TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta berencana melakukan revitalisasi di kawasan Cikini, Monas dan Pasar Baru untuk dijadikan destinasi wisata perkotaan atau urban tourism. Sebab, di tiga kawasan tersebut memikiki nilai-nilai sejarah yang bisa me jadi daya tarik wisata.
"Kami di Jakarta mencoba mengangkat destinasi wisata perkotaan melalui tempat-tempat bersejarah yang ada, untuk menghidupkan wisata perkotaan," kata Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Hari Wibowo, Rabu, 15 September 2021.
Kawasan Cikini selama ini cukup tersohor dengan jalan yang memiliki banyak bangunan kuno yang unik. Menurut Hari, masing-masing bangunan memiliki kisah tersendiri yang bisa me jadi daya tarik wisata.
Berdasarkan penelusuran berbagai sumber, mulai dari era kolonial, kawasan Cikini berkembang seiring dengan perkembangan kawasan perumahan di Gondangdia yang tergambar pada Gedung Kantor Pos di mulut Jalan Cikini Raya dan rumah pelukis terkenal Raden Saleh Syarif Bustaman yang sekarang menjadi kantor RS PGI Cikini.
Ada juga bangunan-bangunan dan usaha-usaha legendaris seperti Bakoel Coffe (1878), rumah Ida Kurani Soedibjo yang menjadi lokasi tiket box berbagai acara di Jakarta, rumah dan pabrik roti Tan Ek Tjoan. Rumah pengusaha era kemerdekaan Hasjim Ning, tempat usaha kacamata orang Indonesia pertama A. Kasoem hingga Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dulunya adalah halaman dan kebun binatang mini milik Raden Saleh juga ada di jalan itu.
Karena itu, kata Hari, pihaknya sedang menggodok paket wisata bekerja sama dengan pelaku hotel dan komunitas pemandu wisata untuk mendongkrak pariwisata di DKI Jakarta melalui wisata perkotaan itu. Paket wisata itu lokasinya, di Jakarta Barat, yakni kota tua dan Cina Town; Jakarta Pusat di Menteng, Cikini, dan Pasar Baru; Jakarta Utara di Pantai Indah Kapuk dan Pluit; Jakarta Timur di Jatinegara dan Jakarta Selatan di Blok M dan Senayan. "Rencana ini sedang dimatangkan," ujarnya.
Baca juga: Kota Tua akan Buat Paket Wisata, Mulai Dari Sejarah Hingga Ziarah