TEMPO.CO, Jakarta - Deputy Director Tourism Malaysia Haryanty Abu Bakar mengatakan program Pangkawi Travel Bubble telah membuat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami kenaikan. Program itu memungkinkan wisatawan asing bisa masuk ke Langkawi tanpa karantina.
"Sejak ada Program Langkawi Internasional Travel Bubble mulai 5 November 2021, tercatat hingga 1 Maret 2022 sudah ada 5.752 wisatawan mancanegara ke Langkawi," ujar Haryanty, Sabtu, 5 Maret 2022.
Menurut Hartanty, jumlah 5.752 wisatawan mancanegara itu berasal dari 99 negara, termasuk dari Indonesia. Wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Langkawi berasal dari Inggris sebanyak 662 dan Amerika Serikat 494 orang. Adapun wisatawan asal Indonesia sebanyak 169 orang.
Hartanty mengatakan jumlah wisatawan itu masih tergolong rendah dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda. Pada 2019, jumlah wisatawan mancanegara mencapai 1.538.440 dari 2016 sebanyak 1.228.988 orang.
"Tapi Pemerintah Malaysia sudah senang, ada tren peningkatan wisatawan mancanegara sejak Program Langkawi International Travel Bubble dijalankan," kata Hartanty.
Meski tanpa karantina, Malaysia tetap memberlakukan protokol kesehatan ketat bagi wisatawan yang masuk ke Langkawi. Wisatawan harus menunjukkan tes PCR yang berlaku 48 jam, sudah vaksin lengkap, memiliki tiket pulang-pergi, membeli paket berlibur dengan travel agent dengan izin di bawah Ministry Tourism, Arts & Culture (MOTAC) dan memiliki asuransi.
"Langkawi memang masih satu-satunya yang dibuka Pemerintah Malaysia sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara ke Malaysia dan langkah itu sudah terbukti mendorong jumlah kedatangan turis ke Malaysia," ujar Haryanty.
Baca juga: Ragam Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Langkawi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.