TEMPO.CO, Jakarta - Penutupan Taman Wisata Umbul atau Madiun Umbul Square di Kabupaten Madiun, Jawa Timur akibat pandemi membuat pengelola kesulitan memenuhi kebutuhan satwa koleksinya. Sebab, penutupan membuat pengelola kehilangan pemasukan untuk modal operasional mereka.
"Selama pandemi, Taman Umbul banyak tutupnya sebagai imbas dari penerapan PPKM Mikro dan saat ini darurat. Bedanya Umbul dengan yang lain, meski tutup kami masih ada para satwa yang harus dirawat dan dijaga keberlangsungannya," kata Direktur Taman Wisata Umbul Kabupaten Madiun Afri Handoko, Jumat, 9 Juli 2021.
Manajemen akhirnya memutuskan membuka donasi bagi masyarakat yang ingin membantu untuk kebutuhan pakan satwa di kebun binatang. Ada 168 satwa yang dirawat di Taman Wisata Umbul dari berbagai jenis mamalia, aves dan reptil.
Kebutuhan mendasar untuk pemeliharaan hewan-hewan tersebut di antaranya makanan satwa berupa buah-buahan, daging ayam segar dan obat-obatan.
Afri menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan donasi untuk pemeliharaan koleksi satwa di Taman Umbul. Meski demikian, donasi terus dibuka karena pandemi belum diketahui kapan berakhir.
"Harapan kami, pandemi segera berakhir. Paling tidak kasus Covid-19 dapat terkendali, sehingga sektor ekonomi dan pariwisata dapat dibuka kembali," kata Afri.
Kebun binatang di Taman Wisata Umbul Madiun telah memiliki izin prinsip sebagai lembaga konservasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sejumlah satwa dilindungi yang ada di kebun binatang Taman Wisata Umbul Madiun, di antaranya Binturung, Merak Hijau, Rusa Tutul, Buaya Muara, Kakaktua Jambul Kuning, dan Beruang Madu.
Baca juga: Cerita Taman Wisata Umbul Kesulitan Beri Pangan Satwa Akibat Pandemi