TEMPO.CO, Yogyakarta - Studio Alam Gamplong Kabupaten Sleman turut menjadi sentra vaksinasi Covid-19 yang digelar Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis, 2 September 2021. Destinasi yang kerap dijuluki mini Hollywood itu dikenal karena menjadi lokasi syuting film Sultan Agung The Untold Love Story karya sutradara Hanung Bramantyo.
Dalam vaksinasi di Studio Alam Gamplong itu turut hadir sutradara Hanung Bramantyo dan
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo. "Studio ini menjadi salah satu destinasi wisata yang tepat dan juga memiliki ruang yang sangat mendukung untuk pelaksanaan vaksinasi wisata," kata Singgih.
Kegiatan vaksin ini merupakan bagian dari vaksin wisata series Dinas Pariwisata yang ke-28 sekaligus mengkampanyekan destinasi wisata Yogya yang aman, nyaman, sehat dan terlindungi. "Kami targetkan 1.000 peserta hari ini tervaksinasi yang terdiri dari pelaku wisata, ekonomi kreatif, dan masyarakat sekitar studio alam ini," kata Singgih.
Singgih berharap dengan vaksinasi ini pariwisata di DIY bisa segera bergerak kembali dan siap sepenuhnya menyambut wisatawan ketika pembatasan kegiatan masyarakat ke Yogyakarta dilonggarkan.
Sutradara Hanung Bramantyo pun turut gembira Dinas Pariwisata DIY menunjuk Studio Alam Gamplong sebagai lokasi vaksinasi wisata. “Yang paling penting sekarang dari vaksinasi ini, kita semua bisa sehat, bisa kembali normal, dan bisa sama-sama menggayung ekonomi,” kata dia.
Hanung mengakui situasi pandemi Covid-19 ini sangat memukul dan memaksa semua orang, termasuk pekerja seni seperti dirinya harus tetap bersemangat menghadapi. "Buat teman-teman semuanya di seluruh Indonesia, Covid-19 itu nyata, dan betul-betul memukul kita. Saya berharap semua warga mau divaksin," ujarnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menuturkan, selain mempercepat vaksinasi, Pemerintah Kota Yogyakarta mulai menjadwalkan uji coba sistem satu pintu pekan ini sebagai antisipasi meningkatnya jumlah wisatawan yang nekat datang ke Yogya beberapa waktu terakhir. "Kami proyeksikan sistem one gate ini nanti sebagai kebijakan jangka panjang untuk menata sistem transportasi di Kota Yogyakarta agar ada manajemen lalu lintas yang lebih baik," kata dia.
Sistem satu pintu ini merupakan aturan yang mengarahkan seluruh bus pariwisata yang ke Yogyakarta harus masuk ke Terminal Giwangan lebih dulu untuk pemeriksaan dokumen perjalanan para penumpangnya. Pengecekan dilakukan untuk memastikan wisatawan sudah mengikuti vaksinasi dan menjalani tes Covid-19, baik tes antigen atau RT-PCR dengan hasil negatif. Jika tak ada masalah dalam pemeriksaan di terminal induk itu, bus pariwisata baru diizinkan melanjutkan perjalanan masuk Kota Yogyakarta dan mendapat satu tanda akses untuk lokasi parkir yang sudah ditetapkan. Namun jika ada dokumen perjalanan yang tidak terpenuhi, bus wisata itu akan diminta putar balik pulang ke asalnya.
Baca juga: Cara Yogyakarta Redam Wisatawan yang Nekat Berdatangan di Masa PPKM Level 4