Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yuk, Mengenal 3 Jenis harimau Asli Indonesia

image-gnews
Harimau Sumatera terlihat di dalam kandangnya di Bandung Zoo, Ahad, 18 Agustus 2019. Hewan ini termasuk dalam satwa endemik Indonesia yang terancam punah. TEMPO/Prima Mulia
Harimau Sumatera terlihat di dalam kandangnya di Bandung Zoo, Ahad, 18 Agustus 2019. Hewan ini termasuk dalam satwa endemik Indonesia yang terancam punah. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIndonesia memiliki tiga jenis harimau asli dari Tanah Air. Di Indonesia, kucing besar ini memiliki karakteristik bercorak loreng vertikal gelap pada bulunya yang berwarna oranye. Ada tiga jenis harimau Indonesia, tapi sayangnya yang dua sudah punah.  

Berikut 3 jenis harimau asli Indonesia yang dikutip dari berbagai sumber.

Harimau Jawa

Harimau Jawa yang memiliki nama ilmiah panthera tigris sondaica ini telah dinyatakan punah pada awal 1980-an. Dikutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, harimau jenis ini sesekali dilaporkan terlihat di hutan-hutan pegunungan Pulau Jawa meski keberadaannya belum dapat diverifikasi. 

Kepunahan harimau endemik Indonesia ini diprediksi diakibatkan oleh hilangnya habitat. Pada 1800-an terdapat pembukaan lahan hutan untuk perkebunan sehingga mengusik habitatnya. Perburuan juga masif dilakukan untuk sekadar mengoleksi taring, kuku, dan kulitnya, hingga pada 1940an populasinya semakin sedikit. 

Bahkan pada 1950-an jumlahnya tersisa sekitar 25 ekor. Spesies terakhir dilaporkan berada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur.  Mengutip dari laman WWF.id, spesies harimau ini hanya dapat ditemukan di Indonesia meski terlihat mirip dengan harimau lainnya yang bisa tinggal di Indonesia. 

Perawat satwa menggendong dua bayi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat pemberian nama bayi tersebut pada peringatan Hari Harimau Sedunia di Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 29 Juli 2021. Dua bayi Harimau Sumatera yang lahir pada 4 Mei 2021 dan berjenis kelamin betina itu diberi nama Isyana dan Aura, dan menambah koleksi Harimau Sumatera di Taman Safari Prigen menjadi empat ekor. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Harimau Bali

Pemilik nama ilmiah panthera tigris balica adalah harimau yang dulu banyak tinggal di wilayah Pulau Bali. Harimau ini juga termasuk dalam subpesies yang sama dengan harimau jawa dan sumatra. Dikutip dari Satwa.forestact.com, jenis harimau bali adalah yang terkecil dibanding dua spesies asli Indonesia lainnya. Sayangnya harimau ini juga sudah dinyatakan punah pada September 1937 lalu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harimau Sumatera

Satu-satunya jenis harimau asli Indonesia yang masih ada adalah harimau sumatera. Dibanding dengan harimau dari habitat lain, spesies asli Indonesia ini memiliki tubuh yang relatif kecil. Dikutip dari laman World Wide Fund for Nature Indonesia, kulit harimau sumatera lebih gelap dan garis lorengnya lebih rapat. Harimau yang statusnya sudah kritis ini termasuk dalam satwa dilindungi. 

Aturan hukum yang melindungi harimau adalah  UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Salinan itu berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan  No.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. 

IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) juga memasukkan harimau dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (Critically endangered). Harimau sumatera juga terancam 3punah karena banyaknya perburuan liar untuk diambil bagian tubuhnya mulai kulit, kuku, kumis, taring bahkan daging untuk dijual di pasar gelap. 

Ayo, kita selamatkan harimau-harimau ini. Perangi perburuan, lindungi habitat mereka. Jangan sampai anak cucu kita hanya mendengar cerita tentang harimau endemik Indonesia di internet tanpa tersisa wujudnya. 

TATA FERLIANA 

Baca juga: Dilaporkan Ada Harimau Sumatera di Kawasan Wisata Danau Khayangan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

8 hari lalu

Penyidik KLHK Wilayah Sulawesi melakukan pelimpahan kasus perdagangan satwa dilindungi dengan tersangka SJ (47) dan FN (22) beserta barang bukti berupa 56 ekor burung dilindungi. Dok. Humas KLHK
Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.


Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

23 hari lalu

Anak badak jawa yang lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan tertangkap kamera jebak pada Maret 2021. (ANTARA/HO-KLHK)
Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.


Top 3 Tekno: Rampogan Harimau Jawa, Asal-usul THR, dan 10 Ponsel Terbaru

30 hari lalu

Puluhan pengunjung menyaksikan seekor aksi harimau di Taman Safari, Bogor, Jawa Barat, 2 Mei 2015. Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Top 3 Tekno: Rampogan Harimau Jawa, Asal-usul THR, dan 10 Ponsel Terbaru

Pembahasan soal tradisi pertarungan harimau, Rampogan, menjadi artikel terpopuler Tekno.


Kisah Tradisi Rampogan Macan yang Diduga Jadi Penyebab Punahnya Harimau Jawa

31 hari lalu

Dua harimau sedang mengangkat diri kesalah satu pundak pawang saat tampil di Taman Safari, Bogor, Jawa Barat, 2 Mei 2015. Pada liburan panjang dimanfaatkan warga untuk mengunjungi Taman Safari Indonesia. Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Kisah Tradisi Rampogan Macan yang Diduga Jadi Penyebab Punahnya Harimau Jawa

Tradisi ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1905 karena menjadi salah satu penyebab punahnya harimau Jawa.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

33 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.


Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

38 hari lalu

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) beraktivitas di kandangnya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 3 Juni 2020. Kredit: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

39 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.