Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ajak Warganya Liburan di Dalam Negeri, Thailand Siapkan Subsidi Pariwisata sampai 50 Persen

Editor

Mila Novita

image-gnews
Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand kedatangan 21,7 juta wisatawan asing sepanjang Januari hingga Agustus 2024. Jumlah ini tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Meski demikian, Thailand menghadapi masalah besar pada wisata domestik karena warganya enggan berlibur. 

Pemerintah Thailand ini berupaya mengajak warganya untuk liburan di dalam negeri. Dilansir dari Vn Express, Rabu, 23 Oktober 2024, Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand akan meningkatkan subsidi bagi wisatawan lokal dalam skema stimulus mendatang hingga 50 persen, seperti diungkapkan Menteri Pariwisata dan Olahraga Sorawong Thienthong.

“Secara pribadi, saya ingin subsidi dari pemerintah ditingkatkan dari 40 persen dalam lima tahap sebelumnya, menjadi 50 persen. Jika memungkinkan, kami ingin memulai lebih awal untuk merangsang ekonomi melalui pengeluaran pariwisata sesegera mungkin,” kata Sorawong.

Kementerian tersebut juga berencana untuk mengubah kriteria bagi agen perjalanan daring, dengan mewajibkan mereka untuk mendaftar di Thailand guna menghindari kerugian pendapatan. 

Susun Skema Subsidi Baru

Sorawong menambahkan, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) sedang menyusun kriteria skema pembayaran bersama baru, yang akan membantu mensubsidi biaya pariwisata bagi penduduk setempat. Kriteria tersebut harus disesuaikan untuk meningkatkan dampak ekonomi hingga 5-10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan versi skema sebelumnya.

Menurut TAT, program subsidi pariwisata sebelumnya menciptakan dampak ekonomi sekitar 58,6 miliar baht atau sekitar Rp2,7 triliun.

Kementerian akan memulai program dukungan pariwisata baru selama musim sepi (Mei-Oktober) tahun depan. Namun, ada kemungkinan skema ini dimulai lebih awal, seperti awal tahun 2025, sebagaimana diusulkan oleh sektor swasta.

Batasi Agen Travel Asing

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sorawong mengatakan kementerian akan mempelajari rencana TAT bulan depan dan ingin menyerahkan proyek tersebut ke kabinet pada Januari 2025. Ia menambahkan TAT juga ditugaskan untuk mempertimbangkan mekanisme yang menghindari ketergantungan berlebihan pada agen perjalanan daring (OTA) asing.

Berdasarkan diskusi dengan operator hotel, program stimulus sebelumnya yang memungkinkan OTA asing menjadi platform resmi. Hal ini menjadi tidak adil bagi bisnis lokal, karena sebagian besar dari mereka tidak terdaftar di Thailand. Akibatnya, subsidi dalam jumlah besar yang dikumpulkan dari hotel, yang mencapai 25-30 persen, mengalir keluar negeri.

TAT akan memaksimalkan wisatawan domestik akhir tahun ini melalui Festival Musim Dingin. Festival ini menampilkan berbagai acara seperti Festival Loy Krathong, Festival Seni Chao Phraya, dan kolaborasi dengan sektor swasta untuk berbagai promosi, serta acara olahraga, festival musik, dan festival tradisional di seluruh Thailand. Tujuannya adalah untuk mendorong pendapatan pariwisata domestik mendekati target 1 triliun baht atau Rp463 triliun untuk tahun ini.

VN EXPRESS | BANGKOK POST

Pilihan Editor: Thailand Kembali Berencana Tarik Pajak Turis, Wisatawan Asing Harus Bayar Rp138 Ribu Per Orang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Saja Kementerian yang Dipecah sehingga Kabinet Merah Putih Prabowo Jadi Gemuk?

11 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto berfoto bersama dengan menteri Kabinet Merah Putih (KMP) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024. Menteri KMP terdiri dari 53 orang menteri. Daftar itu terdiri dari tujuh kementerian koordinator, empat puluh satu kementerian, serta lima kepala lembaga. Sejumlah menteri di pemerintahan Presiden Jokowi kembali menjabat. TEMPO/Subekti.
Apa Saja Kementerian yang Dipecah sehingga Kabinet Merah Putih Prabowo Jadi Gemuk?

Prabowo telah membentuk kabinet yang terdari 48 kementerian. Penambahan tersebut terjadi karena ada pemecahan sejumlah kementerian.


