TEMPO.CO, Yogyakarta - Menjelang musim kemarau, wisatawan yang menyambangi objek wisata di lereng Gunung Merapi tetap perlu waspada dengan perubahan cuaca yang bisa tiba-tiba terjadi cepat atau dadakan.
Meski secara umum intensitas hujan di wilayah perkotaan Yogyakarta tampak mulai menurun, terutama saat siang hari, namun situasi berbeda bisa terjadi di kawasan lereng Merapi. Seperti terjadi pada Kamis siang, 11 Mei 2023. Saat kondisi di perkotaan relatif cerah, namun di kawasan lereng Merapi diguyur hujan cukup deras.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan puncak Gunung Merapi
terjadi hujan selama 2 jam lebih mulai pukul 12.45 WIB hingga 14.26 WIB. "Tercatat jumlah curah 13 milimeter, waspadai potensi penambahan aliran lahar di sungai yang berhulu di Gunung Merapi," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso, Kamis siang.
Volume curah hujan kawasan Gunung Merapi tercatat rata rata 39 mm per hari. Beberapa kali guguran lava pijar juga masih terjadi hari ini dengan jarak terjauh 1.500 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
BPPTKG Yogyakarta pun meminta
masyarakat berhati-hati dan tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya yang sudah ditetapkan. "Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata dia.
Masih menyandang status Level III atau Siaga, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Lalu ke arah Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Kemudian pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan hingga menjelang pertengahan Mei ini, sejumlah wilayah Yogyakarta masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
"Sedangkan untuk tinggi gelombang perairan selatan Yogyakarta pada 12-14 Mei diperkirakan masuk kategori sangat tinggi atau berkisar 4-6 meter," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono, Kamis.
Pilihan Editor: Yogyakarta Buat Paket Khusus untuk Jelajahi Kotabaru di Malam Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram "https://tempo.co" Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu