TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah pelaku usaha wisata di sepanjang Malioboro Kota Yogyakarta masih menjalani vaksinasi Covid-19 secara massal yang dilangsungkan mulai 1 hingga 6 Maret 2021. Namun dari 19 ribu target sasaran vaksinasi massal itu, saat ini belum ada dari kalangan abdi dalem Keraton Yogyakarta yang terdaftar untuk mengikutinya.
“Ya sampai sekarang memang belum ada abdi dalem Keraton yang mendapatkan vaksin Covid-19 itu, kalau abdi dalem bisa menerima vaksin itu ya terima kasih sekali," ujar perwakilan Keraton Yogya, Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Yudhahadiningrat, Kamis, 4 Maret 2021.
Yudhahadiningrat yang akrab disapa Romo Nur itu menuturkan sebenarnya kalangan abdi dalem yang melayani di lingkungan Keraton Yogya juga berharap bisa mendapat vaksinasi itu. Terlebih banyak dari mereka yang usianya sudah sepuh atau lanjut usia.
“Tapi memang sampai sekarang belum ada komunikasi rencana soal vaksinasi abdi dalem itu, antara pemerintah DIY dengan Keraton Yogyakarta,” kata Romo Nur.
Romo Nur menuturkan pihaknya optimistis para abdi dalem Keraton Yogyakarta akan bersedia untuk mengikuti vaksinasi itu. “Ya kami berharap para abdi dalem bisa ikut vaksinasi massal juga, karena kegiatan keraton selama pandemi ini juga mengalami pembatasan untuk menghindari kerumunan,” ujarnya.
Romo Nur merinci kegiatan keraton yang dimaksud seperti hajad dalem labuhan, isro miroj, yoso beksi buran, ngebluk dan ngapem.
Jumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta sendiri berkisar di atas 2 ribuan orang. Namun di masa pandemi ini, hanya sekitar 30-50 persen yang tetap bekerja menunaikan tugas pelayanannya.
Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat vaksinasi massal yang menyasar 19 ribu lebih pedagang Pasar Beringharjo hingga pelaku usaha di kawasan Malioboro diikuti secara antusias oleh mereka yang terdaftar. Meskipun dari pantauan hariannya, warga yang secara harian sudah terdaftar 3.200 orang, tak seluruhnya tercapai 100 persen.
Misalnya pada hari pertama Senin, 1 Maret lalu, jumlah warga yang terjadwal vaksinasi 3.200 orang namun yang datang hanya 2.375 orang. Lalu hari kedua Selasa, 2 Maret dari jumlah terdata 3.200 orang yang hadir hanya 2.427 orang.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan dari yang datang itu pun tidak semua memenuhi syarat divaksin sehingga ada yang harus ditunda vaksinasinya. “Peserta vaksin yang ditunda biasanya karena saat diperiksa tensinya tinggi. Sedangkan yang batal divaksin karena persyaratan yang tidak terpenuhi,” ujarnya.
Meski demikian, Heroe menuturkan selama dua hari pertama vaksinasi Covid-19 sudah 71 persen dari undangan yang disebar sudah divaksin. “Harapan kami memang masyarakat memanfaatkan kesempatan ini karena harapan kami terutama masyarakat di wilayah Malioboro sampai alun-alun utara itu pelaku usaha dan pedagang memanfaatkan kesempatan ini," kata dia.
Baca juga: Cara Bayar Jasa Andong di Malioboro Yogyakarta Sekaligus Bantu Kusir Berhemat