gila, penyedap makanam, minyak nabati dan kecap.

4. Mi Jam Mien

Mi Jam Mien merupakan kudapan sejenis bakmi yang juga khas Tionghoa. Tekstur mie yang ada di Jam-Mien lebih kecil dan keriting dengan topping udang kecil, daging kecap, dan tauge. Hidangan ini cukup populer di kawasan Pecinan daerah Bangka Belitung.

Mie Jam Mien dikenal menggunakan bumbu cuka yang membuatnya berbeda dengan bumbu bakmi lain. Jam Mien biasanya diisi berbagai pilihan daging, mulai dari daging babi, daging sapi, dan daging ayam. Kudapan ini dikenal memiliki dua varian yaitu versi kering (Jam Mien) dan versi basah atau kuah (Sui Mian).

5. Chai Thau Kwe

Chau Thau Kwe atau Kue Lobak menjadi salah satu jajanan khas Pecinan yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Biasanya, jajanan ini banyak ditemukan di berbagai festival Pecinan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Singkawang, Pontianak, Medan, hingga Surabaya.

Jajanan khas Pecinan ini berasal di provinsi Chaoshan, Tiongkok Selatan. Hidangan ini mulanya dikenal sebagai Chao Gao Guo atau kue tepung goreng yang bahan utamanya yakni tepung beras. Setelah dimasak, saus ikan dan kecap hitam manis digunakan untuk merendam kue beras sebelum dipotong dan digoreng bersama telur, tiram, dan udang.

Dalam sejarahnya, kue ini tersebar hingga ke Singapura oleh imigran Teochew dan dikenal sebagai Char Kway atau kue beras goreng, berupa kue beras berbentuk dadu yang digoreng dengan kecap hitam.

Jajanan pecinan satu ini dikenalkan oleh  Teochew Ng Soik Theng sebagai orang pertama yang menyebut camilan ini Chai Thau Kwe ketika dirinya menambahkan lobak putih di dalamnya pada 1960.

6. Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh merupakan hidangan yang menyerupai opor, adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia dengan masakan Jawa. Satu piring lontong Cap Go Meh terdapat irisan lontong dan bemacam-macam sayur dan lauk, seperti lodeh, sambal goreng, telur pindang, ayam suwir, dan lainnya.  

Bahkan, masakan lontong Cap Go Meh khas Semarang juga dilengkapi dengan daging abing serta ditaburi serundeng dan bubuk kedelai. 

Lontong Cap Go Meh memiliki arti dan makna simbolis untuk masyarakat Tionghoa. Seperti, lontongnya yang dibungkus daun pisang dan berbentuk panjang dianggap sebagai simbol panjang umur. Telur yang dimasak pindang dan opor yang berwarna kuning karena diracik dengan kunyit melambangkan sumber rezeki.

7. Kue Bulan

Kue Bulan atau Mooncake menjadi salah satu jajanan Pecinan yang masih digemari masyarakat Indonesia hingga saat ini. Kue Bulan saat ini ini memiliki berbagai rasa yang beragam seperti manis, asin, dan pedas. Sementara dari segi isinya, ada kuning telur, tausa atau kacang merah, buah-buahan, kacang hijau, es krim, dan lain sebagainya. 

Dalam sejarahnya, jajanan Pecinan satu ini dikenal melalui Festival Kue Bulan yang merupakan tradisi ritual masyarakat China Kuno setiap tanggal 15 bulan ke-8 berdasarkan perhitungan kalender lunar China.

Pilihan Editor: Gemar Budaya Tionghoa, Kunjungi 5 Pecinan Terkenal di Indonesia Berikut Ini

 

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


372 Petugas Jaga Keamanan Arak-arakan Gotong Teopekong

3 jam lalu

Warga keturunan Tionghoa mengikuti arak-arakan gotong Toapekong pada Kirab Ritual Peh Gwee  di Tangerang, Banten, 31 Agustus 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
372 Petugas Jaga Keamanan Arak-arakan Gotong Teopekong

372 petugas disiapkan untuk pengamanan arak-arakan Gotong Toapekong prosesi 12 Tahunan YMS Kwan In Hud Couw perkumpulan Boen Tek Bio Tahun 2024.


