TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan pola perjalanan (travel pattern) wisata tematik bagi wisatawan untuk menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia. Pola perjalanan yang diberi tajuk Borobudur Trail of Civilization itu akan mengajak wisatawan bertualang berdasarkan cerita-cerita yang terdapat dalam relief Candi Borobudur.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan travel pattern baru di sekitar kawasan Candi Borobudur ini diharapkan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan. "Pola perjalanan baru ini bukan hanya pola jalan-jalan biasa, namun menggambarkan peradaban atau kehidupan masyarakat di tanah Jawa sejak zaman kerajaan Hindu-Budha dan dikemas secara menarik, serta memiliki unsur 3E: yaitu edukasi, experience, dan entertainment yang diperkuat dengan storytelling," kata dia, Senin, 8 November 2021.
Menurut Angela, pola perjalanan baru ini akan memberikan pengalaman yang baru kepada para wisatawan di sekitar Candi Borobudur. Wisatawan dapat menikmati sekaligus menghargai perjalanan yang mereka lakukan di DSP Borobudur, meningkatkan kunjungan wisatawan yang berulang dan yang baru, memperpanjang length of stay dan tingkat pengeluaran dari para wisatawan.
"Kami yakin melalui 'Borobudur Trail of Civilization' akan memberikan manfaat dan multiplier effect bagi para pelaku UMKM dan masyarakat lokal sekitar Candi Borobudur," kata Angela.
Pelaksanaan Borobudur Trail of Civilization (BToC) akan didukung oleh di desa-desa wisata yang ada di sekitar kawasan Borobudur. Mereka akan mengajak wisatawan untuk merasakan pengalaman dan memperoleh pengetahuan yang terekam di relief Candi Borobudur yang dikemas ke dalam jalur wisata 9 subtema.
Baca Juga:
Misalnya dalam subtema Borobudur Waluku: Cultivating Civilization. Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan untuk melakukan aktivitas wisata dengan rangkaian proses menanam padi di sawah dan prosesi kirab budaya. Subtema Body and Soul akan mengajak wisatawan melakukan aktivitas wisata dalam rangkaian kebutuhan utama manusia dalam menjalankan kehidupan yaitu tubuh dan jiwa yang sehat melalui yoga dan pemijatan tradisional.
Baca juga: Tempat Menikmati Sunset dan Sunrise di Borobudur Masuk 50 Desa Wisata Terbaik