Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amankah Menggunakan Wi-Fi Bandara saat Traveling?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak wisatawan yang menggunakan Wi-Fi gratis bandara sambil menunggu untuk naik pesawat. Meski terlihat tidak berbahaya, penggunaan Wi-Fi ini rentan terhadap serangan penjahat dunia maya.

Claudia Gualdi, Travel Intelligence Data Lead untuk Riskline, sebuah perusahaan berbasis di Kopenhagen yang menyediakan penilaian risiko untuk ratusan tujuan perjalanan di seluruh dunia, mengatakan bahwa Wi-Fi gratis bandara bisa menghemat budget traveling karena data seluler sering kali terlalu mahal saat traveling ke luar negeri.

Namun, ia mengingatkan bahwa tidak ada jaringan Wi-Fi publik yang benar-benar aman, terutama karena dapat diakses oleh siapa saja. "Di bandara, risikonya bahkan lebih besar karena ribuan pelancong melakukan navigasi pada waktu yang sama di jaringan yang sama," kata dia, seperti dilansir Daily Mail, Ahad, 10 September 2023. 

Gualdi mengatakan sulit mengetahui seberapa sering serangan ini terjadi, namun survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor awal tahun ini menemukan bahwa 40 persen responden mengalami kebocoran informasi saat menggunakan Wi-Fi publik. Dari kelompok tersebut, 23 persen melaporkan bahwa kejadian tersebut terjadi di bandara.

Gualdi menjelaskan, pengguna Wi-Fi bandara yang tidak aman rentan terhadap berbagai jenis ancaman dunia maya seperti pencurian identitas dan informasi bank, akses tidak sah ke email, pencurian kata sandi, atau malware dari unduhan yang terinfeksi.

Selain itu, ada juga risiko serangan yang lebih kompleks. Salah satu contohnya adalah serangan "man-in-the-middle", yang memungkinkan peretas menguping komunikasi.  Serangan lainnya adalah "sniffing attack", di mana data yang tidak dilindungi dapat diekstraksi dari sebuah perangkat oleh peretas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bikin Lelucon Bom di Bandara, Pria Malaysia Dihukum Kerja Sosial 360 Jam

2 jam lalu

Ilustrasi bandara (Pixabay)
Bikin Lelucon Bom di Bandara, Pria Malaysia Dihukum Kerja Sosial 360 Jam

Ancaman bom di bandara atau pesawat menjadi perhatian dunia akhir-akhir ini.


Viral Waktu Pelukan Dibatasi 3 Menit, Pengelola Bandara di Selandia Baru Jelaskan Alasannya

6 jam lalu

Ilustrasi Berpelukan (Pixabay)
Viral Waktu Pelukan Dibatasi 3 Menit, Pengelola Bandara di Selandia Baru Jelaskan Alasannya

Aturan baru di Bandara Dunedin di Selandia Baru itu memicu kritik. Banyak pengguna media sosial mengatakan bahwa aturan itu tidak manusiawi.


Penumpang yang Menyerobot Antrean Dibikin Malu dengan Teknologi Baru di Bandara Ini

6 jam lalu

Jet maskapai penerbangan American Airlines di gerbang bandara Nasional Reagan Washington di Washington, AS, 29 April 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Penumpang yang Menyerobot Antrean Dibikin Malu dengan Teknologi Baru di Bandara Ini

Teknologi itu menggunakan suara yang akan memberi tahu petugas gerbang bandara saat penumpang mencoba menyerobot antrean.


Dekati Otoritas Komunikasi, Elon Musk Ingin Laju Internet Starlink Meningkat 10 Kali Lipat

1 hari lalu

Satelit internet Starlink SpaceX di orbit. Kredit : SpaceX
Dekati Otoritas Komunikasi, Elon Musk Ingin Laju Internet Starlink Meningkat 10 Kali Lipat

Melalui unggahan di X, Elon Musk mengungkapkan ambisi untuk meningkatkan kecepatan data Starlink hingga 10 kali lipat lebih kencang.


Mengapa Pesawat Tidak Melewati Tibet? Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Gunung Kailash, Tibet (Pixabay)
Mengapa Pesawat Tidak Melewati Tibet? Ini Penjelasannya

Beberapa maskapai memiliki alasan mengapa pesawatnya tidak terbang melalui Tibet. Salah satu faktornya adalah kondisi medan yang ekstrem.


Air Minum di Bandara Mahal, Ini Tips Jaga Hidrasi dan Sambil Menghemat Uang

3 hari lalu

Ilustrasi ruang tunggu bandara. Unsplash.com/Andrik Langfield
Air Minum di Bandara Mahal, Ini Tips Jaga Hidrasi dan Sambil Menghemat Uang

Beberapa wisatawan berbagi kiat cerdik, agar tetap terhidrasi dengan baik tanpa harus menghabiskan banyak uang selama di Bandara


Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Sejumlah Tamu Negara Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

3 hari lalu

Pemeran Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat mengikuti geladi bersih pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2024. Geladi tersebut dilakukan untuk mempersiapkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden masa bakti 2024-2029 pada 20 Oktober 2024. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Sejumlah Tamu Negara Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Sejumlah tamu negara mulai mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjelang pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.


Belanja di Supermarket Lokal bakal Jadi Tren Traveling Gen Z 2025

5 hari lalu

ilustrasi supermarket (pixabay.com)
Belanja di Supermarket Lokal bakal Jadi Tren Traveling Gen Z 2025

Dalam laporan Expedia untuk 2025, wisatawan Gen Z senang mencari produk dan makanan unik dari toko-toko lokal saat traveling ke luar negeri.


Bawa Serbuk Serat Naik Pesawat, Bagasi Penumpang Diacak-acak Petugas Keamanan

5 hari lalu

Ilustrasi bubuk protein. Shutterstock
Bawa Serbuk Serat Naik Pesawat, Bagasi Penumpang Diacak-acak Petugas Keamanan

Bubuk protein atau energi diperbolehkan di tas jinjing dan tas terdaftar pesawat. Namun, barang-barang tersebut akan diperiksa.


Pelancong Lebih Memilih Liburan ke Tempat-tempat Tidak Populer pada 2025

6 hari lalu

Turis menyaksikan hiu blacktip reef yang baru lahir di pantai Teluk Maya di Taman Nasional Pulau Phi Phi, di Pulau Phi Phi Leh, provinsi Krabi, Thailand, 25 Februari 2023. Teluk Maya Thailand, dikunjungi sekitar 4.000 wisatawan yang diapit oleh tebing yang menjulang tinggi untuk melihat hiu dan keindahan ulau Phi Phi Leh. REUTERS/Jorge Silva
Pelancong Lebih Memilih Liburan ke Tempat-tempat Tidak Populer pada 2025

Detour destination biasanya tidak terlalu ramai dan tidak terlalu terkenal tetapi sama-sama indah dan menyenangkan, jadi pilihan untuk liburan 2025.