Memverifikasi keamanan Wi-Fi bandara
Gualdi mengatalan sulit untuk memverifikasi keamanan setiap Wi-Fi, namun ada beberapa tips yang perlu diingat.
Pertama, memastikan masuk ke Wi-Fi yang benar. "Di bandara, sangat umum menemukan jaringan Wi-Fi dengan nama yang mirip. Wisatawan harus memastikan bahwa mereka terhubung ke layanan resmi, dengan menanyakan nama persisnya kepada staf bandara," kata dia.
Ini akan membantu pelancong menghindari serangan. Seorang peretas bisa saja membuat koneksi Wi-Fi dengan nama yang mirip dengan nama resmi, untuk menarik orang agar terhubung ke jaringannya.
Adrianus Warmenhoven, pakar keamanan siber di NordVPN, menjelaskan, jika seorang pelancong terhubung ke hotspot tersebut, semua informasi pribadi mereka (termasuk detail kartu kredit, email pribadi, dan berbagai kredensial) akan dikirimkan ke peretas.
Tip lainnya adalah mencegah perangkat terhubung secara otomatis ke hotspot. Gualdi mengatakan, hal ini dapat dilakukan dengan menonaktifkan fitur seperti "koneksi otomatis" untuk hotspot publik.
"Sebagai tindakan pencegahan ekstra, jaringan [Wi-Fi] dapat dihapus dari pengaturan Wi-Fi setelah digunakan, sehingga perangkat tidak terhubung kembali secara otomatis di masa mendatang," kata dia.
Gualdi mengatakan lebih aman jika terhubung ke hotspot yang memerlukan kata sandi jika tersedia. "Hal yang terbaik juga adalah menghindari jaringan 'open' atau 'unsecured.'".
Cara lain untuk melindungi perangkat adalah dengan menggunakan VPN yang menyembunyikan alamat IP dan mengenkripsi semua data yang dikirim atau diterima melalui internet.
Selain itu, dia merekomendasikan untuk menginstal perangkat lunak antivirus di perangkat untuk meningkatkan perlindungan.
Meskipun ini mungkin bukan pilihan bagi wisatawan di bandara luar negeri, Gualdi mengatakan jika bisa, gunakan data seluler daripada menggunakan jaringan gratis.
Memilih situs yang aman
Saat terhubung ke Wi-Fi bandara, Gualdi menyarankan mengunjungi situs web yang memiliki "https" dan ikon gembok di awal URL karena ini berarti koneksi aman dan terjamin bagi pengguna. Informasi yang dikirim juga dienkripsi dan tidak dapat diambil begitu saja.
"Secara umum, disarankan untuk tidak mengelola informasi sensitif saat browsing di jaringan publik yang bebas, seperti melakukan transaksi perbankan. Bekerja dengan jaringan publik juga dapat mengekspos kredensial dan data penting jika pekerja menggunakan platform kerja, mengirim email atau dokumen penting," ujar dia.
Sebuah survei yang dilakukan Norton WI-Fi Risk Reports 2019 lalu mencatat ribuan orang dewasa yang menggunakan hotpot Wi-Fi publik di 15 negara dan menemukan bahwa wisatawan tidak berpikir dua kali untuk terhubung ke jaringan apa pun yang membuat mereka online. Lebih dari separuh atau 53 persen bahkan mengakui bahwa mereka tidak dapat membedakan jaringan aman dan jaringan tidak aman.
Studi Norton lainnya, LifeLock Cyber Safety Insights Report, yang dirilis musim semi lalu, menetapkan bahwa dua pertiga orang Amerika bersedia menerima risiko terhadap privasi online mereka dengan imbalan kenyamanan, termasuk ketika berada di bandara.
DAILY MAIL | FORBES
Pilihan Editor: 8 Bandara Ini Bikin Pilot dan Penumpang Tegang saat akan Mendarat