Angela Tanoesoedibjo Ditunjuk Jadi Co-CEO MNC Group Usai Lepas Jabatan Wamenparekraf

1 hari lalu

Angela Tanoesoedibjo tampil modis dengan blouse denim-tenun. Foto: Instagram/@angelatanoesoedibjo.
Angela Tanoesoedibjo Ditunjuk Jadi Co-CEO MNC Group Usai Lepas Jabatan Wamenparekraf

Usai melepas jabatan Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo ditunjuk oleh Hary Tanoesoedibjo menjadi Co-CEO MNC Group.


3 Negara di Asia yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
3 Negara di Asia yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan

Negara-negara ini tidak punya hari kemerdekaan karena tidak pernah mengalami penjajahan


Sandiaga Uno Ditawari jadi Sekjen UNWTO: Masih Butuh Diskusi

2 hari lalu

Mantan Menteri Parekraf Sandiaga Uno saat serah terima jabatan (Sertijab) kepada Menteri Pariwisata Widiyanti Putri dan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Kantor Kementerian Pariwisata, Gambir, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) yang sebelumnya dipimpin oleh Sandiaga Uno dipecah menjadi Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif. TEMPO/Ilham Balindra
Sandiaga Uno Ditawari jadi Sekjen UNWTO: Masih Butuh Diskusi

Sandiaga Uno masih membutuhkan waktu untuk berdiskusi sebelum menerima tawaran untuk menduduki posisi Sekjen UNWTO.


Harga Tiket Pesawat Mahal Sebabkan Distribusi Wisatawan Tidak Merata

5 hari lalu

Cara check in online tiket pesawat. Foto: Canva
Harga Tiket Pesawat Mahal Sebabkan Distribusi Wisatawan Tidak Merata

Sekjen ASITA menilai mahalnya harga tiket pesawat domestik membuat distribusi wisatawan hanya terpusat di daerah tertentu


Pariwisata Sumbang PAD Sleman Rp283,53 Miliar, Terbesar dari Pajak Hotel dan Restoran

6 hari lalu

Wisatawan menggunakan jasa Jeep Lava Tour Merapi di kawasan Kalikuning, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat 10 Mei 2024. Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi mencatat saat libur panjang Kenaikan Yesus Kristus telah mengoperasikan sekitar 1.258 armada yang beroperasi sebanyak 3 hingga 5 kali dalam sehari. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pariwisata Sumbang PAD Sleman Rp283,53 Miliar, Terbesar dari Pajak Hotel dan Restoran

Hingga September 2024 sebanyak 5,95 juta orang berwisata ke berbagai destinasi di Sleman, Yogyakarta.


Kemlu Sebut 15 Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan

7 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemlu Sebut 15 Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan

Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) WNI yang berada di Myanmar mengalami kekerasan.


Kemlu Sebut 12 WNI Korban Penyekapan di Myanmar Berhasil Selamat

7 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemlu Sebut 12 WNI Korban Penyekapan di Myanmar Berhasil Selamat

Kemlu menyebut 12 WNI korban penyekapan di Myanmar berhasil diselamatkan.


Studi: Indonesia Peringkat ke-2 dalam Daftar Destinasi Wisata dengan Risiko Bencana Alam Terbesar

8 hari lalu

Kerang raksasa terlihat di samping terumbu karang yang terisi kembali di perairan Pulau Man Nai, lepas pantai tenggara provinsi Rayong, Thailand, 28 Februari 2024. Para ilmuwan mengumpulkan sampel sebanyak mungkin untuk dibiakkan, saat berjuang menyelamatkan terumbu karang Thailand dari degradasi yang disebabkan oleh pemanasan lautan dan aktivitas manusia seperti pariwisata. REUTERS/Napat Wesshasartar
Studi: Indonesia Peringkat ke-2 dalam Daftar Destinasi Wisata dengan Risiko Bencana Alam Terbesar

Indonesia menempati posisi kedua dalam studi terbaru mengenai destinasi wisata paling berbahaya di dunia dengan risiko bencana alam.


Menyelami Keajaiban Tersembunyi 10 Taman Nasional Thailand yang Wajib Dikunjungi

8 hari lalu

Taman Nasional Mu Ko Ang Thong, Thailand. Unsplash.com/Il Vagabiondo
Menyelami Keajaiban Tersembunyi 10 Taman Nasional Thailand yang Wajib Dikunjungi

Thailand memiliki keajaiban alam tersembunyi melalui 10 taman nasionalnya, menawarkan pemandangan spektakuler, keanekaragaman hayati, dan aktivitas menarik seperti hiking, snorkeling, dan penjelajahan.