TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan wisata Pantai Panjang di Kota Bengkulu, Bengkulu, akan ditata seperti pantai-pantai yang ada di Bali. Pemerintah akan memisahkan kawasan yang benar-benar untuk wisat dengan kawasan kuliner.
"Jadi Kementerian PUPR itu mencontohkan Bali, aktivitas perdagangan dan aktivitas lainnya memiliki wilayah tersendiri, untuk yang di bibir pantai itu diperuntukkan benar-benar bagi wisata, tempat berkumpul masyarakat, pengunjung, dan turis," kata plt Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso di Bengkulu, Jumat, 18 Agustus 2023.
Saat ini wisata Pantai Panjang dinilai kurang menarik minat wisatawan karena tidak tertata. Banyak lokasi yang digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya. Padahal, pantai ini diharapkan dikunjungi tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga mancanegara.
Ketika ditata kelak, kawasan bibir pantai sampai di pinggir jalan di sepanjang pesisir pantai kota itu benar-benar hanya untuk pariwisata. Tidak ada pedagang atau bangunan yang diperuntukkan aktivitas selain destinasi wisata.
Di sepanjang bibir pantai, saat ini kata dia malah ditempati oleh para pedagang, bahkan pengelolaan jalur joging di sepanjang bibir pantai juga malah dipakai untuk berjualan.
"Akan dibangun lokasi UMKM tertata satu tempat. Sekarang dari ujung ke ujung bibir pantai itu dipenuhi pedagang dan yang kedua soal kebersihan tidak terjaga. Kementerian ingin alam harus tetap terjaga, bagus dan UMKM tetap tumbuh. Kementerian tidak menginginkan destinasi terlihat kumuh," ujar Tejo.
Namun, sebelum menata Pantai Panjang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan merampungkan pembangunan dan penataan destinasi wisata Danau Dendam Tak Sudah Kota Bengkulu.
"Ada dua destinasi yang dibangun Kementerian PUPR, pertama pada 2024 ini yakni Danau Dendam Tak Sudah, setelah itu baru menyusul Pantai Panjang Bengkulu," ujar Tejo.
Pilihan Editor: Ada Pantai Manula, 5 Destinasi Wisata Pantai di Bengkulu Wajib Kunjung
