TEMPO.CO, Jakarta - Jika ingin berkunjung ke Sumatera Barat dan ingin menikmati wisata bahari, Kepulauan Mentawai salah satu pilihannya. Kepulauan Mentawai merupakan sebuah kabupaten terluar dari Provinsi Sumatera Barat. Bagi yang ingin berkunjung ke Kepulauan Mentawai, dapat menggunakan kapal cepat Mentawai Feast dengan harga tiket Rp 280 ribu. Armada Mentawai Feast berada di Muaro wilayah Kota Tua, Kota Padang.
Yang Unik dan Unggulan di Kepulauan Mentawai
Kepulauan Mentawai memiliki empat pulau utama yaitu, Pulau Pagai Utara, Pagai Selatan, Sipora, dan Pulau Siberut. Mentawai memiliki kebudayaan khas dibandingkan dengan daratan Sumatera Barat yang mayoritas etnis Minangkabau. Mereka memiliki sebuah dukun atau tabib yang dinamakan dengan Sikerei.
Laut biru yang membentang di Kepulaun Mentawai menjadi daya tarik tersendiri. Ditambah, Mentawai juga terkenal dengan ombaknya yang menjadi surga bagi penikmat olahraga selancar. Di kepulauan tersebut terdapat 72 spot surfing dan sepuluh di antaranya sudah berskala internasional.
Ombak Bernama Makaroni di Mentawai Serupa di Hawaii
Ombak di Kepulauan Mentawai digadang-gadang hampir sama dengan Kepulauan Hawai. Dalam buku berjudul "7 Hari" karangan Eti Rihanna dan dkk, digambarkan ombak di Mentawai menurut para penikmat surfing menjadi salah satu terbaik di dunia.
Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta, Harfiandri mengatakan, Mentawai memang selalu menjadi pilihan untuk para peselancar. Ombak yang paling terkenal itu bernama makaroni. "Nama makaroni itu diambil dari bentuknya yang menyerupai bulatan makaroni," katanya.
Selain itu, terumbu karang di Mentawai juga sangat indah, sehingga cocok bagi traveler yang punya hobi snorkeling. "Saya sudah mengelilingi Mentawai, mungkin faktor lautnya yang asri dan terjaga sehingga berpengaruh kepada ekosistem terumbu karangnya," ucapnya.
Budaya Tato Khas di Mentawai
Mentawai juga memiliki budaya tato yang unik dengan ukiran khas menyerupai tumbuhan dan binatang. Habib Abdul Kadir Olong menulis dalam bukunya yang berjudul "Tato" bahwa motif tato Mentawai menggambarkan sinergitas masyarakat dengan alam.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai. Joni Anwar Mengatakan, jika daerah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan adalah Siberut bagian barat daya. Sebab di sana merupakan spot selancar yang bagus dan ombaknya sangat ganas. "Biasanya Mentawai ramai dikunjungi itu pada bulan Mei hingga Oktober, karena pada bulan itu ombaknya bagus," katanya saat dihubungi Tempo, dua hari lalu.
"Kalau sekarang saya mencatat untuk tahun 2023 ada sekitar seribu orang yang datang ke Mentawai untuk melakukan olahraga surfing," tuturnya.
Dia melanjutkan, Mentawai juga mempunyai beberapa daya tarik lain seperti terumbu karang, wisata budaya yang berbeda dengan wilayah Sumatera Barat daratan, dan hewan endemik yang tidak ada di belahan dunia lain." Mentawai itu berbeda dengan wilayah di Sumatera Barat lainnya, kami memiliki budaya sendiri," ucapnya.
Pilihan Editor: Iklan Penjualan Pulau di Mentawai Kembali Muncul di Situs Luar Negeri
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.