Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Hamparan Padang Savana ala Afrika di Palembang

image-gnews
Sapi beragam jenis sedang meruput di lahan milik BPTU HPT Sembawa. Tempat dikenal sebagai padang savananya Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sapi beragam jenis sedang meruput di lahan milik BPTU HPT Sembawa. Tempat dikenal sebagai padang savananya Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Sajian visual film Hollywood maupun dokumenter alam liar seringkali membuat orang ingin melihat pemandangan alam savana yang menjadi latar pengambilan gambar. Namun karena jaraknya jauh yang membutuhkan banyak biaya, mimpi itu harus disimpan dulu.

Kabar baiknya, suasana semacam itu sudah dapat dilihat di Indonesia, tak jauh dari kota Palembang. Pengunjung bisa merasakan suasana serasa berada di Afrika Selatan ataupun Selandia Baru, dua negara yang terkenal dengan padang savananya.

Di lokasi ini ada hamparan padang savana dengan rumput yang menghijau. Dari kejauhan tampak sejumlah pengembala berjalan diantara seribuan sapi yang sedang memakan rumput.

Bila di padang savana sebenarnya dapat menyaksikan beragam hewan liar dan buas semacam singa maupun gajah yang tengah berduel, di sini mata pengunjung akan melihat orang-orang sedang menggembala sapi. Pengunjung, utamanya anak-anak bisa mendapatkan ilmu tentang tumbuhan dan ternak di sini 

40 Menit dari Bandara

Tempat ini milik Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa di bawah Kementerian Pertanian. Lokasi persisnya berada Jl. Raya Palembang - Pangkalan Balai KM 29, di desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan. 

Yude Maulana Yusuf selaku Plt. Kepala Balai BPTUHPT Sembawa mengatakan luas keseluruhan lahan mencapai 265.7 hektare. Di dalamnya pengujung dapat melihat langsung seribuan ekor sapi berbagai jenis sedang mencari makan di atas hamparan padang rumput. Beberapa diantara hewan ternak itu akan mendekat saat ada pengunjung meskipun terbilang orang asing. 

Akhir pekan lalu, bersama Inspektur Jenderal Kementan Jan S Maringka dan rombongan, Tempo berkesempatan untuk berpetualang mengeliling hampar yang seluas mata memandang itu. Berkendara di atas jalan aspal, suguhan hamparan rumput, sungai kecil, sapi, burung pohon dan awan di langit menjadi sajian yang menyejukkan mata.

"Di sini biasanya digunakan secara terbatas oleh pengunjung untuk pengambilan foto pre-weeding hingga camping," kata Yude, Sabtu, 18 Maret 2023.

Namun karena adanya prevelansi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD), pengelola melakukan penutupan sementara bagi kedatangan tamu. 

Irjen Kementan Jan S Maringka juga terpesona dengan tampilan lanskap BPTU HPT Sembawa. Menurut dia, keberadaan BPTU HPT ini harus dijaga bahkan dioptimalkan penggunaannya dalam rangka menjaga ketahanan pangan.

"Ini karunia Tuhan yang luar biasa yang harus kita jaga dan lestarikan," kata Jan Maringka.

Salah satu yang harus dijaga oleh pengelola adalah legalitas dan fisik dari lahan yang begitu luas. "Selain menguasai secara legalitas kita juga harus menguasai fisik lahan ini dengan banyak kegiatan," ujarnya. 

Edu Trip

Tempat ini berdiri sejak 1978 dsn sangat cocok bagi pengunjung yang ingin belajar dan mengenal tentang ternak unggul. Di sini, BPTU HPT Sembawa memproduksi bibit-bibit unggul terutama untuk sapi potong jenis brahmana dan sapi PO. Sapi Peranakan Ongole (PO) yang dikenal juga dengan nama sapi Jawa ini terkenal sebagai sapi lokal unggul. 

Selain itu, BPTU HPT Sembawa menghasilkan bibit unggul jenis unggas, produksi ayam KUB, ayam kapas dan rayam rawang. "Sedangkan untuk pakan berupa hijau-hijauan tersedia cukup banyak sebagaimana tadi sempat kita saksikan langsung," kata Yude di selah-sela edu trip. 

Dalam penjelasannya, padang savana ala BPTU HPT Sembawa terdiri atas aneka macam rumput. Rumput-rumput itu terdiri dari jenis Brachiaria decumbens (bede) disebut juga rumput signal berasal dari Afrika Timur, rumput jenis Brachiaria humidicola (BH), rumput king grass dan rumput gajah. 

Selain itu, lahan luas yang dikenal oleh pengunjung sebagai bukit teletubies dihiasi jenis tumbuhan jenis legum-legum, indigofera dan jenis tumbuhan yang makin mempercantik hamparan. 

Berswafoto di landmark BPTU HPT

Sapi beragam jenis sedang meruput di lahan milik BPTU HPT Sembawa. Tempat dikenal sebagai padang savananya Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan

Setelah berkeliling kawasan hampir 20 menit, rombongan tiba di landmark BPTU HPT. Di sini pengunjung dapat leluasa memanfaatkan kamera gawainya untuk berswafoto. Latar belakangnya tentu adalah hamparan hijauan-hijauan pakan ternak. Bila beruntung, di saat bersamaan akan melintas gerombolan sapi berwarna putih, kecoklatan dan lainnya. 

Setelah puas berswafoto dan bersendagurau, pengunjung juga disuguhi kudapan ringan yang ditata di atas meja dalam sebuah bangunan menyerupai balai-balai. Telur rebus ayam kampung, Pempek, kue khas Palembang serta minuman ringan lainnya menjadi penutup perjalanan. 

Pilihan Editor: Melihat Keunikan Pura Agung Sriwijaya di Palembang Saat Libur Nyepi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

1 hari lalu

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

3 hari lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

7 hari lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

8 hari lalu

Alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

8 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

10 hari lalu

Destinasi wisata budaya tempo dulu di Bukit Siguntang, Palembang. Di dalam Bukit Siguntang terdapat diantara nya makam Putri Rambut Selako. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

11 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

11 hari lalu

Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.


Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

12 hari lalu

Ilustrasi penumpang di LRT Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

Jumlah penumpang LRT Sumsel naik selama masa libur Lebaran. Mencapai 188.481 orang.


Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

14 hari lalu

Jalan setapak menuju kebun duku milik warga di Desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Hasil panen dijual untuk memenuhi pasar buah di Palembang hingga Jawa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

Lebaran di Ogan Komering Ilir bukan berpelesir biasa tapi pengalaman baru sembari panen dan petik langsung buah duku dari pohonnya.