TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pasar wisata olahraga atau sport tourism di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Bahkan ia menyebut pertumbuhannya bisa mencapai US$ 1,3 triliun atau sekitar Rp 18.790 triliun sampai 2024.
"Dan, juga akan terus meningkat momentumnya kalau kita lihat year on year atau tahun ke tahun meningkat secara sangat signifikan," kata Sandiag, Rabu, 23 Maret 2021.
Karena itu, kata Sandiaga, saat ini pihaknya terus mengembangkan wisata olahraga di nusantara untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Diantaranya lewat wisata bahari, renang, eco tourism dan wisata petualangan, seperti hiking dan mendaki gunung.
Kemenparekraf pun telah menyusun panduan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) dalam pengembangan pariwisata di tengah pandemi. "Ini kita sudah susun panduannya untuk CHSE, bahwa kita tidak ingin sport olahraga ini atau wisata berbasis olahraga ini menjadi pemicu penularan COVID, kami sudah ada panduannya," kata Sandiaga.
Ia pun menyebut tahun ini sudah ada sejumlah event olahraga yang akan digelar seperti MotoGP Mandalika dan Indonesia Triathlon Series. Sejalan dengan itu, tahun ini Kemenparekraf akan memulai transisi dan adaptasi dari live sport event menjadi virtual sport event dan hybrid.
"Kalau penularan Covid-19 ini bisa kita kendalikan, vaksinasi bisa kita tingkatkan, tracing bisa kita perluas, siap hybrid," kata Sandiaga.
Ke depan, Sandiaga memprediksi wisata olahraga yang berbasis alam terbuka akan menjadi favorit baru para wisatawan karena juga bisa mendorong gaya hidup sehat masyarakat.
Baca juga: Sandiaga Jajal Aquathlon di Likupang: Cocok Jadi Destinasi Wisata Olahraga