Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesparawi XIII Dibuka di Candi Prambanan, Simbol Toleransi Beragama

image-gnews
Suasana pembukaan Pesparawi XIII di Candi Prambanan pada Senin, 20 Juni 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Suasana pembukaan Pesparawi XIII di Candi Prambanan pada Senin, 20 Juni 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogakarta -  Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII yang dipusatkan di Candi Prambanan Yogyakarta, Senin petang, 20 Juni 2022.

Ajang nasional ini diikuti tak kurang 8.144 orang dari 34 provinsi se-Indonesia.

"Paduan suara tak hanya sekedar tentang indah merdua suara, tapi juga perlu keselarasan dan kesadaran untuk saling mengisi demi mencapai performa terbaiknya," kata Sultan saat membuka acara itu.

Sultan melanjutkan, apabila dimaknai secara filsafati, paduan suara selaras dengan ajaran moral Yogyakarta, yaitu "sawiji greget", "sengguh", "ora mingkuh".

"Kearifan lokal 'sawiji greget', 'sengguh', 'ora mingkuh' itu lahir dari buah pikir Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang juga peletak dasar Kasultanan Ngayogyakarta," kata dia.

Sultan menjabarkan artinya. "Sawiji" dapat dimaknai sebagai  konsentrasi atau penjiwaan total tanpa menjadi tak sadarkan diri dan "greget" artinya semangat atau dinamika batin tanpa menjadi kasar. Adapun "sengguh" artinya penuh percaya diri namun tetap low profile, tanpa menjadi sombong.

"'Ora mingkuh' artinya pantang mundur dengan tetap menjaga disiplin diri dan tanggungjawab," kata dia. "Jadi bisa dikatakan bahwa falsafah ini mewakili totalitas sikap manusia dalam hidupnya, baik dalam hubungannya dengan sesama maupun dengan Tuhan Sang Maha Kuasa Cipta," Sultan menambahkan.

Dengan filosifi itu, Sultan berharap Pesparawi kali ini dapat membawa semangat kebaikan di sekitarnya.

"Semoga kehadiran para peserta dari berbagai daerah di Indonesia pada event ini memancarkan energi positif, dalam bingkai kebersamaan dan saling mengapresiasi, untuk membangun peradaban bangsa dan negara dengan indahnya warna-warni toleransi," kata Sultan.

Sultan berharap selama di Yogyakarta, para peserta juga bisa lebih  mengenal nilai budaya dan kearifan lokal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Semoga pula para peserta masih sempat menghirup suasana Yogyakarta dengan kesahajaannya, di tengah-tengah senyum masyarakat, khasanah wisata, dan budaya yang melingkupinya," ujar Sultan.

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi, mengatakan
Pesparawi secara internal menjadi sarana membangun kerukunan intern umat kristiani.

"Namun dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, lokasi perhelatan Pesparawi secara bergantian memberikan sumbangsih besar dalam menumbuhkan rasa cinta, nasionalisme dan kerukunan hidup antarumat beragama di Indonesia," kata Zainut.

Menurut Zainut, pesparawi juga menjadi salah satu implementasi landasan beragama. Sebab dalam kegiatan itu, sekat-sekat dan dinding pemisah dikesampingkan dan diganti dengan tali persaudaraan.

"Maka penyelenggaraan Pesparawi kali ini secara khusus digelar di Candi Prambanan, sebagai Candi Hindu, untuk merepresentasikan tidak adanya sekat dan dinding pemisah antarumat beragama," kata dia. "Sebaliknya justru membangun jembatan yang menghubungkan umat beragama yang dilandasi sikap saling menghormati dan memuliakan," kata Zainut.

Zainut mengatakan fondasi beragama merupakan langkah besar untuk menumbuhkan toleransi umat beragama.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Ada Pesparawi XIII, Yogyakarta Diprediksi Kebanjiran 30 Ribu Wisatawan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

5 jam lalu

Menyambut Hari Kebangkitan Nasional, ratusan pelari diajak melintasi rute rute ikonik di kawasan Kampus UGM Yogyakarta sejauh 5 kilometer pada Ahad (19/5). Dok. Istimewa
Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.


Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

6 jam lalu

Wisatawan mancanegara menikmati keindahan pura saat mengunjungi objek wisata Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Senin, 18 Maret 2024. Pulau Bali kembali dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia dengan memperoleh predikat The Best Island dalam DestinAsian Readers' Choice Awards. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.


Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul meneken kerjasama kelola sampah bersama di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Jumat, 17 Mei 2024. Dok.istimewa
Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.


Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

2 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 hari lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.


Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa
Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.


Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

3 hari lalu

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

4 hari lalu

Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, seusai menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Eko akan disidang dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI.TEMPO/Imam Sukamto
Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.


Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

5 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.