TEMPO.CO, Yogyakarta - Kedatangan wisatawan ke Yogyakarta di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 seakan tak bisa dibendung lagi, baik hari biasa maupun akhir pekan. Di tengah menggeliatnya aktivitas wisata itu, ada sejumlah prosedur yang tak boleh diabaikan wisatawan seperti tetap memakai masker, menjaga jarak sampai menunjukkan aplikasi PeduliLindungi saat memasuki ruang publik.
Untuk pengaturan kepatuhan seperti ini, satuan pengamanan atau satpam baik di kawasan ruang publik destinasi, hotel, restoran dinilai menjadi garda terdepan. “Satpam sebagai unsur pembantu Polri pada pembinaan keamanan dan ketertiban, di masa seperti ini juga musti bisa berfungsi untuk pelurusan informasi dan penegakan peraturan,” kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat membuka Rakernas Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) di Yogyakarta, Jumat, 12 November 2021.
Sultan HB X meminta para satuan keamanan ini bisa menjadi semacam pusat informasi bagi masyarakat dan wisatawan serta menumbuhkan kesadaran akan keamanan di lingkungannya. Sebab, di masa PPKM Level 2 ini, wisatawan tak hanya memenuhi kawasan destinasi saja, namun juga membuat okupansi hotel penuh, restoran kembali padat dan pusat perbelanjaan ramai.
“Pelatihan para sekuriti agar memahami peran dan kemampuan manajerial ini yang kian penting,” kata Sultan.
Sultan membeberkan tugas utama sekuriti memang memeriksa pengunjung karena hal itu juga dijamin secara hukum. Namun, di era saat ini, Sultan meminta asosiasi agar profil satuan keamanan tidak hanya dikenal dari penampilan luarnya saja yang mengandalkan kebugaran fisik, ketegaran sikap dan ketegasan bertindak.
“Tetapi juga softside-nya yang cerdas serta memiliki kecakapan nalar dan intelektualitas,” kata Sultan.
Ketua Umum ABUJAPI Agoes Dermawan mengakui di masa PPKM Level 2 saat objek-objek wisata kembali dibuka ini, sudah banyak satpam yang sebelumnya dirumahkan dari pusat perbelanjaan, hotel dan destinasi kembali direkrut dan bekerja.
“Ada sekitar 1,6 juta satpam naungan kami yang bekerja di berbagai klaster khususnya sektor hospitality dan wisata, saat ini rata-rata sudah dipekerjakan kembali,” kata Agoes.
Ketua Abujapi Yogyakarta Salva Yurivan Saragih membenarkan bahwa saat Covid-19 melonjak di Yogyakarta medio Juli hingga Agustus lalu, menjadi tantangan berat bagi kalangan satpam. Khususnya dalam menyeleksi pengunjung dan wisatawan saat memasuki suatu area seperti hotel dan restoran. “Tak sedikit yang terpapar Covid-19 karena mereka yang berinteraksi langsung di bagian depan pelayanan,” kata dia.
Baca juga: BMKG: Kawasan Pantai Hingga Gunung di Yogyakarta Berpotensi Hujan Sepanjang Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.