Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Sultan HB X Ingin Penanaman Kopi Gencar di Lereng Merapi

image-gnews
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menanam kopi di lahan Cangkringan Sleman. Dok. Pemda Sleman
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menanam kopi di lahan Cangkringan Sleman. Dok. Pemda Sleman
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mendorong para petani menggencarkan dan meningkatkan profuktivitas penanaman kopi di lereng Gunung Merapi. Seruan itu menyusul turunnya hibah 50 ribu batang tanaman kopi Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI kepada 20 kelompok tani di lereng Merapi meliputi Kecamatan Cangkringan, Turi, dan Pakem, Kabupaten Sleman. 

“Menanam kopi jangan hanya jadi tambahan penghasilan, tapi jadikan sebagai pekerjaan utama," kata Sultan saat menyambangi Cangkringan Sleman Yogyakarta, Sabtu, 24 September 2022.

Sultan Hamengku Buwono X menuturkan ada beberapa faktor positif jika aktivitas menanam kopi di lereng Merapi jadi prioritas. Pertama tanaman itu pasti akan lebih dirawat seperti halnya petani menanam padi untuk sumber pendapatan utama.

Yang kedua, menjaga ekosistem alam Merapi lebih lestari dan mengantisipasi penambangan liar yang belakangan marak terjadi. "Pada hakikatnya gunung seharusnya kembali ke gunung, bukan untuk aktivitas penambangan pasir,” kata Sultan. 

Pemanfaatan Sultan Ground di Lereng Merapi

Sultan mendorong agar tanah Sultan Ground dan lahan-lahan kosong di kawasan lereng Gunung Merapi dimanfaatkan untuk membudidayakan kopi. “Lebih baik ditanami kopi sehingga menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan warga sekitar,” ujarnya.

Hibah 50 ribu batang tanaman kopi tersebut akan ditanamkan pada lahan seluas 50 hektare lahan di tiga kecamatan lereng Merapi. Hal ini sebagai satu upaya penciptaan lahan hijau di kawasan itu. 

“Lima puluh hektare ini sudah kami siapkan, semoga dengan tanaman ini kan, tanah lereng Merapi ini tidak digali lagi untuk penambangan,” kata Sultan. 

Sultan mengatakan petani bisa melakukan inovasi dengan menanam tanaman selain kopi. Sebab tanaman kopi biasanya baru bisa dipanen setelah tiga tahun. "Petani tentu juga membutuhkan penghasilan bulanan, tanaman kopi ini coba diberi jarak satu sama lain agar juga bisa ditanami tanaman lain dengan sistem tumpangsari, misalnya kacang,” kata Sultan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Ditjen Perkebunan Kementan RI Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan produksi kopi secara umum di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan kopi lingkup lokal. Bagus mengatakan penyerahan bantuan benih kopi di lereng Merapi itu proyeksinya untuk meningkatkan produktivitas kopi nasional. "Sebab kopi merupakan salah satu dari 16 komoditas unggulan perkebunan," kata dia.

Meski demikian, Indonesia saat ini masih jauh dari potensi pemenuhan kebutuhan itu. Sebab saat ini hanya 700 kilogram/hektare per tahun padahal potensinya sampai 2 ton/hektare per tahun. "Sangat jauh jika dibanding negara penghasil kopi lainnya seperti Brasil dan Vietnam yang menghasilkan 4 ton/hektare per tahun," kata dia.

Bagus meminta kepada petani untuk tetap menjaga kualitas hasil panen, yakni dengan tidak memanen tanaman kopi yang belum siap. “Biasanya yang sudah siap panen itu yang berwarna merah. Namun sering terjadi belum sampai merah sudah dipetik, jadi kualitas hasil panennya tidak stabil karena tanamannya belum siap," kata dia. 

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Saat Aroma Kopi dari Loko Coffee Pikat Pengunjung Malioboro

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

10 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

10 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

10 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

11 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

18 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

33 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

39 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

42 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

44 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

46 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.