Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Tak Jadi Lockdown, Sultan Hamengku Buwono X: Pemda, Bijaksanalah

image-gnews
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersmaa bupati/walikota se DIY menjelaskan langkah pemerintah DIY menghadapi lonjakan kasus di Yogyakarta Senin 21 Juni 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersmaa bupati/walikota se DIY menjelaskan langkah pemerintah DIY menghadapi lonjakan kasus di Yogyakarta Senin 21 Juni 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X memutuskan tak menerapkan karantina wilayah atau lockdown seperti yang sempat dia sampaikan beberapa waktu lalu. Lantas jika tak jadi lockdown, apakah artinya aktivitas pariwisata di Yogyakarta bakal bebas?

Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pariwisata pasti akan menimbulkan kerumunan. "Tapi kami minta pemerintah daerah (kota/kabupaten di Yoyakarta) bersikap bijaksana," ujar Sultan seusai rapat bersama bupati/wali kota se-DI Yogyakarta di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta, Senin 21 Juni 2021.

Raja Keraton Yogyakarta ini lantas menyoroti antrean kendaraan wisatawan yang hendak masuk kawasan pantai di Kabupaten Bantul beberapa waktu lalu. Kendaraan wisatawan dari berbagai daerah itu mengular hingga enam sampai tujuh kilometer.

Menurut Sultan Hamengku Buwono X, akan aman jika wisatawan yang mengantre itu tetap berada di dalam kendaran masing-masing. Sebab mereka berjarak satu sama lain dan itu merupakan salah satu protokol kesehatan, sehingga tidak memicu penularan kasus Covid-19.

Hanya saja, yang terjadi adalah wisatawan keluar dari kendaraan mereka dan tumplek blek di sepanjang pantai. Masalah kalau semua wisatawan di dalam antrean kendaraan itu turun, bercampur baur. Kalau ternyata ada yang positif bagaimana?" kata Sultan.

Kerumunan wisatawan yang tak terkendali itu mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Bantul menutup seluruh destinasi wisata pantai setiap Sabtu dan Ahad, mulai 19 - 20 Juni 2021. "Ternyata penutupan ini diprotes le dodolan (masyarakar yang berjualan) di pantai. Ini yang perlu diatasi," ucap Sultan.

Dia menyarankan pemerintah daerah membantu para pedagang yang terpaksa tidak berjualan di dua hari libur tersebut. Apabila kebijakan penutupan destinasi wisata berlaku setiap Sabtu dan Ahad, maka dalam sebulan para pedagang harus 'merelakan' delapan hari tanpa pemasukan. Sultan minta masyarakat memahami kondisi penyebaran kasus Covid-19 saat ini.

Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan masalah lain yang muncul ketika destinasi wisata di Kabupaten Bantul tutup. Konsentrasi wisatawan, menurut dia, akan bergeser ke kawasan Malioboro Kota Yogyakarta dan destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul. Intinya, wisatawan akan menuju destinasi wisata yang tetap buka setiap Sabtu dan Ahad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita tidak bisa mengatur wisatawan. Tidak ada kebijakan seperti itu," kata Sultan. "Tapi kalau Yogyakarta lockdown semua dan tak ada aktivitas, lalu ketika ada wisatawan yang datang, mereka mau apa?" Sebab itu, Sultan menyerahkan kebijakan penutupan aktivitas pariwisata ini ke pemerintah kabupaten/kota di Yogyakarta.

Koordinator Bidang Pengamanan dan Penegakan Hukum pada Gugus Tugas Covid-19 DI Yogyakarta, Noviar Rahmad mendeteksi mobilitas wisatawan secara besar-besaran saat Kabupaten Bantul menutup destinasi wisata di daerahnya pada Sabtu dan Ahad. "Wisatawan lari ke destinasi wisata lain, yakni ke Malioboro dan Kabupaten Gunungkidul sehingga antrean kendaraan di titik ini sangat panjang pada akhir pekan," kata Noviar.

Noviar menilai tidak akan efektif jika hanya satu kabupaten saja yang menutup destinasi wisata. Musababnya, ada tiga kabupaten, yakni Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Sleman, serta satu kota, yakni Kota Yogyakarta, yang masih membuka pintu untuk kedatangan wisatawan. Dan, di setiap wilayah itu punya destinasi wisata yang tak kalah menarik.

"Jadi seharusnya kompak. Kalau satu kabupaten menutup destinasi wisata, maka daerah lain juga tutup. Dengan begitu, tidak terjadi perpindahan pergerakan wisatawan," kata Noviar yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DI Yogyakarta.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta belum berencana menutup destinasi wisata meski kasus Covid-19 terus meroket. "Kami ingin kasus Covid-19 bisa ditekan. Namun kami juga masih berpedoman pada instruksi Gubernur DI Yogyakarta bahwa destiansi wisata bisa buka dengan pembatasan jumlah kunjungan," ujarnya.

Jika muncul klaster Covid-19 di destinsi wisata, Sunaryanta melanjutkan, maka tempat itu akan ditutup. "Tapi kalau 72 kilometer (panjang pantai di Kabupaaten Gunungkidul, Yogyakarta) kami tutup, masyarakat yang lemas sendiri (karena ekonominya mandek)," katanya.

Baca juga:
Kasus Covid-19 Melonjak, PHRI Yogyakarta: Belum Ada Klaster Hotel atau Restoran

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

28 menit lalu

Teguh Karya
Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.


7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

36 menit lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.


Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

2 jam lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka


Libur Panjang, Wisatawan Malioboro Diminta Tak Malas Parkir di Tempat Resmi

13 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Panjang, Wisatawan Malioboro Diminta Tak Malas Parkir di Tempat Resmi

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengimbau wisatawan yang mau ke Malioboro memarkirkan kendaraannya di tempat parkir yang resmi


Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

16 jam lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

19 jam lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana


Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

22 jam lalu

Ilustrasi pemakaian penutup mata di pesawat. Shutterstock
Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

Ahli mengingatkan agar hati-hati pakai masker penutup mata saat tidur di pesawat, serta cara memilih masker mata dan tips tidur di pesawat


Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

23 jam lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda


Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

1 hari lalu

Cuaca mendung di jembatan Barelang, Kota Batam, Provinsi Kepri. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

Pantauan Tempo, sudah hampir satu minggu belakangan cuaca di Kota Batam tak menentu


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.