Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kala Alam dan Sejarah Menyatu di Indahnya Laut Pulau Dodola Morotai

Reporter

image-gnews
Pulau Dodola di Morotai. Dok. Freepik
Pulau Dodola di Morotai. Dok. Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keindahan alam Indonesia seolah tak ada habisnya membuat siapa pun terpukau. Terlebih di bagian timur nusantara, masih banyak kekayaan alam yang masih alami. Salah satunya adalah Pulau Dodola di Morotai, Maluku Utara. 

Pulau Dodola itu merupakan destinasi ikonik di Pulau Morotai. Pulau ini tak berpenghuni, tapi justru membuatnya memiliki pesona tersendiri.

Keindahannya akan terlihat saat air laut sedang surut. Saat itu, sebuah pasir timbul yang membentuk jalan dari pulau Dodola Besar dan pulau Dodola Kecil akan terlihat. Bersama dengan birunya lautan, pemandangan itu bisa memanjakan mata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sudah membuktikan sendiri keindahannya. Ia juga mencoba berenang di laut bebas atau open water swimming di Pulau Dodola. "Terima kasih sekali atas keindahan dari Kabupaten Morotai ini, tadi saya merasakan sensasi berenang di pantai bebas, di laut bebas yang disebut cabang open water swimming, dan di sini kita melihat memang satu keindahan alam,” kata dia di Pulau Dodola, Jumat, 25 November 2022.

Sandiaga pun meminta agar keindahan pulau itu dijaga. Masyarakat dan wisatawan wajib menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan di sana.

“Indonesia bagian timur harus bergotong royong, sampah itu harus diselesaikan di hulu,” kata Sandiaga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain keindahannya, Pulau Dodola menyimpan sejarah. Konon, pulau itu pernah menjadi jalur pertempuran antara pasukan Sekutu dengan Jepang saat Perang Dunia II.

Karena peristiwa itu, ada banyak sisa peninggalan perang yang tersisa di perairan maupun daratannya. Sisa masa perang seperti bangkai pesawat tempur dan tank pun kini menjadi scuba diving spot yang menarik, yaitu Wawama Wreck Dive Point.

Saat ke Pulau Morotai, Pulau Dodola ini tentu tak boleh dilewatkan untuk dikunjungi. Keindahannya bahkan membuat pulau itu dijuluki pulau surga.

Baca juga: Nikmati Keindahan Curug Cikaracak, Kabupaten Bogor, Sediakan Fisik Kuat untuk Trekking dan Camping

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

2 jam lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.


Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

4 jam lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka


Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

1 hari lalu

Ilustrasi pemakaian penutup mata di pesawat. Shutterstock
Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

Ahli mengingatkan agar hati-hati pakai masker penutup mata saat tidur di pesawat, serta cara memilih masker mata dan tips tidur di pesawat


Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

1 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda


Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

1 hari lalu

Cuaca mendung di jembatan Barelang, Kota Batam, Provinsi Kepri. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

Pantauan Tempo, sudah hampir satu minggu belakangan cuaca di Kota Batam tak menentu


Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

4 hari lalu

Istana Versailles. Unsplash.com/Tharun Thejus
Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris


3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

5 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/chanhee lee
3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023


17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

7 hari lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.


17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

8 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.


Iuran Wisata untuk Siapa

11 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?