Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Covid-19 Melonjak, PHRI Yogyakarta: Belum Ada Klaster Hotel atau Restoran

image-gnews
Petugas hotel di Yogyakarta meningkatkan penerapan protokol kesehatan seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DI Yogyakarta hingga akhir September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Petugas hotel di Yogyakarta meningkatkan penerapan protokol kesehatan seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DI Yogyakarta hingga akhir September 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengusaha pariwisata yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta resah dengan rencana karantina wilayah atau lockdown untuk menekan lonjakan kasus Covid-19. Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, tiada cara selain lockdown total jika kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro tak mempan mengendalikan kasus Covid-19.

Ketua PHRI DI Yogyakarta, Deddy Pranowo mengatakan isu Yogyakarta lockdown sudah menyebar. "Banyak calon tamu yang menanyakan itu, bahkan ada yang langsung membatalkan reservasi hotel," ujar Deddy Pranowo kepada Tempo, Ahad 20 Juni 2021.

Deddy mengatakan, pemerintah belum mengajak PHRI berdiskusi ihwal wacana lockdown tersebut. Namun demikian, sejumlah pengusaha hotel dan restoran sudah menyampaikan protes secara lisan kepada pemerintah. Deddy menyayangkan jika pemerintah menerapkan lockdown. Musababnya, aktivitas pariwisata Yogyakarta yang kini beranjak pulih dan okupansi hotel mulai membaik, bakal terjun bebas lagi.

Sementara pengusaha hotel dan restoran, menurut Deddy Pranowo, sudah menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi peraturan soal durasi dan kapasitas pengunjung. "Jika ada lonjakan kasus Covid-19, mari kita evaluasi bersama. Apakah kasus itu berasal dari klaster hotel atau restoran? Sebab selama ini tidak ada (klaster Covid-19 dari hotel dan restoran)," katanya.

Deddy berharap pemerintah DI Yogyakarta dan pemerintah pusat mempertimbangkan lagi rencana lockdown. Para pengusaha hotel dan restoran yang bernaung di bawah PHRI, dia melanjutkan, bersedia bekerja sama dalam menegakkan protokol kesehatan dan menyediakan fasilitas karantina mandiri bagi masyarakat yang membutuhkan, dengan catatan hasil tes swab PCR negatif Covid-19.

Pengusaha hotel dan restoran, Deddy melanjutkan, tak menolak wisatawan yang membutuhkan tempat karantina meski dia berasal dari zona merah Covid-19. "Hotel bisa menerima tamu selama hasil PCR-nya negatif dan protokol kesehatan lebih ketat lagi," ucapnya.

PHRI mendorong kegiatan PPKM skala mikro di desa atau perkampungan lebih ketat lagi. Musababnya, saat ini lonjakan kasus Covid-19 di Yogyakarta didominasi klaster kegiatan sosial dan klaster keluarga. "Jika lockdown total, destinasi wisata serta hotel dan restoran tutup, maka perjuangan kami selama ini sia-sia untuk bangkit mumulihkan industri pariwisata," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila lockdown menjadi pilihan terakhir, Deddy menyatakan, PHRI berharap pemerintah memberikan solusi bagi pelaku usaha dan industri agar tetap bertahan dalam membiayai operasional masing-masing.

Bus wisatawan lokal dari berbagai daerah di luar Yogyakarta memadati kawasan Taman Parkir Senopati pada Ahad, 20 Juni 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Pantauan Tempo, wisatawan dari luar DI Yogyakarta masih membeludak hingga Ahad, 20 Juni 2021. Seluruh tempat khusus parkir bus penuh kunjungan wisatawan dari luar daerah. Misalkan Tempat Khusus Parkir Senopati yang tak jauh dari Malioboro, puluhan bus terparkir hingga area itu padat.

Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali menegaskan masyarakat untuk menjadi subjek yang turut meminimalisir penyebaran Covid-19. "Penambahan kasus positif di DI Yogyakarta sudah mencapai puncaknya pada Sabtu, 19 Juni 2021, yakni sebanyak 638 kasus Covid-19 dalam sehari," kata Sultan. "Ini adalah angka tertinggi selama pandemi."

Jumlah RT di DI Yogyakarta yang berada di zona merah mencapai 19 RT dan zona oranye sebanyak 61 RT. Penambahan kasus positif tersebut mengakibatkan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) baik isolasi maupun ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 DI Yogyakarta, bertambah.

Baca juga:
Berburu Oleh-oleh di Destinasi Wisata 'Lantai Dua' Yogyakarta, Bersiap Lockdown

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

20 jam lalu

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?Foto: TripAdvisor
10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

4 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.