TEMPO.CO, Jakarta - Yogyakarta kota wisata memang benar, tapi belakangan jadi dipertanyakan apakah Yogyakarta kota wisata yang ramah kepada wisatawan. Beberapa wisatawan melaporkan melalui media sosial tentang kejadian yang tidak mengenakkan yang mereka alami saat berkunjung ke Yogyakarta. Kejadian tersebut diantaranya, wisatawan harus membayar lebih mahal di atas harga normal.
Berikut ini sejumlah kejadian yang tidak mengenakkan yang dialami wisatawan saat berkunjung di Yogyakarta yang mereka bagikan dan viral di media sosial.
1. Warung Pecel Lele Nuthuk Harga Tidak Wajar
Kejadian tidak mengenakkan ini dialami oleh salah seorang wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta beberapa waktu lalu. Dalam video selfie yang diunggah di media sosial, wisatawan tersebut mengaku dijebak saat makan di sebuah warung lesehan Pecel Lele di jalan Malioboro Yogyakarta.
Wisatawan tersebut terpaksa membayar seporsi pecel lele dengan nasi seharga Rp 27 ribu, namun harga tersebut belum termasuk lalapan dan harus menambah Rp 10 ribu lagi jika ingin mendapatkan lalapan. Total wisatawan ini harus merogoh kocek Rp 37 ribu untuk satu porsi lengkap pecel lele plus nasi dan lalap.
Video tersebut lantas viral dan membuat pemerintah terpaksa turun tangan, sebab sebelumnya telah dibuat perjanjian antara pedagang dengan pemerintah, apabila ada yang nuthuk harga maka warung tersebut dicabut izin usahanya.
Belakangan diketahui warung lesehan yang dimaksud dalam video tersebut berada di Jalan Perwakilan sisi timur Jalan Malioboro. Total ada tiga warung yang kedapatan mematok harga tidak wajar dan terpaksa harus ditutup karena melanggar aturan.
2. Parkir untuk wisatawan Rp 20 ribu
Selain kasus warung pecel lele yang nuthuk harga tidak wajar, baru-baru ini juga muncul kasus serupa di Malioboro, Yogyakarta. Pelakunya adalah juru parkir di lahan kosong sebelah barat Titik Nol Kilometer, Jalan Kyai Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Kejadian itu terjadi pada salah seorang warga Yogyakarta yang membagikan momen tersebut ke media sosial dengan nama akun Rena Deska Physio.
Rena mengaku terkejut seusai mengunjungi Titik Nol Kilometer bersama suaminya pada Minggu, 30 Mei 2021, ia mendapati tarif yang tertera di tiket parkir hingga Rp 20 ribu “Biasanya tarif parkir mobil Rp 5.000. Apa karena sedang ramai? Kasihan wisatawan itu kalau ditodong seperti ini,” tulis pemilik akun Rena Reska itu. “Bagiku sebagai orang Jogja, sungguh malu melihat nominal di karcis itu.” Meskipun sudah menjelaskan kalau dia adalah penduduk Yogyakarta, juru parkir tak mau tahu dan memaksanya membayar tarif sesuai angka yang tertera pada tiket parkir.
3. Mengunjungi Makam Mbah Maridjan Kudu Pakai Jeep
Selain kasus nuthuk harga pecel lele dan tarif parkir, objek wisata Yogyakarta juga tersentil gara-gara curhatan wisatawan dengan nama akun @iqbalbasyari yang diunggah ulang di Instagram oleh akun @merapi_unover pada Minggu, 30 Mei 2021. Wisatawan tersebut mengaku keberatan dan melayangkan protes lewat media sosial soal peraturan yang mewajibkan wisatawan menyewa Jeep jika hendak mengunjungi makam Mbah Maridjan.
“Mau ke tempat Mbah Marijan, tapi sampai titik ini dipaksa parkir dan dipaksa sewa Jeep karena alasan jalan rusak. Padahal sepanjang jalan ini aspal mulus. Sedangkan motor, truk, dan jeep bisa melintas. Ada monopoli jalan umum?” tulis wisatawan tersebut kesal.
“Saat lewat pos retribusi di bawah, saya tanyakan lagi apakah benar mobil dilarang naik dan wajib sewa Jeep? Jawabnya pun sama. Mobil harus parkir dan penumpang sewa Jeep,” tulis @iqbalbasyari.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Raja Yogyakarta 'Sentil' Pedagang yang 'Nuthuk' Harga di Sekitar Malioboro