Tradisi Masyarakat Tionghoa Gotong Toapekong, Simak Pengalihan Arus Lalu lintas

6 jam lalu

Warga keturunan Tionghoa mengikuti arak arakan gotong Toapekong pada Kirab Ritual Peh Gwee di Tangerang, Banten, 31 Agustus 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Tradisi Masyarakat Tionghoa Gotong Toapekong, Simak Pengalihan Arus Lalu lintas

Ritual Gotong Toapekong masyarakat Tionghoa yakni mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw sebagai prosesi setiap 12 tahun sekali.


10 Kue Bulan Versi Merek Mewah Dunia, dari Prada hingga Cartier

6 jam lalu

Sebuah kue bulan (moon cake) disajikan di atas piring di Hong Kong, Cina, Kamis 28 Agustus 2014. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
10 Kue Bulan Versi Merek Mewah Dunia, dari Prada hingga Cartier

Merek-merek mewah dari seluruh dunia meluncurkan kue bulan versi spektakuler pada Festival Pertengahan Musim Gugur 2024.


Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.


Kue Bulan Simbol Kebersamaan dan Reuni Keluarga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur

2 hari lalu

Kue bulan dengan kuning telur asin yang baru saja dipanggang terlihat di sebuah perusahaan makanan bernama Saikoh di Yokohama, Jepang, 30 September 2020. Festival Pertengahan Musim Gugur atau juga disebut Festival Kue Bulan jatuh pada 1 Oktober tahun ini. Xinhua/Du Xiaoyi
Kue Bulan Simbol Kebersamaan dan Reuni Keluarga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur

Kue bulan, atau yue bing, memiliki sejarah panjang yang diperkirakan telah ada selama lebih dari 3.000 tahun.


4 Mooncake Festival 2024 di Jakarta, Merayakan Keragaman Budaya Nusantara

3 hari lalu

Pembukaan Mooncake Festival di Old Shanghai, Jakarta, Jumat 13 September 2024. (dok. Istimewa)
4 Mooncake Festival 2024 di Jakarta, Merayakan Keragaman Budaya Nusantara

Mooncake Festival 2024 di Jakarta rayakan keragaman budaya melalui seni, kuliner, dan persatuan masyarakat.


Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

3 hari lalu

Ilustrasi mooncake festival. Pixabay.com/Pham Trung Kien
Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

Mooncake Festival tahun ini dirayakan pda 17 September 2024


Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

5 hari lalu

Soto dengan potongan daging sapi dan kuah bersantan di RM Sinar Pagi, Medan. Tempo/Dhemas Reviyanto
Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

Kuliner Medan dipengaruhi oleh banyak budaya, mulai dari Cina, India, Melayu, Batak, Minang, dan Jawa.


Uniknya Martabak Piring dari Medan, Ada sejak 50 Tahun Lalu

6 hari lalu

Murni Martabak Piring 1974, kuliner khas Medan yang dicoba pewarta di sela meliput agenda empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Penjaja kuliner ini terletak di di Jalan Tjong Yong Hian, Pasar Baru, Medan, Sumatera Utara. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Uniknya Martabak Piring dari Medan, Ada sejak 50 Tahun Lalu

Martabak piring ini sudah ada sejak 50 tahun yang lalu, jadi salah satu kuliner favorit di Medan.


Dukung PON 2024, KAI Sumut Beri Harga Spesial KA Sribilah Tujuan Medan-Rantauprapat

10 hari lalu

Suasana pertunjukan kembang api pada pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin 9 September 2024. Perhelatan olahraga empat tahunan yang berlangsung 9-20 September 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Kita Juara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Dukung PON 2024, KAI Sumut Beri Harga Spesial KA Sribilah Tujuan Medan-Rantauprapat

Tarif promo tiket kereta sambut PON 2024 berlaku untuk Senin, Selasa, Rabu dan Kamis, tidak berlaku untuk keberangkatan Senin, 16 September 2024.