Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pulihnya Maya Bay di Thailand yang Sempat Ditutup Akibat Overtourism

Reporter

image-gnews
Turis berlibur di pantai Maya Bay, pulau Phi Phi Leh di provinsi Krabi, Thailand, Kamis, 31 Mei 2018. Maya Bay merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Thailand sejak muncul di film The Beach pada 2000 silam. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Turis berlibur di pantai Maya Bay, pulau Phi Phi Leh di provinsi Krabi, Thailand, Kamis, 31 Mei 2018. Maya Bay merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Thailand sejak muncul di film The Beach pada 2000 silam. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu lokasi wisata populer di Thailand, Maya Bay, kembali menerima turis setelah tutup selama 4 tahun. Pembukaan hostpot wisata yang terkenal berkat film The Beach tahun 2000 oleh Leonardo DiCaprio itu dilakukan bertepatan dengan momentum Tahun Baru 2022.

Gubernur Krabu Phutthiphong Sirimat memimpin seremonial pembukaan Maya Bay pada 1 Januari 2022. "Maya Bay dibuka kembali untuk turis pada 1 Januari 2022 sebagai hadiah tahun bagi semua orang sesuai dengan kebijakan pemerintah," kata dia dikutip dari The Phuket News.

Pembukaan Maya Bay itu bisa jadi sudah dinantikan banyak orang yang ingin kembali merasakan hangatnya pantai dan menikmati pemandangan indah Laut Andaman. Tempat itu sebelumnya ditutup selama 4 tahun akibat overtourism.

Pada 2018, hampir 6.000 orang setiap hari berbondong-bondong untuk melihat perairan pirus dan pasir putih cerah di Maya Bay. Mayoritas wisatawan melakukan perjalanan dari pulau tetangga Koh Phi Phi dan Phuket, dengan sebagian besar menggunakan speedboat yang disewa oleh operator tur lokal.

Hal itu telah terbukti menjadi masalah besar bagi pulau itu. Jangkar perahu dan tabir surya diperkirakan telah menghancurkan hingga 50 persen karang di perairan sekitarnya.

Selain merusak karang, kedatangan wisatawan meninggalkan banyak sampah plastik dan merusak flora dan fauna lokal. Protes dari masyarakat setempat pun memuncak hingga akhirnya Maya Bay ditutup sementara.

Penutupan itu awalnya ditetapkan untuk sementara. Namun kerusakan ekosistem ya g ternyata cukup parah membuat pejabat setempat menyadari bahwa teluk itu membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Penutupan itu kemudian diperpanjang menjadi 4 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Maya Bay terus mendapat minat dari wisatawan di seluruh dunia. Tapi ini juga menyebabkan (kawasan alam) memburuk, terutama karang," kata Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Varawut Silpa-Archa.

Jeda waktu itu juga memberi Thailand waktu untuk memutuskan aturan dan protokol baru, termasuk batasan ketat tentang berapa banyak orang yang dapat mengunjungi teluk itu pada satu waktu. Setelah dibuka kembali, mulai sekarang hanya delapan speed boat yang diizinkan berlabuh di sini pada waktu tertentu.

Ada juga batasan untuk turis, yaitu 300 orang dalam satu waktu. Setiap kunjungan dibatasi satu jam dan harus antara jam 10 pagi dan 4 sore waktu setempat. Saat ini, snorkeling dan berenang juga dilarang serta perahu tidak dapat memasuki teluk itu sendiri.

Langkah tersebut diharapkan akan memungkinkan karang yang baru ditanam dan yang sudah ada untuk terus tumbuh dan pulih. Sebagai gantinya, pengunjung akan diturunkan di dermaga terdekat dan berjalan sendiri ke pantai melalui jalan lebar baru yang dimaksudkan untuk melindungi tanaman dan pasir di daerah tersebut. "Setelah mematikan Maya Bay untuk menghidupkan dan memulihkannya, hingga saat ini kondisinya kembali baik," kata Menteri Varawut Silpa-Archa.

THE PHUKET NEWS | EURONEWS

Baca jugaDitutup 3 Tahun Akibat Overtourism, Maya Bay di Thailand akan Kembali Buka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 jam lalu

Wang Nan memeluk satu dari empat petugas yang menyelamatkannya lima tahun lalu di Pha Taem National Park Thailand (Dok. Pha Taem National Park Office)
Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.


30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

12 jam lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

22 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

23 jam lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

1 hari lalu

Phi Phi Islands di Phuket, Thailand (Pixabay)
Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

1 hari lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

2 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

2 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

2 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.