TEMPO.CO, Mataram - Agenda MotoGP 2021 sudah dipastikan tak berlangsung di Mandalika, Nusa Tenggara Barat atau NTB. Kepastian mundurnya ajang MotoGP Mandalika dari Oktober 2021 ke Maret 2022 diperoleh setelah perwakilan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) dan Dorna Sports sebagai penyelenggara MotoGP, melakukan inspeksi pra-homologasi di Mandalika International Street Circuit pada Rabu, 7 April 2021.
Dengan sudah dipastikannya penundaan ajang MotoGP Mandalika, maka kini pemerintah NTB fokus ke agenda berikutnya yakni perhelatan World Superbike atau WSBK seri ke-12 di Sirkuit Mandalika. Agenda balap sepeda motor dengan kendaraan yang diperjualbelikan secara komersil ini berlangsung 12 - 14 November 2021.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu mengatakan konsep pariwisata berkualitas harus dikedepankan dalam menyambut wisatawan di ajang World Superbike itu. "Perhatikan aksesibilitas, konektivitas, amenitas, atraksi, sampai fasilitas tambahan," kata Odo RM Manuhutu dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Isu dan Tindak Lanjut Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Perioritas Mandalika secara virtual, Rabu 28 April 2021.
Foto udara pembangunan lintasan sirkuit pada proyek Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa 6 April 2021. Pembangunan sirkuit itu ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Pemerintah menargetkan sudah ada perkembangan yang lebih baik dalam perhelatan balap sepeda motor World Superbike guna menyambut MotoGP Mandalika pada Maret 2022.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) -BUMN yang mengembangkan kawasan The Mandalika, memastikan sejak 2 Februari 2021 paket pekerjaan konstruksi mandalika urban tourism infrastructure project paket I dan paket II sudah berjalan. Proyek senilai Rp 1,7 triliun itu dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia.
Kontrak Paket I antara ITDC dengan Joint Venture PT PP (Persero) – PT Wijaya Karya (Persero) – PT Bunga Raya Lestari (BRL) (JV PP-WIKA-BRL) memulai pekerjaan konstruksi infrastruktur dasar di area barat dan tengah The Mandalika. Pembangunannya meliputi jaringan jalan lengkap dengan drainase, box utilitas, lansekap, penerangan jalan, normalisasi sungai berikut tempat evakuasi sementara dan pintu air. Ada pula pekerjaan pembangunan fasilitas amenity core dan gerbang kawasan, pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, dan jaringan pipa irigasi.
Adapun kontrak paket II antara ITDC dengan Joint Operation PT Hutama Karya (Persero) – PT Adhi Karya (Persero) (JO HK-ADHI), untuk pembangunan infrastruktur dasar di area timur The Mandalika. Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan. Ada pula konstruksi masjid area timur, jaringan pipa air bersih, pipa air kotor, dan pipa irigasi berikut kelengkapannya.
ITDC mulai membangun kawasan ekonomi khusus atau KEK Mandalika sejak 2016 dan sekarang tersedia jalan utama kawasan sepanjang 4 kilometer beserta fasilitas umum dan fasilitas sosial, seperti Masjid Nurul Bilad dan Kuta Beach Park berikut fasilitasnya. Dana pembangunan itu berasal dari Penyertaan Modal Negara atau PMN 2015 sebesar Rp 250 miliar.
Proyek infrastruktur dasar yang masih berjalan dan akan selesai pada 2021 adalah jalan sepanjang 6,7 kilometer dan jalan kawasan khusus. Dananya berasal dari PMN pada 2020 sebesar Rp 500 miliar, program National Interest Account (NIA) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dan sindikasi pendanaan Himpunan Bank Negara (Himbara).
Mengenai pembangunan akomodasi penginapan di kawasan The Mandalika, ada Hotel Pullman Mandalika dengan standar bintang lima yang dibangun di atas lahan seluas 27 ribu meter persegi. Hotel ini memiliki 257 kamar, terdiri dari 27 vila dan 230 kamar dan letaknya dekat West Gate, Kuta Beach Park, The Mandalika. Total investasi untuk pembangunan hotel mencapai Rp 709 miliar.
ITDC juga membangun infrastruktur jalan menuju kawasan Gerupuk di zona timur The Mandalika. Pembangunan akses jalan sepanjang 2,35 kilometer ini memasuki proses pengaspalan lapis satu dan dua, pemasangan penerangan jalan, dan pembuatan drainase. Jalan akses menuju kawasan Gerupuk ini penting bagi wisatawan yang gemar berselancar.
Baca juga:
MotoGP Mandalika Mundur dari Oktober 2021 ke Maret 2022, Lalu World Superbike?