TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperbarui pedoman karantina pada Rabu, 2 Desember lalu. CDC memgurangi pedoman jumlah waktu yang diperlukan individu untuk diisolasi setelah bepergian atau terpapar Covid-19.
Pedoman karantina CDC yang baru menetapkan periode karantina selama 10 hari, jika orang tersebut tidak melaporkan gejala dan tujuh hari jika mereka tidak melaporkan gejala dan dinyatakan negatif Covid-19. Hasil tes negatif harus diperoleh dalam waktu 48 jam setelah mengakhiri karantina.
Namun pedoman baru ini tidak berarti bahwa seseorang diizinkan untuk meninggalkan rumah setelah 10 hari. “Saya ingin menekankan bahwa kami membagikan opsi ini dengan badan kesehatan masyarakat di seluruh negeri sehingga mereka dapat menentukan berapa lama periode karantina harus berlangsung di yurisdiksi mereka berdasarkan kondisi dan kebutuhan lokal,” kata Dr. Henry Walke, manajer insiden CDC untuk Tanggapan Covid-19. “Setiap orang harus mengikuti panduan khusus dari otoritas kesehatan masyarakat setempat tentang berapa lama mereka harus melakukan karantina.”
Menurut laporan terbaru CDC, melakukan karantina setelah 10 hari tanpa tes negatif memiliki sekitar 1 persen risiko penyebaran virus. Sedangkan karantina 7 hari dengan tes negatif memiliki sekitar 5 persen kemungkinan penyebaran Covid-19.
Kebijakan karantina sebagai protokol umum, direkomendasikan dilakukan di sebagian besar negara bagian saat tiba di tujuan baru atau kembali ke rumah.
Terlepas dari berapa lama orang akhirnya dikarantina, mereka harus memantau diri mereka sendiri untuk gejala seperti demam, batuk atau kelelahan selama 14 hari penuh setelah terpapar.
Pengurangan lama karantina bertujuan agar lebih banyak orang berpartisipasi. Dengan mempersingkat waktu karantina yang direkomendasikan, CDC berharap ini "dapat mempermudah orang untuk mengambil tindakan kesehatan masyarakat yang kritis ini dengan mengurangi kesulitan ekonomi," kata Walke.
Setidaknya 2.760 orang dilaporkan meninggal akibat Covid-19 pada Rabu, 2 Desember lalu di AS, menurut data Universitas Johns Hopkins. Ini adalah jumlah kematian harian terburuk sejak dimulainya pandemi.
TRAVEL AND LEISURE