TEMPO.CO, Jakarta - Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tak hanya merugikan dunia olahraga yang akhirnya kehilangan kesempatan tampil di kompetisi internasional. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ikut terdampak dengan batalnya ajang olahraga dunia itu. Bahkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menaksir nilai kerugian atau dampak langsung akibat pembatalan itu minimal sebesar Rp 3,7 triliun.
"Dari total wisatawan mancanegara potensinya sekitar 1.000 hingga 50.000 jiwa," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Padang, Sumatera Barat, Jumat, 31 Maret 2023.
Menurut Sandiaga, pembatalan itu juga menghilangkan potensi pendapatan yang bisa didapatkan dari oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun pelaku ekonomi kreatif di Tanah Air dari 2,2 juta penonton. "Sekali lagi ini sudah terjadi, jangan terlalu lama kita menyesali tapi harus segera bergerak," ujarnya.
Meski begitu, Sandiaga mengajak pelaku wisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit dan mencari solusi mengatasi dampak kerugian akibat batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. "Ayo segera move on. Mulai mencari solusi potensi kerugian yang dialami oleh pelaku ekonomi kreatif," kata dia.
Kajian Kemenparekraf
Federasi sepak bola dunia atau FIFA secara resmi mengumumkan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar pada Mei-Juni mendatang. Pembatalan itu diduga berkaitan dengan penolakan sejumlah pihak terhadap keikutsertaan timnas Israel. Selama ini, Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina yang saat ini masih berkonflik dengan Israel.
Indonesia sendiri terpilih sebagai tuan rumah sejak 2019 dan telah mempersiapkan berbagai hal, termasuk stadion, SDM, sarana prasarana, merchandise dan lainnya. Kemenparekraf pun telah melakukan kajian akibat atau dampak kerugian akibat pembatalan itu.
Sandiaga mengatakan kerugian paling nyata dialami oleh pelaku ekonomi kreatif dan UMKM. Sebab, berbagai macam kuliner, suvernir dan lain sebagainya pasti telah disiapkan atau diproduksi dalam jumlah besar untuk dijual pada wisatawan mancanegara dan nusantara saat berlangsungnya Piala Dunia U-20. Selain itu, pelaku ekonomi kreatif terdampak karena mereka telah menyiapkan berbagai agenda sampingan.
Pilihan Editor: Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Yogyakarta Soroti Potensi Pasar Wisata yang Hilang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.