TEMPO.CO, Jakarta - Dijual di lebih dari 100 negara, Indomie secara konsisten menduduki peringkat teratas mi instan terbaik dunia. Mi instan asal Indonesia ini pun menjadi satu-satunya merek yang disebutkan dua kali dalam peringkat terbaru mie instan terbaik dunia versi Majalah New York.
Daftar tersebut berasal dari sekelompok penulis makanan dan koki Amerika Serikat yang memberi peringkat 10 mi instan favorit mereka dan mengklasifikasikannya ke dalam tiga kategori, yaitu pekat, gurih dan pedas.
Rasa Indomie variasi Mi Goreng dinilai sebagai mi dengan rasa saus terbaik, "Dengan rasa gurih yang kuat yang berasal dari minyak bawang dan bawang goreng”, kata kritikus restoran San Francisco Chronicle Soleil Ho. AS menjual Mi Goreng ini dengan harga US$ 50 (Rp 713 ribu)
Mi Goreng itu dilengkapi dengan minyak bumbu, kecap manis, saus sambal, bubuk kering kaya MSG dan bawang merah goreng. Untuk memenuhi selera lokal, mi yang dijual di luar pulau Jawa menggunakan bubuk cabai sebagai pengganti saus cabai, tetapi bahan lainnya tetap sama.
Namun jika di luar negeri, isinya mirip seperti mi goreng versi Jawa, tetapi rasanya sedikit berbeda, menurut Redha Kinanti, warga Indonesia yang tinggal di Selandia Baru. “Rasa Indomie yang dijual di sini kurang enak, mungkin MSG-nya beda,” ujarnya.
Pada salah satu platform YouTube, Indomie sering kali ditampilkan oleh food vlogger yang membandingkan rasa mi instan terbaik. Pecinta Indomie punya berbagai cara untuk menikmati mi.
Di Indonesia sendiri untuk menikmatinya adalah dengan menambahkan topping sederhana seperti telur dadar atau irisan cabai. Berbeda dengan negara tetangga Malaysia, ada sebuah restoran yang didedikasikan sepenuhnya untuk Indomie dengan sebutan Indobowl. Menunya terdiri dari makanan seperti Indomie dengan ayam telur asin atau iga.
Saat ini, Indomie tersedia di sekitar 100 negara dan lebih dari 15 miliar bungkus mi diproduksi setiap tahun. Produsen Indomie, Indofood menjalankan pabrik di Nigeria, Kenya, Maroko, Serbia, Arab Saudi, Mesir dan Turki.
Pada 2018, Nine News Melbourne Australia melaporkan bahwa pemerintah negara bagian Victoria menghabiskan lebih dari 500.000 dolar Australia atau sekitar US$ 365.400 untuk persediaan Indomie selama dua tahun dan menjadikannya sebagai makanan favorit para narapidana di sana.
ANDINI SABRINA | SCMP
Baca juga: Lounge in the Sky, Pengalaman Makan 50 Meter di Atas Udara Hadir di Jakarta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.