Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Puncak Gunung Merapi Belum Boleh Didaki Meski Awan Panas Mereda

image-gnews
Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat petang (17/3). Dok. BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat petang (17/3). Dok. BPPTKG Yogyakarta
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Beberapa pekan terakhir Gunung Merapi nyaris sama sekali tak menyemburkan awan panas. Meski begitu, status Gunung Merapi masih Siaga atau Level III.

Dengan level itu, pendaki dan masyarakat umum tetap belum diiizinkan memasuki kawasan puncak atau zona berbahaya yang belum dicabut.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan dalam sepekan terakhir atau 5-11 Mei 2023, tak ada awan panas keluar dari Gunung Merapi. Namun ratusan kali guguran lava pijar terus terjadi.

"Pada periode itu (5-11 Mei) guguran lava pijar teramati sebanyak 106 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso, Sabtu, 13 Mei 2023.

Tak hanya itu, dalam periode tersebut suara guguran terdengar 12 kali dari pos pengamatan Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang. "Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut," kata Agus.

Akibat intensnya guguran lava itu, pada kubah barat daya
teramati perubahan morfologi yang terjadi. Berdasarkan foto udara
pada 13 Mei 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.686.200 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik.

"Dalam periode ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 4 kali gempa vulkanik dangkal, 16 kali gempa fase banyak, 711 kali gempa
guguran, dan 12 kali gempa tektonik," kata Agus. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sempat terjadi juga hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 27 mm/jam selama 65 menit pada 6 Mei lalu. Namun tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Jadi berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif," kata Agus.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Gunung Merapi diminta agar tetap melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi. Terutama peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, termasuk pendakian.

Pilihan Editor: Menjelang Kemarau, Waspada Hujan Lebat Dadakan di Kawasan Gunung Merapi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram "https://tempo.co" Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pendaki Asal Jakarta Barat Hilang di Gunung Wilis Jawa Timur

9 jam lalu

Ilustrasi pendakian. TEMPO/Subekti
Pendaki Asal Jakarta Barat Hilang di Gunung Wilis Jawa Timur

Seorang pendaki asal Jakarta Barat, Muhamad Agus (24), dikabarkan hilang pada 9 Oktober 2024.


Pendaki Jatuh di Gunung Rinjani dan Tersesat di Gunung Slamet

1 hari lalu

Proses evakuasi jasad pendaki asal Jakarta yang jatuh di Gunung Rinjani. Dok. SAR Mataram
Pendaki Jatuh di Gunung Rinjani dan Tersesat di Gunung Slamet

Jasad pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarok, yang jatuh di Kaldera Gunung Rinjani berhasil dievakuasi sekitar pukul 15.30 WITA.


Jasad Pendaki yang Jatuh di Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi

1 hari lalu

Proses evakuasi jasad pendaki asal Jakarta yang jatuh di Gunung Rinjani. Dok. SAR Mataram
Jasad Pendaki yang Jatuh di Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi

Proses evakuasi jenazah pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarok yang jatuh di Kaldera Gunung Rinjani berhasil dilakukan sekitar pukul 15.30 WITA.


Kronologi Siswi SMK Naomi Tersesat di Gunung Slamet dan Ditemukan Selamat

1 hari lalu

Embusan asap putih setinggi 100-200 meter di puncak Gunung Slamet terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat 14 Februari 2020. Ahli vulkanologi dari UGM mengungkap temuan endapan awan panas yang menandai gunung itu pernah meletus besar hingga tujuh kali. (ANTARA/HO-Pos PGA Slamet)
Kronologi Siswi SMK Naomi Tersesat di Gunung Slamet dan Ditemukan Selamat

Naomi Daviola Steyanie, salah seorang siswi SMKN di Semarang yang dikabarkan tersesat saat mendak Gunung Slamet, telah ditemukan selamat.


Delapan Hari Dicari, Pendaki Gunung Rinjani Asal Jakarta Ditemukan Meninggal Dunia

2 hari lalu

Proses evakuasi jasad pendaki asal Jakarta yang jatuh di Gunung Rinjani. Dok. SAR Mataram
Delapan Hari Dicari, Pendaki Gunung Rinjani Asal Jakarta Ditemukan Meninggal Dunia

Jasad pendaki berhasil dideteksi oleh drone thermal pada Selasa (8/10) sekitar pukul 10.30 Wita di kedalaman ratusan meter dari lokasi kejadian.


Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

17 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

Masyarakat dan wisatawan yang sedang menyambangi Yogyakarta, diimbau mewaspadai dampak-dampak turunan masuknya musim penghujan ini.


Jalur Resmi di 6 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

17 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 500 meter di atas puncak pada pukul 09.18 WIB, Selasa 17 September 2024. ANTARA/HO-PVMBG
Jalur Resmi di 6 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Mendaki gunung dengan tertib dan menggunakan jalur resmi bisa membuat pendaki terhindar dari banyak masalah.


Mengenal Ketangguhan Porter Lokal di Gunung Rinjani

20 hari lalu

Porter Gunung Rinjani dengan upah Rp 150 ribu per hari, Mereka membawa barang berat dan juga menjelajahi gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl yang merupakan gunung tertinggi nomor tiga di Indonesia, (18/5). Tempo/Aris Andrianto
Mengenal Ketangguhan Porter Lokal di Gunung Rinjani

Porter di Gunung Rinjani dikenal tangguh dan terampil membantu pendaki, mulai dari membawakan barang hingga memasak.


Mengenal Rute Punggung Naga di Gunung Piramid Bondowoso, Jalur Ekstrem yang Pernah Makan Korban

22 hari lalu

Gunung Piramid di Bondowoso, dengan ketinggian 1521 mdpl ini memiliki daya tarik tersendiri dengan keindahan alamnya walaupun belum menjadi daerah daya tarik wisata alam. Namun keindahan alam yang ditawarkan Gunung Piramid telah memakan korban belum lama ini yang merupakan seorang pelajar SMA di Bondowoso. Instagram/@puncakpiramid.bondowoso
Mengenal Rute Punggung Naga di Gunung Piramid Bondowoso, Jalur Ekstrem yang Pernah Makan Korban

Gunung Piramid Bondowoso dikenal sebagai gunung yang cukup sulit didaki.


Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

22 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

Gunung Merapi menyemburkan sebanyak tiga kali awan panas guguran pada Rabu.