TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta belum membuka destinasi wisata di sepanjang pantai selatan. Seluruh objek wisata pantai masih tutup dengan Yogyakarta menyandang status PPKM Level 3. Namun demikian, ada saja wisatawan yang ngotot masuk ke destinasi wisata pantai.
Mereka tak peduli kalau objek wisata itu belum buka dan melewati pos-pos penjagaan begitu saja. Para wisatawan berdatangan dengan naik kendaraan pribadi dan menghindari akses jalan yang disekat dengan memanfaatkan jalur alternatif.
Bukan cuma penularan Covid-19 yang dikhawatirkan jika wisatawan mulai berkerumun dan memadati sepanjang pantai selatan di Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Ada pula potensi bahaya karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan kondisi cuaca pada akhir September 2021 mulai ekstrem.
"Perkiraan sementara tinggi gelombang di perairan Yogyakarta saat ini sekitar 2,5 sampai empat meter dan masuk kategori gelombang tinggi," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Sleman, Yogyakarta, Ikhsan pada Senin, 27 September 2021. Kendati di akhir September ini kondisi cuaca secara umum wilayah DI Yogyakarta saat pagi hari cerah berawan, namun di siang hingga sore hari berpotensi hujan.
Potensi hujan ringan hanya terjadi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Sedangkan perkiraan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat juga petir serta angin kencang ada di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo bagian utara. Sementara angin yang bertiup di Yogyakarta didominasi dari arah timur - tenggara dengan kecepatan maksimum 30 kilometer per jam.
Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
"Perubahan cuaca dan gelombang tinggi ini yang harus diwaspadai dalam masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan di akhir September," ujar Ikhsan. Mengenai suhu udara, BMKG Yogyakarta memperkirakan antara 21 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembapan udara 70 hingga 95 persen.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Sleman BMKG DI Yogyakarta, Etik Setyaningrum mengatakan perkiraan awal musim hujan masuk pada Oktober 2021. Pada Oktober dasarian I, musim hujan di DI Yogyakarta diperkirakan masih terjadi di wilayah Kabupaten Sleman, yakni di sekitar puncak Gunung Merapi. Sedangkan pada Oktober dasarian II, baru terjadi hujan di Kabupaten Sleman bagian utara dan Barat, serta Kabupaten Kulon Progo di bagian utara dan barat.
Di Oktober dasarian III musim hujan diprediksi menjangkau Kabupaten Sleman bagian timur, Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo bagian tengah dan selatan, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul. "Masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang selama periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ini," ujarnya. Pada musim hujan, antisipasi terutama bencana hidrometerologi, seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung yang berpotensi terjadi di daerah rawan bencana.
Baca juga:
Presiden Jokowi Akan Datang, Lampu Malioboro Yogyakarta Menyala Lagi