Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Masjid Baiturrahim di Ulee Lheue Aceh Tetap Berdiri Setelah Diterjang Tsunami Aceh 2004

image-gnews
Umat muslim berjalan keluar seusai menunaikan ibadah Shalat Jumat di Masjid Tsunami Baiturrahim, Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, 25 Desember 2015. Masjid Baiturrahim yang berada di bibir pantai tersebut merupakan salah satu rumah ibadah yang selamat dari bencana gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004. ANTARA/Ampelsa
Umat muslim berjalan keluar seusai menunaikan ibadah Shalat Jumat di Masjid Tsunami Baiturrahim, Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, 25 Desember 2015. Masjid Baiturrahim yang berada di bibir pantai tersebut merupakan salah satu rumah ibadah yang selamat dari bencana gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004. ANTARA/Ampelsa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat tsunami menerjang pesisir Aceh 26 Desember 2004, Ulee Lheue adalah salah satu wilayah yang rata dengan tanah. Dari 6 ribu-an warga desa ini, lebih dari separuhnya menjadi korban. Bahkan empat dusun raib ditelan gelombang.

Ajaibnya, satu-satunya bangunan yang tersisa adalah Masjid Baiturrahim. Padahal rumah ibadah itu letaknya hanya terpaut puluhan meter dari bibir pantai. Sekretaris Pengurus Masjid, Subhan, adalah warga yang selamat. Dia masih sempat lari sebelum gulungan ombak menerjang.

“Banyak yang mencoba menyelamatkan diri ke Masjid, tapi hanya sembilan orang yang selamat di setelah berhasil naik ke puncaknya,” katanya.

Usai tsunami, masjid memang mengalami kerusakan, tapi tak parah. Beberapa Al-Quran dan kitab-kitab yang berserakan di dalamnya. Padahal bangunan ini didirikan tanpa kerangka besi. Namun bagian yang rusak hanya sekitar 20 persen, samping dan belakang.

Baca: Tsunami Aceh 2004 Mempertemukan Cristiano Ronaldo dan Bocah Martunis

Kisah Masjid Baiturrahim di Ulee Lheue

Dikutip dari laman disbudpar.acehprov.go.id, Masjid Baiturrahim merupakan peninggalan Kesultanan Aceh. Masjid ini berdiri sejak sekitar abad ke-17 dengan sebutan Masjid Jami’ Ulee Lheue. Namanya diperkirakan berubah menjadi Baiturrahim karena peristiwa pada 1873.

Saat itu Masjid Baiturrahman di Banda Aceh dibakar oleh pasukan Belanda. Kaum muslimin di wilayah tersebut kemudian berbondong-bondong melaksanakan salat Jumat di Masjid Jami’ Ulee Lheue. Kemudian sejak itulah “Baiturrahim” menjadi nama masjid ini.

Pada 1920-an, Pemerintah Hindia Belanda melakukan pemugaran pada masjid ini. Sebelumnya masjid dibangun berkonstruksi semipermanen. Proses pemugaran rampung pada 1923 dengan arsitektur dipengaruhi gaya Eropa.

Saat itu, masjid ini tidak memiliki kubah. Kapasitasnya hanya mampu menampung sekitar 500 jamaah. Lalu, pada 1981, atas bantuan Pemerintah Arab Saudi, Masjid Baiturrahim kembali dilakukan pemugaran. Majid diperluas hingga mampu menampung 1.5 ribu jamaah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tsunami 2004 bukanlah kali pertama bencana alam yang mencoba meruntuhkan Masjid Baiturrahim. Dua tahun setelah masjid dipugar itu Banda Aceh diguncang gempa hebat. Tak sedikit bangunan yang hancur karenanya. Bahkan 60 persen bangunan lain di sekitar masjid juga hancur.

Namun meski bangunan lain ambruk, Masjid Baiturrahim masih berdiri. Hanya kubahnya yang roboh. Pasca gempa, kubahnya lalu dihilangkan dan diganti dengan atap biasa. Selain gempa, masjid ini juga pernah dilanda banjir. Itu terjadi pada 2001. Kendati begitu, masjid tetap kokoh berdiri.

