Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ASITA NTB: Mahalnya Harga Kamar MotoGP Mandalika Jadi Pembicaraan Tak Sedap

image-gnews
Presiden Joko Widodo telah meresmikan Sirkuit Mandalika, Jumat, 12 November 2021. Setelah diresmikan, sirkuit ini siap menjadi tuan rumah ajang balap kelas dunia, di antaranya WorldSBK Indonesia 2021 dan MotoGP 2022.
Presiden Joko Widodo telah meresmikan Sirkuit Mandalika, Jumat, 12 November 2021. Setelah diresmikan, sirkuit ini siap menjadi tuan rumah ajang balap kelas dunia, di antaranya WorldSBK Indonesia 2021 dan MotoGP 2022.
Iklan

TEMPO.CO, Mataram – Ketua Asoasi Perusahaan Perjalanan Wisata Nusa Tenggara Barat atau ASITA NTB, Dewantoro Umbu Joka terkejut mendengar harga kamar hotel yang melambung tinggi menjelang MotoGP Mandalika pada 18 - 20 Maret 2022. 

Semula, sebagian besar harga kamar standar di kisaran kurang dari Rp 1 juta. Adapun harga kamar Rp 2 - 3 jika dilengkapi dengan kolam renang pribadi. Namun menjelang MotoGP Mandalika ini, Umbu Joka mengatakan, harga kamar tersebut naik berkali lipat. 

"Saya tidak ingin harga kamar menjadi mahal sehingga calon penonton MotoGP Mandalika memilih hotel di Bali atau akomodasi lain," kata Umbu Joka yang juga pemilik agen travel PT Dewamora Tour. Menurut dia, sah saja jika harga kamar naik karena permintaan yang tinggi tak sebanding dengan ketersediaan kamar. 

Hanya saja, Umbu Joka melanjutkan, apabila kenaikan harga sudah termasuk kelewatan, maka calon penonton MotoGP Mandalika akan memilih akomodasi lain. "Jika calon penonton memilih akomodasi di daerah lain, maka kita yang rugi," katanya. "Mahalnya harga kamar sudah menjadi pembicaran yang tidak mengenakkan di seluruh Indonesia."

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Nusa Tenggara Barat atau PHRI NTB, Ni Ketut Wolini mengatakan, naiknya harga kamar menjelang MotoGP Mandalika sama seperti kondisi di Malaysia saat berlangsung balapan di Sirkuit Sepang. Saat itu, semua tarif kamar hotel naik. "Jika dianggap tidak wajar, memang tidak wajar karena ada pihak ketiga yang bikin harganya naik lagi," katanya. 

Ketut Wolini menjelaskan, harga kamar menjadi lebih mahal karena tamu menginginkan layanan tambahan yang kemudian masuk dalam variabel harga kamar. Misalkan, selain memesan kamar, tamu ingin mendapatkan layanan antar-jemput dari dan ke bandara atau destinasi yang ingin mereka tuju. Bahkan ada yang minta dicarikan tiket MotoGP Mandalika.

Data PHRI NTB menunjukkan, jumlah kamar hotel di Lombok sebanyak 17.708 unit dan di pulau Sumbawa 2.407 unit. Jika penjualan tiket MotoGP Mandalika mencapai 100 ribu lembar, artinya akan terjadi kekurangan kamar. 

Ketua Asosiasi Hotel Mataram, Yono Sulistyo mengatakan sering mendapat keluhan soal tingginya permintaan kamar hotel untuk penonton MotoGP Mandalika. "Sebagian besar hotel di Kota Mataram menjual kamar dengan public rate," ucapnya.

Ketua Indonesia Hotel General Manager Association Nusa Tenggara Barat, Ernanda Dewobroto Agung mengatakan, yang terjadi saat ini adalah mekanisme pasar. "Harga selalu berbanding lurus dengan permintaan. Tak bisa dihindari karena permintaan tinggi dan ketersediaan kamar terbatas," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ernanda mengajak mencari solusi untuk menambah ketersediaan kamar bagi penonton MotoGP Mandalika. Caranya, misalkan dengan memanfaatkan hotel-hotel kecil di kawasan Mataram yang jumlahnya banyak. Bisa juga menawarkan hotel di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. "Pikirkan juga bagaimana akses transportasi agar mereka bisa datang ke Mandalika tanpa kendala," ucapnya.

Ketua Senggigi Hotel Association, I Ktut Murta Jaya Kusuma yang  juga General Manager Hotel Holiday Resort, berpendapat, tak ada masalah dengan harga kamar untuk penonton MotoGP Mandalika. "Mahal tapi sold out, kan bagus," katanya. "Yang jadi masalah kalau mahal lalu tidak laku. Sebab tolok ukur mahal tidaknya harga kamar bisa berbeda-beda, tergantung siapa yang membeli."

General Manager Hotel Merumatta Senggigi, Abdul Aziz mengatakan, sebagian besar pengelola hotel menaikkan harga kamar menjelang MotoGP Mandalika. Menurut dia, ini bagian dari strategi pemasaran masing-masing. 

"Jadi aneh jika harga kamar hotel tidak naik, sedangkan hasil observasi di lapangan, agen travel atau calo sudah menjual kamar di atas harga awal," ujarnya. "Semua lini sudah menaikkan harga, baik dari transportasi, hotel, homestay, sampai kos-kosan."

Dosen ekonomi Universitas Mataram, M Firmansyah mengkhawatirkan implikasi kenaikan harga kamar dalam event MotoGP Mandalika untuk jangka pendek dan jangka panjang. "Ketika ada subtitusi, maka akan muncul rasionalitas baru perilaku konsumen. Jangan sampai merugikan pengusaha lokal NTB," ucapnya.

Baca juga:
'Sultan' Jakarta Mau Nonton MotoGP Mandalika, Borong Vila Rp 46 Juta per Malam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

17 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

3 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

5 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

8 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

10 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.


Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

11 hari lalu

Ilustrasi interior hotel. Pixabay
Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

PHRI berharap tahun-tahun mendatang akan lebih banyak event untuk menjaring wisatawan datang ke Yogyakarta.


Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

15 hari lalu

Solo Paragon Hotel & Residences
Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di wilayah Solo dan sekitarnya atau Solo Raya di musim libur Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah ini rata-rata lebih dari 90 persen


Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

22 hari lalu

The Lamandau (thelamandau.com)
Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

Staycation di Ibu Kota sembari menikmati suasana yang bertolak belakang dengan Jakarta di hari kerja bisa jadi pilihan saat Libur Lebaran.


Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

25 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.


Tingkatkan Kemampuan UMKM Mitra dan Binaan, Bank Indonesia NTB Gelar Aneka Pelatihan

29 hari lalu

Pameran produk UMKM di Nusa Tenggara Barat. Dok. Lombok NTB Pearl
Tingkatkan Kemampuan UMKM Mitra dan Binaan, Bank Indonesia NTB Gelar Aneka Pelatihan

Bank Indonesia menggelar sejumlah pelatihan seperti "Pelatihan Pencatatan Keuangan melalui Aplikasi SIAPIK".