Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simak Pergeseran Pelanggaran Protokol Kesehatan di Yogyakarta Saat PPKM Level 2

image-gnews
Kunjungan wisatawan di Malioboro, Kota Yogyakarta, pada Minggu, 26 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kunjungan wisatawan di Malioboro, Kota Yogyakarta, pada Minggu, 26 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Koordinator Satgas Covid-19 DI Yogyakarta Bidang Keamanan dan Penegakan Hukum, Noviar Rahmad mengatakan terjadi pergeseran pelanggaran protokol kesehatan sepanjang September hingga November 2021 ini di sektor pariwisata Yogyakarta. Jika pada September sampai Oktober 2021 jenis pelanggaran yang marah adalah wisatawan nekat masuk ke destinasi wisata.

"Jumlahnya bisa mencapai ribuan pelanggaran karena dalam sehari terjadi ratusan kasus di berbagai destinasi wisata," kata Noviar pada Rabu, 10 November 2021. Data operasi menunjukkan sepanjang September 2021, dalam sehari rata-rata wisatawan yang nekat masuk destinasi wisata masih dalam kisaran 30 hingga 50 kasus. Namun pada 1-17 Oktober 2021 atau dua hari sebelum DI Yogyakarta turun ke PPKM Level 2, wisatawan yang nekat masuk destinasi wisata sekitar 100 sampai 500 kasus dalam sehari.

Kini, saat Yogyakarta berstatus PPKM Level 2, bentuk pelanggarannya berubah lagi. Noviar Rahmad yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DI Yogyakarta, itu menjelaskan, ada tiga jenis pelanggaran yang marak di masa PPKM Level 2, terutama di sektor pariwisata. Tiga pelanggaran itu adalah belum terdata di aplikasi PeduliLindungi, tidak memakai masker, dan mulai berkerumun.

Wisatawan menerabas masuk ke Pantai Parangtritis saat Yogyakarta berstatus PPKM Level 3 pada Senin, 27 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Kendati terjadi pergeseran pelanggaran protokol kesehatan, Noviar melanjutkan, ada satu yang tidak berubah, yakni sanksinya. Sejak September hingga November 2021, sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan berupa teguran lisan dan tertulis. "Tidak ada sanksi sosial dan denda," kata dia.

Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, Diono Susilo menuturkan, abainya masyarakat atas protokol kesehatan dan menggebunya hasrat berwisata dipicu karena sebagian besar merasa kondisi sudah aman dari penularan Covid-19. "Di berbagai daerah, angka pesakitan Covid-19 di rumah sakit tampak menurun, lalu masyarakat merasa kondisi sudah aman," kata Diono dalam dialog daring.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Justru di masa landai dan tren penurunan saat ini, menurut Diono, lebih tepat untuk menekan benar kasus Covid-19 supaya tidak berkembang atau bertambah lagi. Caranya, dengan seperti membatasi periode libur dan tetap menggunakan pendekatan hukum jika terjadi pelanggaran protokol kesehatan.

Pendekatan hukum dalam penegakan protokol kesehatan, menurut dia, membuat masyarakat tidak akan main-main soal Covid-19. "Ini mampu menyadarkan orang bahwa penularan masih terjadi," ujar Diono.

#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:
Kasus Covid-19 Naik, Sultan Yogyakarta Soroti Pelanggar Protokol Kesehatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

11 jam lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

12 jam lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

13 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

1 hari lalu

Patung Yesus tertinggi di dunia yang terletak di Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Senin, 29 April 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba


6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme


Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

2 hari lalu

Rakit bambu mengantar wisatawan menuju Candi Cangkuang, Garut, Jabar, 27 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.