Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Tradisi Yu Sheng dan Ritualnya Setelah Imlek

image-gnews
Menu spesial Imlek restoran Din Tai Fung, Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara,  antara lain  hidangan Chinese zodiac bun, lucky dumpling, dan yu sheng. TEMPO/Bram Setiawan
Menu spesial Imlek restoran Din Tai Fung, Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, antara lain hidangan Chinese zodiac bun, lucky dumpling, dan yu sheng. TEMPO/Bram Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Imlek indentik dengan berbagai tradisi unik, salah satunya Yu ShengDikutip dari laman Radio Republik Indonesia atau RRI, Yu Sheng merupakan tradisi yang dibawa oleh para nelayan dari China Selatan saat hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Yu Sheng adalah tradisi hidangan khusus di pergantian tahun. 

Sesuai adat, hidangan imlek ini wajib dihadirkan dan disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang telah diberikan. Doa pengiring Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang menyantap Yu Sheng mendapat rezeki yang lebih baik di tahun baru. 

Dalam tradisi ini makanan disajikan dalam satu piring Yu Sheng.  Di piring tersebut ada beberapa makanan dingin seperti irisan ikan salmon, wortel, dan salad lain yang  kemudian diberikan saus wijen, buah plum, dan lain-lain. Nantinya para anggota yang duduk di meja akan mengaduk makanan tersebut bersama. 

Baca : Tradisi Cap Go Meh, Ini Bedanya Barongsai Singa Utara dan Singa Selatan   

Mereka akan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan "Lao Qi" atau "Lao Hei". Yu Sheng diibaratkan sebagai simbol melimpahnya rejeki, prospektif dan semangat.

Sejarah Yu Sheng

Mengutip dari laman Butterkicap, awal mula hidangan Yu Sheng dimulai dari mitologi Cina tentang Dewi Nuwa yang berkaitan dengan mula kehidupan manusia di dunia.

Pada 1920-an, imigran Cina bernama Loke Ching Fatt datang ke Malaya. Ia berbisnis jamuan makanan Cina untuk pernikahan dan berbagai acara lainnya. Loke Ching Fatt menggunakan lebih dari 30 bahan untuk hidangan yu sheng dalam tradisi Kanton, Teochew, dan Hokkien.

Loke Ching Fatt juga memperkenalkan resep saus manis buatannya. Sejak saat itu yu sheng menjadi bagian tradisi tahunan masyarakat Kanton. Sampai sekarang, Yu Sheng bisa ditemukan saat Imlek di seluruh Asia Tenggara.

7 Tahapan Yu Sheng

Yu sheng adalah sebuah hidangan yang bisa disantap untuk tiga orang. Dilansir dari tempo.co, ada tujuh tahap permohonan sebelum bersantap: 

1. Berkumpul sambil mengucapkan: "Gong xi fa chai. Wan shi ru yi" Ungkapan selamat tahun baru Imlek dan permohonan harapan semoga terpenuhi.

2. Menuangkan sari lemon di atas irisan ikan. Pada tahap kedua ini, sambil berkata, "Ta ci ta lie" Ucapan itu bermakna permohonan agar rezeki melimpah.

3. Menaburkan biji wijen dan repihan kacang. "U fu ling men" Sebuah ungkapan pada tahap ketiga tentang kebahagiaan menghampiri diri serta keluarga.

4. Penambahan minyak wijen dan saus plum pada tahap keempat. Menurut Asisten Manajer Umum Operasional Restoran Din Tai Fung, Suhartojo Tatang, ungkapan tahap ini adalah "Chai yuen kwang cin" atau yang bermakna kekayaan.

5. Irisan ikan salmon kemudian dimasukkan ke dalam campuran sayuran. Tahap kelima ini adalah simbol permohonan kelimpahan sepanjang tahun. "Nien nien you yi".

6. Campuran terakhir adalah kerupuk pangsit. Ungkapan pada tahap ini adalah "Phien ti hwang cin" yang bermakna penuh keemasan dan kemewahan. 

7. "Sekarang semua memegang sumpit untuk mengaduk" kata Suhartojo. "Ta cia i chi law te fung sen sui chi". Tahap ketujuh ini semua bahan yang terkumpul dalam satu piring diaduk bersama-sama. Saat mencampur menggunakan sumpit, adukan terus diangkat ke atas. Semakin tinggi adukan diangkat, sebagai simbol mencapai keberkahan pada tahun baru. 

DANAR TRIVASYA FIKRI 

Baca :  Resep Lontong Cap Go Meh, Hidangan saat Penutup Rangkaian Perayaan Imlek 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah pemuda memukul bekas tong plastik sambil menyanyikan lagu-lagu religi saat berkeliling pemukiman untuk membangunkan sahur di Balakong, Malaysia, 26 Maret 2023. Sejumlah pemuda berkeliling pemukiman warga sembari memainkan musik dengan bekas tong plastik dan menyanyikan lagu religi untuk membangunkan sahur pada bulan Ramadan. REUTERS/Hasnoor Hussain
Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

Asal-usul tradisi membangunkan sahur di Indonesia diyakini telah eksis sejak Islam masuk ke Tanah Air dan memiliki sebutan berbeda di setiap daerah.


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

6 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

13 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

18 hari lalu

Umat Hindu membasuh kaki sembari memanggul sesajen untuk persembahan pada ritual Melasti di Pura Melasti Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2024. Upacara Melasti yang digelar sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 itu untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

21 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Munggahan Artinya Apa? Ini Tujuan dan Kegiatan yang Dilakukan

22 hari lalu

Sejumlah warga makan bersama saat tradisi Munggahan di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, Senin, 20 Maret 2023. Tradisi munggahan yang dilaksanakan tiap tahun itu diikuti oleh ratusan warga dan siswa di daerah tersebut dengan tujuan untuk bersilaturahmi menjelang ibadah puasa Ramadan. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Munggahan Artinya Apa? Ini Tujuan dan Kegiatan yang Dilakukan

Munggahan artinya merujuk pada tradisi asal Jawa Barat yang dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Ini penjelasan lengkapnya.


Tradisi Unik di Desa Piplantri India, Tanam 111 Pohon setiap Anak Perempuan Lahir

22 hari lalu

Ilustrasi menanam pohon (Pixabay)
Tradisi Unik di Desa Piplantri India, Tanam 111 Pohon setiap Anak Perempuan Lahir

Tradisi di Desa Piplantri India menjadi simbol perayaan kehidupan sekaligus ikrar untuk menjaga lingkungan.


Arti Tradisi Padusan yang Dilakukan Masyarakat Jawa Jelang Ramadan

23 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
Arti Tradisi Padusan yang Dilakukan Masyarakat Jawa Jelang Ramadan

Menjelang bulan Ramadan, masyarakat di Jawa melakukan beberapa tradisi, salah satunya adalah padusan. Lalu, apa arti tradisi padusan?


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

23 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Tahun Kabisat 2024, Intip Perayaan 29 Februari yang Unik di Berbagai Negara

29 hari lalu

Ilustrasi tahun kabisat (Pixabay)
Tahun Kabisat 2024, Intip Perayaan 29 Februari yang Unik di Berbagai Negara

Tradisi tahun kabisat berbeda-beda di setiap negara. Ada yang merayakannya sebagai Bachelors' Day sampai makan sup mi babi.