Pada 26 Desember 2004, gelombang laut raksasa setinggi 21 meter menghantam pesisir utara Banda Aceh. Kawasan Ulee Lheue menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak karena berada tepat di tepi laut. Nyaris semua bangunan rata dengan tanah atau hanyut terhempas gelombang ke arah pusat Kota Banda Aceh.

Pasca tsunami Aceh, masjid ini menarik perhatian banyak pihak. Masjid ini tetap kokoh berdiri di tengah hamparan puing bangunan sekitarnya yang hancur. Hanya sebagian kecil bagian bangunan yang mengalami kerusakan akibat bencana alam itu. Banyak yang mengunjungi masjid ini sebagai wisata religi. Pengelola masjid menyediakan galeri di dekat masjid. Galeri ini menghadirkan foto-foto keganasan tsunami Aceh 2004.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca juga: Hari Memilukan Bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004, Dalam Waktu 6 Menit Habis Semua

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

2 jam lalu

Rumoh Geudong. Dok. Museum HAM Lorong Ingatan
Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

Rumoh Geudong diyakini sebagai tempat terjadinya pelanggaran HAM berat saat Aceh menjadi daerah operasi militer


Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada peresmian Pelabuhan Wani di Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu 27 Maret 2024. Presiden Jokowi meresmikan dua pelabuhan di kawasan Teluk Palu yaitu Pelabuhan Pantoloan di Palu dan Pelabuhan Wani di Donggala, setelah direhabilitasi dan direkonstruksi diharapkan dapat mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana alam itu dengan meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan, peningkatan ekonomi dan sebagai penyangga kawasan IKN. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.


Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

3 hari lalu

Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin 25 Maret 2024. Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA FOTO/Rahmad
Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.


BMKG Pastikan Aktivitas Melaut Aman dari Dampak Gempa Bawean Hari Ini

6 hari lalu

Gempa di Laut Jawa dengan kekuatan 6,5 SR kembali mengguncang Tuban, Jawa Timur, dan sekitarnya pada Jumat sore, 22 Maret 2024. (BMKG)
BMKG Pastikan Aktivitas Melaut Aman dari Dampak Gempa Bawean Hari Ini

Yang belum bisa dipastikan BMKG adalah kapan rangkaian gempa susulannya akan berakhir.


Rangkaian Gempa Sesar Aktif Laut Jawa Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Penjelasannya

6 hari lalu

Sebaran aktivitas gempa susulan pasca M5,9 di Laut Jawa sebelah barat Pulau Bawean.
Rangkaian Gempa Sesar Aktif Laut Jawa Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Penjelasannya

Info dari BMKG, gempa terus terjadi dari Laut Jawa sebelah timur laut Tuban hingga 64 kali per pukul 18.21 WIB.


Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

6 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut berjalan menaiki tangga KN SAR Kresna 232 usai dievakuasi di perairan laut Meulaboh Aceh Barat, Aceh, Kamis 21 Maret 2024. Sebanyak 69 pengungsi Rohingya yang terdiri 45 laki-laki dan 24 perempuan dievakuasi ke daratan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik sekitar 15 mil di perairan Samudra Hindia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik


Gempa Kembali Mengguncang Tuban dan Sekitarnya Lebih Kencang dengan 6,5 SR, Warga Berhamburan

6 hari lalu

Gempa di Laut Jawa dengan kekuatan 6,5 SR kembali mengguncang Tuban, Jawa Timur, dan sekitarnya pada Jumat sore, 22 Maret 2024. (BMKG)
Gempa Kembali Mengguncang Tuban dan Sekitarnya Lebih Kencang dengan 6,5 SR, Warga Berhamburan

Gempa membuat warga Tuban panik dan berhamburan keluar rumah.


Gempa Terkini Mengguncang dari Laut Jawa, Info Awal BMKG Magnitudo 6,0

6 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Terkini Mengguncang dari Laut Jawa, Info Awal BMKG Magnitudo 6,0

Gempa terkini mengguncang dari Laut Jawa pada Jumat pagi ini, 22 Maret 2024.


Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

7 hari lalu

Masjid Jumeirah Dubai (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

Tur Masjid Jumeirah Dubai bukan hanya untuk mengajak turis melihat keindahan dan sejarah masjid, tetapi memperkenalkan Islam kepada orang asing.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka