Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesan Wisatawan Mancanegara Berlayar Pakai Yacht di Perairan Ekuator Kepulauan Riau

image-gnews
Kapal yacht bersandar di Nongsa Point Marina Batam. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Kapal yacht bersandar di Nongsa Point Marina Batam. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Sebanyak 70 wisatawan mancanegara mengikuti kegiatan Nongsa Neptune Regatta, 20-29 Januari 2023. Dalam kegiatan itu, para wisman melakukan pelayaran menggunakan kapal layar atau yacht

Kegiatan ini dilaksanakan hampir setiap tahunnya oleh Nongsa Point Marina (NPM) Kota Batam, namun sempat beberapa tahun belakang tutup akibat pandemi Covid-19.

Turis takjub keindahan pemandangan Kepri

Beberapa peserta mengaku takjub dengan keindahan perairan di Kepulauan Riau. Apalagi terdapat beberapa pulau yang menawan dan masih alami. Para wisatawan pun mengabadikan momen indah ini ke media sosial.

Kapal yacht bernama 'Kublaikhan' dari Singapura keluar salah satu sebagai pememang. Kapal ini milik Alice (Singapura), Cambel (Australia) dan Scott (Selandia Baru).

Ketiganya bercerita laut di Kepulauan Riau masih indah dan alami. Apalagi terdapat pulau-pulau kecil yang menawan.

"Regatta ini lebih kepada adventure bukan hanya sekedar lomba yacht," kata Scott saat ditemui di NPM, Nongsa Batan, Selasa, 31 Januari 2023.

Salah satu pulau yang paling indah ditemukan oleh Scott adalah Sekiling. Para peserta Regata menyebutnya 'Neptune Island'.

"Pulau ini masih alami dan dekat dengan Singapura," kata Scott.

Kegiatan Regatta tidak hanya dijadikan sebagai ajang untuk menikmati keindahan. "Dengan adanya Regatta ini orang bisa melihat pulau lain, sebelum ini orang tidak tahu (Pulau Sekiling)," kata Scott. 

Bahkan dalam beberapa perjalanan Scott dan dua orang temannya sering menemukan pulau yang tanpa penghuni dan tidak ada di Google Map. Sehingga ia harus memberikan tanda di Google Map bahwa ada pulau di kawasan itu. 

Scoot dan tim sudah sepuluh kali mengikuti event Nongsa Neptune Regatta ini. Menurut mereka, keindahan Kepri sangat luar biasa.

"Keindahan pulau ini harus dijaga, menjaganya jangan ada pembangunan wisata untuk turis, biarkan saja tetap alami dan unik," kata Cambel, rekan Scott.

Mereka juga mengaku setiap beraktivitas di pulau selalu memungut sampah yang dihasilkan. Sebanyak mungkin, Scott bersama tim tidak menggunakan plastik sekali pakai dalam acara tersebut.

"Kita minim plastik, bawa galon besar dan gelas sendiri di atas kapal," kata Scott. 

Begitu juga dikatakan tim yang terdiri dari pasangan Max dan Kim. Mereka mengikuti kegiatan ini membawa kapal yacht beraama 'prima factor'.

Max dan Kim menunjukan foto pulau Sekiling yang indah di perairan Kepri. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra

Max mengatakan Kepulauan Riau memiliki keindahan yang luar biasa. Tidak hanya pantai bersih, beberapa pulau kecil memiliki perairan yang menawan. 

Max bahkan menceritakan pengalaman romantisnya bersama Kim. Di Pulau Sekiling, ia membuatkan kekasihnya sebuah cincin dari bekas cangkang kerang yang terdapat di pesisir Pulau Sekiling.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cincin itu ia pasangkan juga kepada Kim. "Saya berikan cincin ini dengan cara duduk di hadapan Kim, ini luar biasa," kata Max sambil memperagakan. 

Warga pulau yang ramah

Panitia Nongsa Neptune Regatta juga menggelar acara sosialisasi kepada warga-warga yang berada di pulau. Para turis berbaur bersama warga. Tidak hanya makan malam di pulau, mereka berkemah di pulau-pulau tersebut. 

Salah satunya di Pulau Mubut Barat. Di pulau ini, turis juga membagikan bantuan kacamata baca dan berbagai obat-obatam. Kegiatan serupa digelar juga ada di Pulau Benan dan Pulau Sekiling. 

Peserta Regatta juga mengatakan warga di pulau-pulau Kepri ramah terhadap orang asing. Justru warga pulau terkadang khawatir makanan yang disajikan kepada turis tidak cocok.

"Padahal kami sudah biasa makanan Asia, mereka (warga pulau) ramah semua," kata Max.

Scott juga merasakan hal yang sama. Ia menunjukan momen berada di pulau menjemur kain di tepi pantai di Pulau Sekiling. "Ini luar biasa, saya sangat senang dalam kegiatan ini, banyak momen terbaik terjadi," kata dia sambil menunjukan foto itu. 

Potensi Kepri untuk wisata sailing

Event Nongsa Neptune Regatta ini memang berlangsung pada akhir dan awal tahun. Padahal pada momen itu perairan Kepulauan Riau sedang dilanda cuaca buruk angin utara. Cuaca ini bahkan menjadi peringatan untuk nelayan dan warga pesisir agar tidak melakukan kegiatan di laut. 

Tetapi bagi peserta sailing, momen cuaca ekstrem dan ombak besar menjadi tujuan. "Kita memang mencari cauca ekstrem seperti angin utara," kata Alice. 

Alice bercerita angin utara di Kepri untuk para peserta sailing masih terbilang biasa. Bahkan cuaca angin utara ini cocok untuk para pelaku sailing pemula.

"Kalau angin di Kepri masih 30 knot paling tinggi, sedang ombak, satu meter," kata Alice.

Selain itu, menurut Alice, Kepulauan Riau memiliki pulau kecil yang banyak. Jadi bagi peserta yacht pulau-pulau kecil itu bisa menjadi tempat beristirahat ketika berlayar. "Kami berharap kegiatan ini dilaksanakan setiap tahunnya," ujarnya.  

Perdana di dunia sailing ke ekuator

Selain memiliki pemandangan indah dan menawan, Kepulauan Riau sangat cocok untuk sailing. Sebab, perairan kawasan ini juga berada di garis khatulistiwa (ekuator). Perairan ekuator sangat dicari oleh para peserta sailing

Cambel mengatakan baru kali pertama ada pelaku sailing yang melakukan pelayaran menggunakan yacht di ekuator. "Regatta satu-satunya, kegiatan di dunia yang mebawa peserta ke ekuator," kata dia.

Baca juga: Nongsa Neptune Regata, Puluhan Turis Nikmati Keindahan Kepulauan Riau dengan Yacht

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

3 hari lalu

Orang tua Calon Taruna Sekolah Tinggi  Ilmu Pelayanan (STIP) Jakarta angkatan ke 67, menggelar konferensi pers di CAAIP Center, Jakarta Pusat, soal penolakan monatorium yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan pada 11 Mei 2024, tentang penundaan seleksi lanjutan penerimaan mahasiwa baru STIP tahun akademik 2024-2025. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Alasan Menhub meniadakan penerimaan taruna STIP tahun ini adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.


Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

5 hari lalu

Seorang wisatawan berdiri di atas jembatan di antara gugusan batu granit di kawasan Sepempang, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, 9 Februari 2020. ANTARA
Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.


Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

9 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) berdoa di depan jenazah almarhum Putu Satria Ananta Rustika saat berkunjung ke rumah duka di Desa Gunaksa, Klungkung, Bali, Kamis, 9 Mei 2024. Kunjungan Menteri Perhubungan ke rumah duka tersebut untuk menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf secara langsung kepada keluarga almarhum Putu Satria Ananta Rustika yang menjadi korban penganiayaan seniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.


Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

13 hari lalu

Ilustrasi kapal. Unsplash.com/Lisa Davidson
Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.


Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

14 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda


Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

14 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet


CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

14 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)


Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

18 hari lalu

Warga melintasi jalan di Pulau Belakang Padang, Batam, yang sudah diperbaiki, Sabtu, 20 Apri 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu


Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

21 hari lalu

Sejumlah akademisi yang berkutat pada pendidikan jarak jauh menggelar pertemuan di Yogyakarta Kamis (25/4). Dok. Istimewa
Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.


Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

24 hari lalu

Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wagub Kepri dan suaminya. Bergini sosok Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.